Ketika Bunda Julie Bertemu Siswa SLB Negeri di Kupang dan TTS    
No Result
View All Result
Kamis, Juli 7, 2022
  • Login
Katong NTT
  • Peristiwa
    • Kekerasan Berbasis Gender
    • Pekerja Migran
    • Lingkungan
    • Inspirasi
    • Cerita Puan
  • Ekonomi dan Bisnis
    • Agribisnis
    • Industri Pariwisata
    • Dekranasda NTT
  • Sorotan
  • Perspektif
    • Editorial
    • Opini
  • Peristiwa
    • Kekerasan Berbasis Gender
    • Pekerja Migran
    • Lingkungan
    • Inspirasi
    • Cerita Puan
  • Ekonomi dan Bisnis
    • Agribisnis
    • Industri Pariwisata
    • Dekranasda NTT
  • Sorotan
  • Perspektif
    • Editorial
    • Opini
No Result
View All Result
Katong NTT
No Result
View All Result
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Iklan
  • Kontak Kami
  • Redaksi
Home Ekonomi dan Bisnis Dekranasda NTT

Ketika Bunda Julie Bertemu Siswa SLB Negeri di Kupang dan TTS

KatongNTT Editor: KatongNTT
16 Mei 2022
A A
Bunda Julie berdialog dengan Siswa SLB Negeri Oelamasi di Kabupaten Kupang tentang ketrampilan menenun pada Sabtu 14 Mei 2022 (Dok Tim Komunikasi Dekranasda NTT)

Bunda Julie berdialog dengan Siswa SLB Negeri Oelamasi di Kabupaten Kupang tentang ketrampilan menenun pada Sabtu 14 Mei 2022 (Dok Tim Komunikasi Dekranasda NTT)

1
SHARES
Share on FacebookShare on TwitterWhatsapp

Kupang– Para siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Oelamasi, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang antusias menyaksikan kedatangan Ketua Penggerak PKK Provinsi NTT, Julie Laiskodat pada Sabtu, 14 Mei 2022. Untuk pertama kali mereka menyaksikan langsung  Bunda Julie, sapaan untuk Julie Sutrisno Laiskodat.   

“Ini pertama kali seorang Ketua Penggerak PKK, istri Gubernur berkunjung ke SLB ini,” kata Weny Bisinglasi Nalle, Plt Bidang Pendidikan Khusus Layanan Khusus (PKLP) NTT.   

BacaJuga:

Wakil Ketua Dekranasda NTT, Maria Fransiska Djogo (kiri) menjelaskan salah satu motif tenun NTT kepada Direktur Perlindungan Kebudayaan, Kemendikbudristek, Irini Dewi Wanti dalam kunjungan muhibah budaya jalur rempah (Joe-KatongNTT)

Muhibah Jalur Rempah Perjuangkan Tenun NTT Jadi Warisan Budaya Dunia

27 Juni 2022
Ketua Dekranasda NTT, Julie Sutrisno Laiskodat (kiri) menjelaskan sebuah motif tenun NTT yang dikenakan oleh Ketua Harian Dekranas, Tri Tito Karnavian (kanan) kepada Ketua Umum Dekranas, Wury Ma'ruf Amin (Dekranasda NTT))

Dekranasda NTT Gandeng Generasi Milenial Gerakkan Perekonomian

31 Mei 2022
Video Bunda Julie bertemu Siswa SLB Negeri di Kupang dan TTS

Beberapa anak dengan pakaian yang dibalut kain tenun, lincah menari untuk menyambut kedatangan Bunda Julie. Mereka menggerakkan tubuh begitu lentur, sehingga sekilas tidak terlihat jika mereka penyandang disabilitas.

Bunda Julie berkunjung ke SLB Negeri Oelamasi didampingi Wakil ketua Penggeran PKK NTT, Maria Fransiska Djogo, Plt Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT  Henderina Laiskodat, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT Syalomi Pah, dan Weny.

Bunda Julie kemudian berdialog dengan para siswa tentang pelajaran yang mereka terima dan menghibur siswa-siswa dengan bernyanyi bersama.  

Seorang siswa perempuan mengenakan pakaian seragam SMA berdiri di hadapan Bunda Julie. Siswa jurusan tata busana ini mempraktekkan cara mengukur bagian tubuh untuk keperluan menjahit pakaian. Bunda Julie memberikan badannya diukur oleh siswa tersebut dengan dipandu oleh gurunya. “Ya betul, mana lagi,” kata Bunda Julie memberikan motivasi ke siswa itu.  

Bunda Julie kemudian memasuki ruang khusus untuk siswa-siswa belajar bertenun. Duduk bersila di lantai, Bunda Julie berdiskusi dengan siswa-siswa yang sedang menenun.  Siswa dengan didampingi guru menjelaskan seputar pelajaran tentang menenun di SLB Negeri Oelamasi.  

Beberapa siswa menunjukkan keterampilan mereka menenun. Keterbatasan gerak fisik tidak membuat mereka kesulitan saat menenun. Tangan mereka lincah memindah-mindahkan letak benang dan kayu yang berfungsi merapikan benang dan motif tenunan.

Bunda Julie menatap satu per satu tenun siswa-siswa SLB Negeri Oelamasi itu. Dia tahu ini adalah aset penting bagi kehidupan anak-anak itu jika ditekuni sungguh-sungguh dan diberi akses pasar.
  

*****

Jalanan berbatu tanpa aspal dan menanjak tajam sepanjang sekitar lima kilometer harus dilalui untuk tiba di SLB Negeri Manekat di Niki-niki, Kabupaten Timor Tengah Selatan. Bunda Julie terpaksa berpindah mobil karena buruknya kondisi jalan menuju SLB itu pada Sabtu, 14 Mei 2022.  

“Mobil yang dikendarai Bunda tidak mampu melewati jalan. Bunda berpindah ke mobil saya,” kata Weny  menggambarkan buruknya kondisi infrastruktur jalan.

“Saya bersyukur Bunda Julie mau lewati tantangan. Kalau seperti itu (kondisi jalan),  pasti orang tidak mau ke sana,” tutur Weny.

Saking buruknya kondisi jalan menuju SLB Negeri Manekat, para guru menitipkan sepeda motor mereka di rumah warga untuk kemudian berjalan kaki sejauh 5 kilometer untuk tiba di sekolah.

Jika hujan turun, maka jalan itu sama sekali tidak dapat dilalui kendaraan maupun pejalan kaki. 

Weny menjelaskan, satu-satunya akses masuk ke sekolah yang bisa dilalui saat hujan adalah jalan setapak melintasi lahan kebun warga. Jalan alternatif ini berjarak sekitar 3 kilometer dari sekolah menuju jalan terdekat yang beraspal.

Bunda Julie tak mempersoalkan perjalanan berat itu.  Dia ingin segera tiba di SLB Manekat.

Para siswa dan guru SLB Negeri Manekat menyambut kedatangan Bunda Julie dengan tarian dan nyanyian. Mereka ingin memberi sedikit kelegaan dari perjalanan melelahkan dan beresiko.

Seperti halnya dengan SLB Negeri Oelamasi, SLB Negeri Manekat juga baru kali ini dikunjungi Ketua Penggerak PKK sekaligus Ketua Dekranasda NTT.

Ketua Penggerak PKK Provinsi NTT, Julie Sutrisno Laiskodat atau disapa Bunda Julie bernyanyi bersama siswa-siswa SLB Negeri Manekat, Niki-niki, Kabupaten TTS pada Sabtu, 14 Mei 2022. (Dok Tim Komunikasi Dekranasda NTT).

Bunda Julie kemudian berdialog dengan para siswa. Kepada satu siswa, Bunda Julie mengajak seorang siswa belajar berhitung.  Dengan sabar dia membimbing siswa perempuan itu menghitung.

Beberapa anak penyandang disabilitas menghibur Bunda Julie dan rombongan dengan menyanyikan lagu yang menyentuh hati:

“Hidup ini adalah kesempatan, hidup ini untuk melayani Tuhan… jangan sia-siakan waktu yang Tuhan beri, hidup ini harus jadi berkat…”

Bunda Julie pun turut bernyanyi bersama para siswa yang menyanyikan lagu itu dengan antusias.

Di ruang kelas menenun, beberapa siswa sedang menenun. Istri Gubernur NTT ini kemudian memasuki kelas dan duduk bersila di lantai berdialog dengan siswa. Dia bertanya ke satu siswa tentang berapa banyak waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu lembar tenunan.

Mendengar jawaban “satu minggu”,  Bunda Julie berujar kagum: “ Satu minggu, ini lebih cepat dari orang normal.”

Menyaksikan kerapian tenunan siswa SLB ini, dia pun meminta siswa untuk menjaga kualitas. Bunda Julie pun memberikan kesempatan berupa akses pelatihan dan pasar untuk tenunan buah tangan siswa-siswa  SLB Negeri Manekat. Ini salah satu sinergisitas yang kerap ditawarkan Bunda Julie dalam memberdayakan perekonomian para pengrajin tenun NTT .

NTT merupakan provinsi yang boleh jadi paling kaya akan tenun  dengan  lebih dari 700 motif  yang bersumber dari 21 kabupaten dan kota. Dan berbagai upaya untuk menggali dan melestarikan motif tenun NTT ini masih berlangsung karena minimnya literasi. *****

ShareTweetSend
Previous Post

Cegah PMK, Gubernur NTT Larang Masuk Hewan Ternak dan Produk Turunannya

Next Post

Surabaya Tolak 736 Ekor Sapi dari NTT

KatongNTT

KatongNTT

Media berita online berkantor di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Fokus pada isu-isu ekonomi, sosial, budaya, kesehatan, dan lingkungan.

RelatedPosts

Wakil Ketua Dekranasda NTT, Maria Fransiska Djogo (kiri) menjelaskan salah satu motif tenun NTT kepada Direktur Perlindungan Kebudayaan, Kemendikbudristek, Irini Dewi Wanti dalam kunjungan muhibah budaya jalur rempah (Joe-KatongNTT)
Peristiwa

Muhibah Jalur Rempah Perjuangkan Tenun NTT Jadi Warisan Budaya Dunia

27 Juni 2022
Ketua Dekranasda NTT, Julie Sutrisno Laiskodat (kiri) menjelaskan sebuah motif tenun NTT yang dikenakan oleh Ketua Harian Dekranas, Tri Tito Karnavian (kanan) kepada Ketua Umum Dekranas, Wury Ma'ruf Amin (Dekranasda NTT))
Dekranasda NTT

Dekranasda NTT Gandeng Generasi Milenial Gerakkan Perekonomian

31 Mei 2022
Semi Ndolu, Kepala SMKN 4 Kota Kupang, NTT. (Rita Hasugian-KatongNTT.com)
Inspirasi

Semi Ndolu Bawa SMKN 4 Kupang Raih Center of Excellence

31 Mei 2022
Next Post
Mengenal penyakit PMK pada hewan ternak seperti sapi. (Dokumen KatongNTT)

Surabaya Tolak 736 Ekor Sapi dari NTT

Discussion about this post

Iklan KatongNTT

Kerupuk Gendhar Jawi Kerupuk2A oke lagi

Video

KatongNTT com

KatongNTT com
YouTube Video VVU3bHFnV29aN2RtNVFueUgyVVhCMkJnLjl3TDVlXzhULVFF Berawal dari tugas kuliah, Epi dan Siska kemudian memutuskan untuk fokus berjualan camilan Ublin. Keduanya merupakan mahasiswa pertanian Universitas Nusa Cendana yang pada tahun 2015 ditugaskan untuk membuat makanan dari pangan lokal dan memasarkannya.

Ublin ini adalah camilan tempo dulu. “Anak muda sekarang tidak tahu ini makanan apa. Yang tahu hanya orang-orang tua saja, jadi yang pesan itu kebanyakan orang tua. Jadi mereka seperti mengenang kembali masa lalu dengan Ublin ini," kata Epi.. Yuk, simak tayangan videonya. *****
Berawal dari tugas kuliah, Epi dan Siska kemudian memutuskan untuk fokus berjualan camilan Ublin. Keduanya merupakan mahasiswa pertanian Universitas Nusa Cendana yang pada tahun 2015 ditugaskan untuk membuat makanan dari pangan lokal dan memasarkannya.

Ublin ini adalah camilan tempo dulu. “Anak muda sekarang tidak tahu ini makanan apa. Yang tahu hanya orang-orang tua saja, jadi yang pesan itu kebanyakan orang tua. Jadi mereka seperti mengenang kembali masa lalu dengan Ublin ini," kata Epi.. Yuk, simak tayangan videonya. *****
Kisah Orang Muda NTT Bisnis Camilan Jadul Ublin
YouTube Video VVU3bHFnV29aN2RtNVFueUgyVVhCMkJnLjl3TDVlXzhULVFF
Aisha Djawas atau disapa Icha Djawas sejak kecil memimpikan bekerja sebagai konsultan teknik.  Dia fokus untuk mewujudkan impiannya dengan mengambil studi teknik sipil. Namun dengan kehadiran ketiga putrinya, Icha memutuskan bekerja dari rumah sambil mendampingi sepenuhnya masa tumbuh kembang mereka. Hobi lamanya meracik dan memasak sambal menjadi sumber mata pencarian baru. Icha kini menjadi pengusaha UMKM di NTT yang dikenal dengan sambal se'i sapi dan aneka sambal lainnya. Setiap bulan dia meraup penghasilan antara Rp 4 juta hingga Rp 5 juta. *****
Tinggalkan Konsultan Teknik, Aisyah Djawas Fokus Berbisnis Aneka Sambal
YouTube Video VVU3bHFnV29aN2RtNVFueUgyVVhCMkJnLjhrb1ZFTzNNblJZ
Jublina Juliana Kule, 67 tahun memanfaatkan daun dan serat pohon lontar untuk membuat anyaman. Meski awalnya ragu tentang minat pembelinya dan pasar, Julia, sapaan akrabnya, boleh tersenyum karena anyamannya diminati banyak orang. Dekranasda NTT membuka jalan bagi Julia untuk mendapat pembeli dan pasar. Yuk... silakan menontonnya. *****
Julia Manfaatkan Daun & Serat Pohon Lontar Membuat Anyaman Unik
YouTube Video VVU3bHFnV29aN2RtNVFueUgyVVhCMkJnLjBCZnB4VTk2YXNR
Pandemi Covid-19 membuat dunia bisnis terpuruk. Begitupun Meli Kurniawan, penjualan produk abon sapi, abon ikan dan bumbu siap saji sempat anjlok. Namun Meli tak menyerah, dia beralih dengan memanfaatkan media sosial atau medsos. Alhasil produk UMKM buatan Meli banjir pesanan. Yuk tonton bagaimana Meli mengelola bisnis ini. *****
Manfaatkan Medsos, Abon Sapi & Ikan Buatan Meli Banjir Pesanan
YouTube Video VVU3bHFnV29aN2RtNVFueUgyVVhCMkJnLldON3hhUHQ3bkpF
Duta Besar Republik Indonesia untuk Rumania & Republik Moldova, M. Amhar Azeth dan istrinya Martiyas Indriastuti berkunjung ke gedung Dekranasda NTT pada 6 Juni 2022. Dubes Amhar mengatakan, produk NTT berpeluang untuk diekspor ke Rumania.  
"Ada beberapa komunitas di Eropa yang menyukai produk-produk yang bersifat budaya. Nah itu yang jadi pasar kita,” kata Amhar. Silakan menontonnya...
Dubes RI Jajaki Peluang Ekspor Produk NTT di Rumania
YouTube Video VVU3bHFnV29aN2RtNVFueUgyVVhCMkJnLnVHRjRsSFVKRF9F
Epa Lomi Ga, 43 tahun, pengusaha UMKM produk hasil laut kota Kupang terinsiprasi dengan kekayaan laut Provinsi NTT. Dia pun memproduksi se'i ikan sebagai oleh-oleh khas NTT. Jika selama ini kuliner terkenal NTT berupa se'i babi dan se'i sapi, maka Epa mencoba memperkenalkan se'i ikan yang bahan bakunya adalah ikan Marlin. Tak disangka produk se'i ikan buatan pria asal Amarasi ini mendapat sambutan dari masyarakat. Mencermati potensi pasar yang besar, Epa ingin mengembangkan sayap bisnisnya. Hanya saja dia terkendala modal dan akses pasar di luar NTT. Yuk, simak videonya untuk mendapatkan informasi lebih rinci dan lengkap. (Kerjasama KatongNTT.com-Dekranasda NTT)
Terinspirasi Kekayaan Laut NTT, Epa Gagas Se’i Ikan
YouTube Video VVU3bHFnV29aN2RtNVFueUgyVVhCMkJnLi1jY0w1LWdzNUdB
Tak disangka di tangan Gladys Matthew,  resep kecap manis tanpa kedelai warisan mertuanya mulai mendapat tempat di hati masyarakat NTT bahkan hingga di luar NTT. Kecap yang bahan bakunya berupa nira pohon lontar dan rempah-rempah dikemas dalam dua wadah berbeda, botol dan standing pouch. Harganya terjangkau semua kalangan.  
Gladys menuturkan, kecap manis Letodae cap Malada berbahan organik sehingga ini menambah nilai jual dari produknya itu. Pemasaran kecap pertama kali di Surabaya. Dia kemudian memasarkannya ke beberapa toko penjual produk kecap di Kota Kupang. Di Dekranasda NTT, kecap tanpa kedelai ini  laris manis. Dan dalam waktu dekat, Gladys akan memasarkannya ke Labuan Bajo dan mengekspornya ke Timor Leste. *****
Kecap Tanpa Kedelai dari Nira Lontar Jadi Icon NTT
YouTube Video VVU3bHFnV29aN2RtNVFueUgyVVhCMkJnLm54NHpJcHZSbU9F
Boleh jadi banyak masyarakat Indonesia belum tahu bahwa NTT punya cokelat yang bahan bakunya yakni kakao yang terbaik di dunia. Cokelat Ghaura, begitu nama yang diberikan pemiliknya. Cokelat ini diproduksi pertama kali tahun 2019 dan dalam tempo tiga tahun sudah dipasarkan ke beberapa kota termasuk ke luar negeri seperti Australia, Amerika, Inggris, Prancis, dan Belanda. Yuk simak tayangan KatongNTT.com menyusuri sejarah lahirnya cokelat Ghaura yang dkilaim berkualitas premium.
Menyusuri Sejarah Cokelat Ghaura Hadir di NTT
YouTube Video VVU3bHFnV29aN2RtNVFueUgyVVhCMkJnLlY3YjBleXlpVy04
Ketua Dekranasda NTT: SLB Fokus ke Talenta dan Kebutuhan Pasar
YouTube Video VVU3bHFnV29aN2RtNVFueUgyVVhCMkJnLi1uNXpBUlotLU0w
Load More... Subscribe

Podcast

Poling

Recent News

Abdul Aziz Ismail, consultan LSM Tanaganita Malaysia (kiri) bersama Kristo Kolimo (tengah) di rumah orang tua Adelina Sau (Joe-KatongNTT)

Tangis Haru Pecah di Rumah Orang Tua Adelina Sau

6 Juli 2022
Ilustrasi Komodo (Ist)

Tarif Masuk Pulau Komodo Rp 3,75 Juta Mulai 1 Agustus 2022

5 Juli 2022

© 2022 Katongntt.com - Merawat Suara Hati

  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Iklan
  • Kontak Kami
  • Redaksi
No Result
View All Result
  • Peristiwa
    • Kekerasan Berbasis Gender
    • Pekerja Migran
    • Lingkungan
    • Inspirasi
    • Cerita Puan
  • Ekonomi dan Bisnis
    • Agribisnis
    • Industri Pariwisata
    • Dekranasda NTT
  • Sorotan
  • Perspektif
    • Editorial
    • Opini

© 2022 Katongntt.com - Merawat Suara Hati

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
Sign In with Linked In
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
Sign Up with Linked In
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In