Dekranasda NTT Minta SLB Fokus ke Talenta dan Kebutuhan Pasar - Katong NTT    
No Result
View All Result
Kamis, Juli 7, 2022
  • Login
Katong NTT
  • Peristiwa
    • Kekerasan Berbasis Gender
    • Pekerja Migran
    • Lingkungan
    • Inspirasi
    • Cerita Puan
  • Ekonomi dan Bisnis
    • Agribisnis
    • Industri Pariwisata
    • Dekranasda NTT
  • Sorotan
  • Perspektif
    • Editorial
    • Opini
  • Peristiwa
    • Kekerasan Berbasis Gender
    • Pekerja Migran
    • Lingkungan
    • Inspirasi
    • Cerita Puan
  • Ekonomi dan Bisnis
    • Agribisnis
    • Industri Pariwisata
    • Dekranasda NTT
  • Sorotan
  • Perspektif
    • Editorial
    • Opini
No Result
View All Result
Katong NTT
No Result
View All Result
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Iklan
  • Kontak Kami
  • Redaksi
Home Ekonomi dan Bisnis Dekranasda NTT

Dekranasda NTT Minta SLB Fokus ke Talenta dan Kebutuhan Pasar

KatongNTT Editor: KatongNTT
20 Mei 2022
A A
Ketua Dekranasda NTT Julie Laiskodat berdialog dengan siswa SLB Negeri Oelamasi di Kabupaten Kupang dan SLB Negeri Manekat di Kabupaten TTS saat mereka berkunjung ke gedung Dekranasda NTT, Kamis, 19 Mei 2022. (KatongNTT)

Ketua Dekranasda NTT Julie Laiskodat berdialog dengan siswa SLB Negeri Oelamasi di Kabupaten Kupang dan SLB Negeri Manekat di Kabupaten TTS saat mereka berkunjung ke gedung Dekranasda NTT, Kamis, 19 Mei 2022. (KatongNTT)

1
SHARES
Share on FacebookShare on TwitterWhatsapp

Kupang– Dewan Kerajinan Daerah (Dekranasda) Provinsi Nusa Tenggara Timur menggandeng Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan Sekolah Luar Biasa (SLB) untuk meningkatkan kualitas siswa.

Peningkatan kualitas  baik di bidang tenun, pertanian, dan bidang lainnya diarahkan agar mereka berorientasi pada kebutuhan pasar. 

BacaJuga:

(Dari kiri) Siska, Epi, dan adik Epi Ria yang memegang produk ublin (KatongNTT.com)

Kisah Orang Muda NTT Bisnis Camilan Jadul Ublin

2 Juli 2022
Wakil Ketua Dekranasda NTT, Maria Fransiska Djogo (kiri) menjelaskan salah satu motif tenun NTT kepada Direktur Perlindungan Kebudayaan, Kemendikbudristek, Irini Dewi Wanti dalam kunjungan muhibah budaya jalur rempah (Joe-KatongNTT)

Muhibah Jalur Rempah Perjuangkan Tenun NTT Jadi Warisan Budaya Dunia

27 Juni 2022

“Tidak usah dipaksakan teori, tapi cari talenta ,” kata Julie Sutrisno Laiskodat, Ketua Dekranasda NTT kepada wartawan di kantor Dekranasda NTT, Kamis, 19 Mei 2022.

Bunda Julie mengundang SLB Negeri Oelamasi, Kecamatan Fatuleu di Kabupaten Kupang dan SLB Negeri Manekat, Kecamatan Amanuban Tengah, Kabupaten Timor Tengah Selatan berkunjung ke Dekranasda.

Undangan ini sebagai respons atas kunjungan Bunda Julie ke kedua SLB itu pada Sabtu pekan lalu.

Kunjungan ini selain untuk menambah wawasan para siswa, uji kemampuan, dan kontribusi mereka untuk membangun NTT.  

Bunda Julie mengatakan, siswa SLB memiliki hak yang sama untuk dilibatkan dalam program pemberdayaan keterampilan dan bantuan menambah wawasan mereka.

Ketua Dekranasda NTT Julie Laiskodat bersama siswa SLB yang membuat pajangan bunga dengan kualitas bagus (dua dari kanan dan empat dari kanan) didampingi guru mereka saat berkunjung ke Dekranasda NTT, Kupang, Kamis, 19 Mei 2022. (KatongNTT)
Ketua Dekranasda NTT Julie Laiskodata, Kepala SLB Negeri Manekat Fritz Benu (kiri) dan Kepala SLB Negeri Oelamasi Yusuf Kande (paling kanan), bersama dua siswa yang membuat pajangan bunga dengan kualitas bagus (empat dari kiri dan dua dari kanan) di gedung Dekranasda NTT, Kupang, Kamis, 19 Mei 2022.

Menurut Bunda Julie, siswa-siswa SLB Oelamasi dan Manekat memiliki keterbatasan fisik, namun kualitas hasil karya tangan mereka melampaui kualitas orang normal.  Sehingga dia menyarankan kepala sekolah fokus pada penggalian talenta para siswa.

Istri Gubernur NTT ini kemudian menunjukkan hasil tenun SLB itu berupa tenun dan souvenir. Menurutnya, mayoritas siswa tuna grahita meminati tenun.

“Ini hasil dari anak-anak disabilitas yang luar biasa, tenun mereka punya kepadatan dan cara menenunnya lebih baik dari pada penenun biasa. Jadi Tuhan itu adil,” ujar Bunda Julie.

Untuk membantu kedua SLB dalam meningkatkan kualitas siswa-siswanya , Dekranasda NTT memberikan bantuan peralatan menenun dan benang berkualitas  

Bunda Julie juga akan melakukan road show ke 43 SLB di 19 kabupaten dan kota, minus Kabupaten Sabu Rajua dan Malaka yang belum memiliki SLB.

Kepala SLB Negeri Manekat, Kabupaten TTS, Fritz Benu menjelaskan bahwa para siswanya belum dapat belajar optimal karena jumlah guru yang hanya 16 orang untuk 55 siswa. Sebanyak 16 guru itu tidak berlatar belakang pendidikan khusus SLB.

“Mereka semua, kecuali saya dan satu guru, berlatar belakang pendidikan guru biasa,” ujar Fritz .

Yusuf Kande menjelaskan, jumlah siswa sebanyak 85 orang dengan 55 guru. Ratio jumlah guru dan siswa dinilai masih lebih baik dibandingkan SLB Manekat.

Meski begitu, Yusuf mengatakan, materi pelajaran untuk keterampilan masih perlu ditingkatkan agar mampu menjawab kebutuhan pasar.

Menyikapi KTT G20, Bunda Julie mengatakan, Dekranasda dan Dinas Pendidikan dan Budaya NTT akan menyediakan anggaran untuk membawa siswa-siswa SLB untuk menampilkan hasil karya mereka.

Bunda Julie memastikan para siswa SLB akan tampil di 2 dari 5 destinasi untuk menyambut KTT G20, yakni Danau Toba di Sumatera Utara dan Bali.

“Saya sudah minta slot. Anak-anak ini akan hadir di sana,” ujarnya.  *****

ShareTweetSend
Previous Post

2 Jenazah PMI Asal Ende Tertahan 3 Hari Dalam KM Sirimau

Next Post

Menyusuri Sejarah Cokelat Ghaura Hadir di NTT

KatongNTT

KatongNTT

Media berita online berkantor di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Fokus pada isu-isu ekonomi, sosial, budaya, kesehatan, dan lingkungan.

RelatedPosts

(Dari kiri) Siska, Epi, dan adik Epi Ria yang memegang produk ublin (KatongNTT.com)
Dekranasda NTT

Kisah Orang Muda NTT Bisnis Camilan Jadul Ublin

2 Juli 2022
Wakil Ketua Dekranasda NTT, Maria Fransiska Djogo (kiri) menjelaskan salah satu motif tenun NTT kepada Direktur Perlindungan Kebudayaan, Kemendikbudristek, Irini Dewi Wanti dalam kunjungan muhibah budaya jalur rempah (Joe-KatongNTT)
Peristiwa

Muhibah Jalur Rempah Perjuangkan Tenun NTT Jadi Warisan Budaya Dunia

27 Juni 2022
Ichas Djawas dengan produk sambal hasil buatannya yang diminati pembeli di dalam dan luar NTT bahkan hingga ke Timor Leste (Ruth-KatongNTT.com)
Dekranasda NTT

Tinggalkan Konsultan Teknik, Icha Djawas Fokus Berbisnis Aneka Sambal

25 Juni 2022
Melia Kurniawan, pelaku UMKM di Kota Kupang yang memproduksi abon sapi dan ikan (Ruth-KatongNTT)
Dekranasda NTT

Manfaatkan Medsos, Abon Sapi dan Ikan Buatan Meli Banjir Pesanan

11 Juni 2022
Next Post
Menyusuri Sejarah Cokelat Ghaura Hadir di NTT

Menyusuri Sejarah Cokelat Ghaura Hadir di NTT

Discussion about this post

Iklan KatongNTT

Kerupuk Gendhar Jawi Kerupuk2A oke lagi

Video

KatongNTT com

KatongNTT com
YouTube Video VVU3bHFnV29aN2RtNVFueUgyVVhCMkJnLjl3TDVlXzhULVFF Berawal dari tugas kuliah, Epi dan Siska kemudian memutuskan untuk fokus berjualan camilan Ublin. Keduanya merupakan mahasiswa pertanian Universitas Nusa Cendana yang pada tahun 2015 ditugaskan untuk membuat makanan dari pangan lokal dan memasarkannya.

Ublin ini adalah camilan tempo dulu. “Anak muda sekarang tidak tahu ini makanan apa. Yang tahu hanya orang-orang tua saja, jadi yang pesan itu kebanyakan orang tua. Jadi mereka seperti mengenang kembali masa lalu dengan Ublin ini," kata Epi.. Yuk, simak tayangan videonya. *****
Berawal dari tugas kuliah, Epi dan Siska kemudian memutuskan untuk fokus berjualan camilan Ublin. Keduanya merupakan mahasiswa pertanian Universitas Nusa Cendana yang pada tahun 2015 ditugaskan untuk membuat makanan dari pangan lokal dan memasarkannya.

Ublin ini adalah camilan tempo dulu. “Anak muda sekarang tidak tahu ini makanan apa. Yang tahu hanya orang-orang tua saja, jadi yang pesan itu kebanyakan orang tua. Jadi mereka seperti mengenang kembali masa lalu dengan Ublin ini," kata Epi.. Yuk, simak tayangan videonya. *****
Kisah Orang Muda NTT Bisnis Camilan Jadul Ublin
YouTube Video VVU3bHFnV29aN2RtNVFueUgyVVhCMkJnLjl3TDVlXzhULVFF
Aisha Djawas atau disapa Icha Djawas sejak kecil memimpikan bekerja sebagai konsultan teknik.  Dia fokus untuk mewujudkan impiannya dengan mengambil studi teknik sipil. Namun dengan kehadiran ketiga putrinya, Icha memutuskan bekerja dari rumah sambil mendampingi sepenuhnya masa tumbuh kembang mereka. Hobi lamanya meracik dan memasak sambal menjadi sumber mata pencarian baru. Icha kini menjadi pengusaha UMKM di NTT yang dikenal dengan sambal se'i sapi dan aneka sambal lainnya. Setiap bulan dia meraup penghasilan antara Rp 4 juta hingga Rp 5 juta. *****
Tinggalkan Konsultan Teknik, Aisyah Djawas Fokus Berbisnis Aneka Sambal
YouTube Video VVU3bHFnV29aN2RtNVFueUgyVVhCMkJnLjhrb1ZFTzNNblJZ
Jublina Juliana Kule, 67 tahun memanfaatkan daun dan serat pohon lontar untuk membuat anyaman. Meski awalnya ragu tentang minat pembelinya dan pasar, Julia, sapaan akrabnya, boleh tersenyum karena anyamannya diminati banyak orang. Dekranasda NTT membuka jalan bagi Julia untuk mendapat pembeli dan pasar. Yuk... silakan menontonnya. *****
Julia Manfaatkan Daun & Serat Pohon Lontar Membuat Anyaman Unik
YouTube Video VVU3bHFnV29aN2RtNVFueUgyVVhCMkJnLjBCZnB4VTk2YXNR
Pandemi Covid-19 membuat dunia bisnis terpuruk. Begitupun Meli Kurniawan, penjualan produk abon sapi, abon ikan dan bumbu siap saji sempat anjlok. Namun Meli tak menyerah, dia beralih dengan memanfaatkan media sosial atau medsos. Alhasil produk UMKM buatan Meli banjir pesanan. Yuk tonton bagaimana Meli mengelola bisnis ini. *****
Manfaatkan Medsos, Abon Sapi & Ikan Buatan Meli Banjir Pesanan
YouTube Video VVU3bHFnV29aN2RtNVFueUgyVVhCMkJnLldON3hhUHQ3bkpF
Duta Besar Republik Indonesia untuk Rumania & Republik Moldova, M. Amhar Azeth dan istrinya Martiyas Indriastuti berkunjung ke gedung Dekranasda NTT pada 6 Juni 2022. Dubes Amhar mengatakan, produk NTT berpeluang untuk diekspor ke Rumania.  
"Ada beberapa komunitas di Eropa yang menyukai produk-produk yang bersifat budaya. Nah itu yang jadi pasar kita,” kata Amhar. Silakan menontonnya...
Dubes RI Jajaki Peluang Ekspor Produk NTT di Rumania
YouTube Video VVU3bHFnV29aN2RtNVFueUgyVVhCMkJnLnVHRjRsSFVKRF9F
Epa Lomi Ga, 43 tahun, pengusaha UMKM produk hasil laut kota Kupang terinsiprasi dengan kekayaan laut Provinsi NTT. Dia pun memproduksi se'i ikan sebagai oleh-oleh khas NTT. Jika selama ini kuliner terkenal NTT berupa se'i babi dan se'i sapi, maka Epa mencoba memperkenalkan se'i ikan yang bahan bakunya adalah ikan Marlin. Tak disangka produk se'i ikan buatan pria asal Amarasi ini mendapat sambutan dari masyarakat. Mencermati potensi pasar yang besar, Epa ingin mengembangkan sayap bisnisnya. Hanya saja dia terkendala modal dan akses pasar di luar NTT. Yuk, simak videonya untuk mendapatkan informasi lebih rinci dan lengkap. (Kerjasama KatongNTT.com-Dekranasda NTT)
Terinspirasi Kekayaan Laut NTT, Epa Gagas Se’i Ikan
YouTube Video VVU3bHFnV29aN2RtNVFueUgyVVhCMkJnLi1jY0w1LWdzNUdB
Tak disangka di tangan Gladys Matthew,  resep kecap manis tanpa kedelai warisan mertuanya mulai mendapat tempat di hati masyarakat NTT bahkan hingga di luar NTT. Kecap yang bahan bakunya berupa nira pohon lontar dan rempah-rempah dikemas dalam dua wadah berbeda, botol dan standing pouch. Harganya terjangkau semua kalangan.  
Gladys menuturkan, kecap manis Letodae cap Malada berbahan organik sehingga ini menambah nilai jual dari produknya itu. Pemasaran kecap pertama kali di Surabaya. Dia kemudian memasarkannya ke beberapa toko penjual produk kecap di Kota Kupang. Di Dekranasda NTT, kecap tanpa kedelai ini  laris manis. Dan dalam waktu dekat, Gladys akan memasarkannya ke Labuan Bajo dan mengekspornya ke Timor Leste. *****
Kecap Tanpa Kedelai dari Nira Lontar Jadi Icon NTT
YouTube Video VVU3bHFnV29aN2RtNVFueUgyVVhCMkJnLm54NHpJcHZSbU9F
Boleh jadi banyak masyarakat Indonesia belum tahu bahwa NTT punya cokelat yang bahan bakunya yakni kakao yang terbaik di dunia. Cokelat Ghaura, begitu nama yang diberikan pemiliknya. Cokelat ini diproduksi pertama kali tahun 2019 dan dalam tempo tiga tahun sudah dipasarkan ke beberapa kota termasuk ke luar negeri seperti Australia, Amerika, Inggris, Prancis, dan Belanda. Yuk simak tayangan KatongNTT.com menyusuri sejarah lahirnya cokelat Ghaura yang dkilaim berkualitas premium.
Menyusuri Sejarah Cokelat Ghaura Hadir di NTT
YouTube Video VVU3bHFnV29aN2RtNVFueUgyVVhCMkJnLlY3YjBleXlpVy04
Ketua Dekranasda NTT: SLB Fokus ke Talenta dan Kebutuhan Pasar
YouTube Video VVU3bHFnV29aN2RtNVFueUgyVVhCMkJnLi1uNXpBUlotLU0w
Load More... Subscribe

Podcast

Poling

Recent News

Abdul Aziz Ismail, consultan LSM Tanaganita Malaysia (kiri) bersama Kristo Kolimo (tengah) di rumah orang tua Adelina Sau (Joe-KatongNTT)

Tangis Haru Pecah di Rumah Orang Tua Adelina Sau

6 Juli 2022
Ilustrasi Komodo (Ist)

Tarif Masuk Pulau Komodo Rp 3,75 Juta Mulai 1 Agustus 2022

5 Juli 2022

© 2022 Katongntt.com - Merawat Suara Hati

  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Iklan
  • Kontak Kami
  • Redaksi
No Result
View All Result
  • Peristiwa
    • Kekerasan Berbasis Gender
    • Pekerja Migran
    • Lingkungan
    • Inspirasi
    • Cerita Puan
  • Ekonomi dan Bisnis
    • Agribisnis
    • Industri Pariwisata
    • Dekranasda NTT
  • Sorotan
  • Perspektif
    • Editorial
    • Opini

© 2022 Katongntt.com - Merawat Suara Hati

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
Sign In with Linked In
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
Sign Up with Linked In
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In