Kupang –Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Flores Timur menyebutkan erusi Gunung Lewotobi Laki-Laki telah menewaskan 9 orang, satu di antaranya anak-anak. Seluruh korban yang tewas berasal dari Desa Klantlo, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur.
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki erupsi pada Minggu, 3 November 2024 jam 23.57 WITA . Erupsi telah menewaskan 9 orang dan merusak ratusan bangunan. Menurut data BNPB Kabupaten Flores Timur menyebutkan, korban terdampak terjadi di tiga Kecamatan, Wulanggitang, Ile Bura, dan Titehena.
Di Kecamatan Wulanggitang, sebanyak 6 desa terdampak yakni Desa Pululera, Nawokote, Hokeng Jaya, Klatanlo, Boru dan Boru Kedang. Sebanyak 4 desa di Kecamatan Ile Bura yakni Desa Dulipali, Noho, Nurabelen, dan Riang Rita. Di Kecamatan Titehena ada 4 desa terdampak yakni desa, yaitu Desa Konga, Kobasoma, Bokang Wolomatang, dan Watowara.
Sedangkan jumlah populasi jiwa yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki sebanyak 10.295 jiwa yang terdiri dari 9.479 jiwa berasal dari Kecamatan Wulanggitang dan 816 jiwa dari Kecamatan Ile Bura. Para korban dievakuasi ke beberapa sekolah sebagai lokasi pengungsian yang disediakan oleh masyarakat Desa Dulipali, Desa Lewolaga, dan Desa Lewolaga.
Baca juga: Erupsi Lewotobi, Anak Pengungsi Belajar di Tenda Hingga Pindah ke Sikka
Pemerintah Kabupaten Flores Timur juga telah memperpanjang status siaga darurat bencana Gunung Lewotobi Laki-Laki selama 95 haru terhitung dari 27 September hingga 31 Desember 2024. Perpanjangan status siaga darurat berdasarkan Keputusan Bupati Flores Timur nomor BPBD.300.2.2.5/020/BID.KL/IX/2024.
BNPB Flores Timur meminta masyarakat dan wisatawan untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 7 kilometer dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Masyarakat juga diimbau untuk tenang dan tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya.
Masyarakat sekiti=ar Gunung Lewotobi Laki-laki juga diminta waspada atas potensi terjadi banjir lahar pada sungai-sungai yang berhulu di gunung tersebut jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.
Masyarakat yang terdampat hujan abu Gunung Lewotobi Laki-laki diminta memakai masker untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan. [*]