Jakarta – Karya desainer muda asal Nusa Tenggara Timur (NTT), Julyon Ndun ikut tampil dalam Indonesia Fashion Week 2022. Acara yang digelar oleh Asosiasi Perancang Perusahan Mode Indonesia (APPFI) mengangkat tema Magnificent Borneo yang dilaksanakan di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan.
Karya Julyon, desainer asal Kabupaten Kupang, yang menempuh pendidikan di SMKN 3 Kupang itu tampil bersama karya 13 desainer lain asal NTT. Siswa jurusan Tata Busana itu dimentori oleh desainer nasional, Defrico Audy bersama beberapa desainer di Pulau Timor, yakni Sofia Bekalani dari Kabupaten Belu, M. Suwarni dari Kabupaten Timur Tengah Selatan (TTS), Agnes Fransiska Abanat dari Kabupaten Malaka.
Mereka tampil memukau dan menghipnotis mata ratusan penonton yang hadir memadati ruang Assembly Hall I JCC, Jumat sore (15/4/2022).
Ragam model busana unik bermotif asli tenun ikat dari 22 daerah di NTT karya emas para desainer NTT tampil dalam acara bergengsi yang berlangsung dari 13-17 April ini. Ketua Dekranasda NTT, Julie Sutrisno Laiskodat bersama bersama 22 pemimpin daerah dan Ketua Dekranasda hadir dalam acara tersebut.
Acara ini mendapat dukungan dari Kementerian Pariwisata dan Usaha Ekonomi Kreatif Indonesia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, PT. Transportasi Jakarta, PT Borneo dan Global Network Indonesia.
Karya desainer Sofia Bekalani dari Kabupaten Belu membuka rangkaian fashion show, diikuti penampilan karya M. Suwarni dari Kabupaten Timor Tengah Selatan. Selanjutnya, setiap kabupaten satu per satu menampilkan karya desain modenya di atas panggung fashion hingga selesai.

Para tamu antusias menikmati suguhan karya busana bermotif kain tenun NTT, dari Labuan Bajo hingga Pulau Timor dan Sumba.
Ajang Fashion Show Indonesia Week 2022 ini menyedot pencinta dunia fashion dari penjuru Ibu Kota Jakarta dan dari berbagai provinsi di Indonesia. Sejak siang hari pukul 14.00 Wita, pengunjung telah datang berjubel-jubel memadati JCC Senayan, meskipun harus antri untuk masuk ke dalam ruangan pada pukul 16. 00 Wita.
Kegembiraan para tamu undangan terlihat ketika mereka memasuki rungan pertunjukan, dimana panitia Dekranasda NTT memberikan cendramata berupa kain tenun (sarung khas NTT) dan selendang gratis bagi setiap undangan yang masuk ke dalam ruangan pertunjukan.
Penampilan karya 14 desainer NTT dalam ajang ini patut mendapat apresiasi. Dekranasda NTT ternyata tidak hanya menampilkan model busana 3 desainer nasional,yakni Defrico Audy, Temma Prasetyo dan Maya Ratih, namun disandingkan dengan karya anak-anak daerah.
Dalam siaran pers kepada media, Ketua Dekranasda NTT, Julie Sutrisno Laiskodat menyebut satu per satu nama para desainer tersebut. Mereka adalah Sofia Bekalani dari Kabupaten Belu, M. Suwarni dari Kabupaten Timur Tengah Selatan (TTS), Agnes Fransiska Abanat dari Kabupaten Malaka, Julyon Ndun dari Kabupaten Kupang dari SMKN 3 Kota Kupang. Desainer dari Pulau Timor ini dimentori desainer nasional Defrico Audy.
Selanjutnya, Olviani Oeneke Inna Malo dari Kabupaten Sumba Barat, Robinson Kale Rabe dari Kabupaten Sabu Raijua, Marice dari Kabupeten Alor, dan Katarina B. Saudila dari Kabupeten Rote Ndao. Empat desainer ini dimentori oleh desainer nasional Maya Ratih di Pulau Sumba. Kemudian, ada juga 5 desainer lokal dari Pulau Flores, yaitu Erwin Yuan dari Kabupaten Sikka, Lusia Alisti dari Manggarai Barat, Aryni Trismaya dari Kabupaten Manggarai Timur, Anchllo dari Kabupeten Nagekeo dan Bartel Theos Mita dari Kabupeten Ngada. Kelima desainer ini dimentori oleh desainer papan atas Temma Prasetio di Pulau Flores.
Menurut Julie, NTT telah mengalami perkembangan dunia fashion dan desainer. Hal ini terlihat mengagumkan dalam pertunjukan fashion show 2022 tahun ini, dimana tidak hanya menampilkan karya desainer nasional, tetapi juga ada karya para desainer dari siswa SMK Negeri 3 Kota Kupang
“Sebelumnya di NTT hampir tidak ada orang yang mengaku mereka adalah desainer. Kalau ada pun mereka punya standar itu masih dibawa sekali. Untuk itu, sejak tahun 2019 hingga saat ini kami Dekranasda, baik di provinsi maupun kabupaten kota mengganggarkan untuk mendatangkan para mentor yang adalah desainer-desainer dari Jakarta untuk melatih kami dari cara ukur sampai bikin pola sampai jahit sehingga bisa bersaing di ajang-ajang nasional,” kata Julie Sutrisno kepada media di stand Dekranasda NTT sebelum pertunjukan dimulai.

Julie mengatakan, dengan tampil di ajang Indonesia Fashion Week 2022 memberikan pengalaman bagi para modeling dan terutama para desainer lokal NTT agar lebih berpengalaman lagi untuk tampil diajang berikutnya. Selain itu, kata Julie, ajang ini mendorong para desainer lokal untuk berinovasi lagi. Penampilan karya desainer NTT dalam Indonesia Fashion Week 2022 ini diharapkan membuat orang lebih mengenal tenun ikat dan budaya NTT yang beragam, unik dan eksotik.
Lebih lanjut, anggota DPR-RI Fraksi Partai NasDem ini, mengaku, motif tenun ikat yang ditampilkan adalah hasil karya para pengrajin tenun ikat di NTT warisan para leluhur. Dekranasda NTT menyadari tantangan para penenun ada dua yaitu modal untuk mendatangkan benang yang tidak luntur dan alat tenun yang memadai, dan kedua adalah pangsa pasar yang tidak pasti.
“Menyadari tantangan para penenun di NTT, kami Dekranasda memberikan mereka modal untuk membeli benang dan alat tenun yang memadai. Kami juga mencarikan pangsa pasarnya. Nah, saat ini Dekranasda di Kota Kupang dan Labuan Bajo sudah memiliki toko. Selanjutnya, kami di NTT melalui suami kami yang gubernur dan bupati agar ada aturan satu hari atau dua hari dalam satu minggu semua pegawai memakai tenun ikat untuk meningkatkan pangsa pasar para penenun,” ujar Julie sembari memberikan apresiasi yang tinggi terhadap ajang Indonesia Week Fashion Show 2022 karena sebagai salah satu arena pemasaran hasil produksi tenun ikat NTT. (Joe)