Kupang – Gunung Ile Lewotolok yang berada Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali erupsi dengan menyemburkan abu tebal setinggi 550 meter.
Dalam keterangan Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Ile Lewotolok, abu yang disemburkan ini berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat daya.
PPGA Ile Lewotolok menyampaikan aktivitas ini terjadi Senin 5 Juni 2023, pukul 14.05 Wita, yang direkam dengan seismograf pada amplitudo maksimum 29 mm dan durasi ± 1 menit 44 detik.
Baca juga : Erupsi Kembali Terjadi di Puncak Gunung Ile Lewotolok
“Erupsi ini disertai dengan dentuman lemah dan guguran material namun dapat terdengar hingga PPGA,” bunyi laporan tersebut.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui PPGA Ile Lewotolok pun langsung mengeluarkan imbauan bagi masyarakat, pengunjung, pendaki dan wisatawan.
Baca juga :Gunung Ile Lewotolok Lontarkan Lava Pijar, Tiga Desa Diminta Waspada
“Tidak boleh melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 kilometer dari pusat aktivitas gunung,” imbau PPGA Ile Lewotolok dalam keterangan tertulisnya.
Masyarakat di desa sekitar seperti Desa Lamawolo, Lamatokan dan Jontona diminta mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran atau longsoran lava dan awan panas dari bagian timur puncak kawah Gunung Ile Lewotolok.
Baca juga : 38 Gunung Api Timbulkan 150 Erupsi dalam Dua Dekade
“Gunakan masker pelindung untuk menghindari gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan lainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik,” tambah imbauan tersebut.
Bahaya adanya lahar juga dapat terjadi sewaktu-waktu. PPGA menyebut ini bisa menjadi ancaman bagi masyarakat di sekitar lembah dan aliran sungai yang berhulu dari puncak gunung agar selalu waspada terhadap ancaman. ****