2 April 2023
Elcid Li dan Rektor Undana Berdamai di DPRD NTT
Peristiwa

Elcid Li dan Rektor Undana Berdamai di DPRD NTT

Agu 27, 2021

Elcid Li dari Forum Academia NTT (FAN) berbesar hati menyampaikan permintaan maaf kepada Rektor Universitas Nusa Cendana Fredrik Benu atas kericuhan yang terjadi pada Selasa, 24 Agustus 2021.

Elcid Li menyampaikan permohonan maaf itu dalam rapat dengan pendapat dengan Komisi V DPRD Provinsi NTT, Jumat, 27 Agustus 2021.

Rapat menghadirkan Rektor Undana Fredrik Benu, perwakilan Dinas Kesehatan Kota Kupang, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT Messerassi B. V. Ataupah, Ketua Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Provinsi NTT Hyronimus Agustinus Fernandes, sejumlah relawan Laboratorium Biomolekuler Kesehatan Masyarakat.

Ketua Komisi V DPRD NTT, Yunus Takandewa meminta Elcid Li dan Rektor Undana secara bergantian menjelaskan tentang peran mereka di Laboratorium Biokesmas NTT.

Rektor Undana mengawali penjelasannya tentang Surat Kesepakatan antara Rektor dan Pemerintah Provinsi NTT tentang pendirian dan pengelolaan Laboratorium Biokesmas. Dia menjelaskan tentang nama Forum Academia NTT tidak tercantum sebagai pihak dalam surat itu.

Namun, Fredrik Benu mengatakan kepada Dewan, peran FAN tidak akan pernah diabaikan dalam pembentukan dan pengoperasian Laboratorium Biokesmas NTT.

Dia bahkan menanggapi tentang surat permintaan keterangan oleh Polres Kota Kupang kepada penanggung jawab Laboratorium Biokesmas NTT.

“Saya mau katakan atas nama Universitas, Rektor yang bertanggungjawab ke luar dan ke dalam atas nama Undana, bahwa jika ada oknum, baik secara pribadi, kelompok maupun institusi melaporkan teman-teman FAN kepada pihak kepolisian, saya minta dicabut,” kata Fredrik.

Sikap Fredrik Benu melunak dalam rapat ini. Sebelumnya dia menunjukkan sikap emosi dan keras terhadap Elcid Li dan tim Laboratorium Biokesmas. Bahkan dalam pertemuan di ruang Laboratorium pada Selasa lalu, Fredrik Benu mengusir tim Laboratorium Biokesmas dari area Undana.

Elcid Li merespons pernyataan Rektor Undana dengan menyatakan dirinya memohon maaf atas kisruh beberapa hari lalu.

Elcid Li kemudian berdiri dari kursi dan diikuti oleh Fredrik Benu dan pimpinan Komisi V. Keduanya kemudian saling menyorongkan kepalan tangan sebagai pengganti berjabat tangan untuk mematuhi situasi pandemi Covid-19. Dan kemudian saling menepuk lengan.

“Tentunya kejadian yang tidak saya harapkan terjadi beberapa hari lalu dengan Pak Fredrik. Saya minta maaf Prof Fred. Juga kepada institusi Undana yang merasa terganggu, saya minta maaf,” kata Elcid Li disambut riuh tepukan tangan peserta yang hadir.

Dia menjelaskan, apa yang terjadi sebenarnya antara dirinya dan Rektor Undana bukan perdebatan personal, namun terkait dengan kepentingan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan pemeriksaan kesehatan.

“Jadi kalau ada perdebatan yang panas kemarin bukanlah secara personal saya dan Pak Fred Benu. Tetapi soal bagaimana hak-hak masyarakat itu tetap dipenuhi,” jelasnya.

Menurut Elcid Li, kehadiran Laboratorium Biokesmas Provinsi NTT untuk membantu masyarakat kurang mampu di masa pandemi. FAN bersikap, kemanusiaan jauh lebih penting saat ini. Sehingga menghalangi kerja-kerja kemanusiaan pada masa pandemi merupakan kejahatan.

Pihaknya beberapa kali harus turun mengambil sampel para lansia yang tidak bisa bangun dari tempat tidur lagi. Seharusnya hal itu adalah wewenang Dinas Kesehatan Kota, tapi karena kemanusiaan, mereka harus segera bertindak.

“Itu bukan tugas kami, bukan nomor induk perintah kami.Tapi semata-mata demi kemanusiaan,” ungkap Elcid Li.

Rektor Undana ini lalu menawarkan solusi agar laboratorium Biokesmas Provinsi NTT tetap beroperasi di area Undana.

Dia akan memerintahkan dokter patologi klinik untuk bertugas di laboratorium Biokesmas mulai Senin depan.

Rektor Unanda ini pun menjanjikan penyediaan anggaran untuk operasional Laboratorium Biokesmas NTT. (Joe)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *