26 March 2023
Lingkungan

Pasca Longsor di Takari, Pertamina Alihkan Distribusi BBM Melalui Atapupu

Feb 20, 2023

Kupang – Pertamina akan memasok Bahan Bakar Minyak (BBM) melalui Atapupu selama Jalan Timor Raya Kilometer 73 belum bisa diakses pasca longsor di Takari.

Taufik Kurniawan sebagai Section Head Communication and Relations Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus menyampaikan hal ini pada Senin 20 Februari 2023.

Pertamina telah mengidentifikasi keseluruhan dampak dari longsor Takari yaitu terhadap Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dan Pertashop.

“Yang terganggu suplainya ada 10 penyalur yaitu 5 SPBU dan 5 Pertashop,” kata Taufik saat dihubungi melalui sambungan telepon.

Baca juga: 4 Titik Rawan Terdeteksi di Lokasi Longsor di Takari

Ia menegaskan stok di wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan ( TTS) memang terdampak. Namun dampaknya dalam taraf yang bisa diantisipasi. Ketahanannya masih aman dan bisa distok lagi.

Ketahanan stok untuk gasoline atau bensin di TTS mencapai 98.7 kiloliter dan untuk gasoil sebesar 83.8 kiloliter. Sedangkan konsumsi rata-rata harian gasoline sebesar 41 kiloliter dan gasoil 23.3 kiloliter.

Kabupaten TTS adalah daerah transit, maka konsumsi BBM di daerah ini akan menurun sebanding dengan konsumsi hariannya setelah mobilitas kendaraan berkurang.

“Karena mobilitas berkurang sehingga di wilayah tersebut stoknya aman,” ujar Taufik.

Pihaknya telah menambahkan ekstra suplai dari Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Atapupu sebanyak 43 kiloliter.

“Sehingga diharapkan ini akan aman selama seminggu ke depan,” sebutnya lagi.

 

Warga menyaksikan pengerukan longsor di Takari Kabupaten Kupang Provinsi NTT (Putra Bali Mula - KatongNTT.com)
Warga menyaksikan pengerukan longsor di Takari Kabupaten Kupang, Provinsi NTT , Minggu 19 Februari 2023. (Putra Bali Mula – KatongNTT.com)

 

Adanya penambahan rute ini diharapkan tidak membuat masyarakat panik. Ia juga ingin masyarakat tidak lagi membeli BBM dari pengecer bensin.

“Karena ditakutkan ada pihak yang mencari keuntungan di situasi seperti ini,” kata Taufik mengingatkan.

Pihaknya juga berkoordinasi dengan semua stakeholder termasuk PUPR dan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) dalam penanganan dan pemeliharaan jalan yang terdampak longsor.

“Semoga ada normalisasi suplai secepatnya. Kami dapat info bahwa roda empat tidak lama lagi bisa (melintas) karena nanti dilakukan pemadatan untuk dilalui mobil bertonase berat,” ujar dia.

Baca juga: Peti Jenazah Digotong Melintasi Area Longsor di Takari

Taufik mengatakan pihaknya juga telah menyiapkan berbagai skema tanggap bencana termasuk penyaluran melalui TBBM Atapupu.

“Sebetulnya kita sudah menyiapkan alternatif suplai. Salah satunya Kupang via Atapupu itu. Untuk TTS yang semula dari Tenau kita alihkan ke Atapupu. Ini wilayah yang sudah kita petakan terhadap situasi rawan longsor. Pemetaan suplai ini bisa diaktifkan sesuai dengan situasi dan kondisi terkini,” jelasnya.

Nantinya dari TBBM Atapupu akan ditempuh distribusi jalur darat ke TTS dengan memakan waktu yang lebih lama dari biasanya.

“Ini lebih memungkinkan karena tidak bisa lewat laut untuk tempat bersandar kita di TTS sehingga kita harus distribusi lewat Atapupu,” papar Taufik.

Sebelumnya, Azhari selaku Kasatker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Provinsi NTT menyampaikan pengerukan longsor bisa memakan waktu 2 minggu.

“Mungkin butuh waktu 2 minggu ya terganggu alat beratnya juga,” jawab dia di lokasi, Minggu 19 Februari 2023.

Pihaknya telah mengerahkan 7 unit eksavator, satu buldozer dan alat berat pendukungnya untuk mengeruk tanah longsor ini.

Menurutnya, proses pemindahan tanah longsor ini pun tidak menutup kemungkinan akan menyebabkan tanah dari bukit asal longsor ini kembali runtuh.

“Memang perlu hati-hati sekali,”pungkasnya. (Putra Bali Mula)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *