Kupang – Gedung darurat SMPN Taekiu di Desa Naukae, Kecamatan Kuatnana, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) ambruk pada Rabu (29/6/2022). Gedung darurat yang dibangun pada tahun 2019 itu rubuh akibat hujan sejak Rabu pagi.
Dofergius Lenama, guru di SMPN Taekiu menjelaskan, gedung tersebut rubuh saat malam hari. Pihaknya baru mengetahui Kamis pagi.
“Kita dapat informasi juga dari masyarakat sekitar,” kata Lenama kepada KatongNTT, Jumat (1/7/2022).
Menurutnya, saat ini belum ada aktivitas di sekolah karena masa libur akhir semester. Penerimaan Peserta Didik baru (PPDB) akan dimulai Senin (4/7/2022).
Kepala SMPN Taekiu, Alexander Laos yang dihubungi dari Kupang menjelaskan, upaya pertama yang dilakukan adalah permohonan izin menggunakan ruang SD Negeri Taekiu untuk proses KBM sementara. Bersama dengan Komite sekolah, mereka akan berkoordinasi dengan Kepala SD Negeri Taekiu untuk pinjam 4 ruang kelas.
“Sekolah akan buat surat tertulis kepada Bupati TTS untuk permohonan izin memakai ruang SD Negeri Taekiu,” jelas Alexander.
Pembangunan gedung baru diperkirakan memakan waktu 2 sampai 3 bulan kedepan. Alexander mengatakan bahan lokal dan seng sebanyak 60 lembar sudah tersedia untuk pembangunan 3 ruang belajar darurat.
“Bangunan darurat beratap seng sumbangan dari orang tua siswa,” jelas Alexander.
Bupati TTS, Egusem P. Tahun mengatakan rencana jangka pendek adalah penggunaan ruang belajar SD Negeri Taekiu. Penggunaan bersama ruang belajar ini akan disiasati dengan pengaturan jam belajar.
Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten TTS, Pitterzius I. Kefi menyarankan penyelenggara pemerintah daerah, baik eksekutif maupun legislatif turut serta berswaday membangun gedung darurat.
“Ini menjadi bukti kemitraan kita (DRPD dan Pemerintah, red) dalam melayani masyarakat,” ujar Kefi.
Menurutnya, itu langkah yang efektif sambil menunggu pembangunan gedung belajar baru melalui Dana Anggaran Khusus (DAK). Kefi mengatakan, demi kelancaran proses KBM, pihaknya siap berkontribusi.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten TTS, Dominggus Banunaek menjelaskan, pihaknya berkoordinasi dengan pihak sekolah dalam pembangunan gedung darurat.
“Kami minta bahan-bahan lokal disiapkan dan kami bantu dengan bahan non lokal,” jelasnya.
Ia mengatakan, rencana lokasi pembangunan gedung permanen akan dikosongkan. Gedung darurat akan dibangun dilokasi lain.
“Nanti gedung permanen sudah dibangun, gedung darurat itu bisa difungsikan sebagai mes guru,” jelasnya.
Dominggus menjelaskan, pihaknya baru mengusulkan SMPN Taekiu untuk mendapatkan pembangunan ruang belajar baru pada DAK 2023. Meski sudah mengantongi SK Izin Operasional sejak 2018, sekolah tersebut baru diprioritaskan mendapatkan ruang belajar baru karena kendala anggaran juga beberapa persyaratan lain yang harus dipenuhi seperti kepemilikan lahan.
Proposal pengajuan ruang belajar baru sudah dimasukan pada tahun 2021. Kepala SMPN Taekiu, Alexander Laos mengatakan, pihaknya sudah mengurus sertifikat tanah sekolah tersebut ke Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten TTS.
Dominggus mengatakan, berdasarkan pendaftaran tersebut, sekolah tersebut sudah layak diajukan untuk mendapatkan anggaran pembangunan gedung.
“Sudah ada surat keterangan pengurusan sertifikat tanah dari BPN yang menjadi dasar bagi kita untuk mengusulkan dalam DAK 2023,” ujar Dominggus.(Joe)
Baca juga:Di Balik Gedung Reot Pelajar SDN Bes’ao Merajut Cita