• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
Selasa, November 18, 2025
  • Login
Katong NTT
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi
No Result
View All Result
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi
No Result
View All Result
Katong NTT
No Result
View All Result
Home Cuaca, Iklim dan Lingkungan

Nelayan Minta Pemerintah Ungkap Limbah Hitam di Pantai Tablolong

“Limbah ini dalam minggu ini tiba di pinggir laut, dari mana dan akibat dari apa, sebab akibatnya, tenggelam kapal atau apa? Kita minta pemerintah bagian lingkungan hidup ini turut ambil alih, jangan tidak disikapi pemerintah,” kata Zakarias

Rita Hasugian by Rita Hasugian
10 bulan ago
in Cuaca, Iklim dan Lingkungan
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Nelayan Minta Pemerintah Ungkap Limbah Hitam di Pantai Tablolong

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia wilayah Kabupaten Kupang, Zakarias Doroh memegang tempat air minum kemasan plastik yang berisi limbah berwarna hitam pekat di pantai Tablolong, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, NTT pada Sabtu, 28 Desember 2024. (Rita Hasugian/KatongNTT.com)

0
SHARES
163
VIEWS

Kupang –  Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia wilayah Kabupaten Kupang, Zakarias Doroh meminta pemerintah mengungkap asal dari limbah berbentuk lempengan hitam pekat di perairan Tablolong.

Dia meminta pemerintah mengungkap sebab-akibat kemunculan limbah itu pada musim Barat di akhir Desember 2024.

BacaJuga

Erasmus Frans Mandato dijerat pasal 28 ayat 3 UU ITE tentang berita bohong atas kritikannya yang diposting di akun FB miliknya tentang penutupan akses jalan desa menuju pantai Bo'a di Rote Barat oleh PT Bo'a Development yang menidirikan hotel Nihi Rote. Pemda Rote tidak mempersoalkan penutupa jalan yang dibangun menggunakan APBD. (Goodkind.id)

Erasmus Dijerat UU ITE Lantaran Kritik Jalan ke Pantai Bo’a Rote Ditutup

12 September 2025
Rudolfus Oktavianus Ruma atau disapa Vian Ruma, pengurus Koalisi Kopi wilayah Nagekeo, NTT.

Upaya Mengungkap Sebab Kematian Vian Ruma, Guru juga Aktivis Lingkungan

11 September 2025

Pemerintah, kata Zakarias, juga perlu melakukan investigasi untuk mengungkap siapa pelaku dan dampak dari benda itu terhadap biota laut dan rumput laut yang dibudidayakan nelayan-nelayan Tablolong.

Baca juga: Nelayan Temukan Limbah Aspal di Laut hingga Pantai Tablolong

“Limbah ini dalam minggu ini tiba di pinggir laut, dari mana dan akibat dari apa, sebab akibatnya, tenggelam kapal atau apa? Kita minta pemerintah bagian lingkungan hidup ini turut ambil alih, jangan tidak disikapi pemerintah,” kata Zakarias kepada KatongNTT, Sabtu, 28 Desember 2024.

Hingga sepekan benda hitam pekat ini ditemukan, nelayan budidaya rumput laut yang terkena dampaknya. Botol-botol kemasan untuk budidaya rumput laut berubah menjadi hitam dan rumput laut di dalamnya juga berubah hitam.  Sedangkan dampaknya terhadap ikan-ikan dan terumbu karang, belum terlihat.

Sejumlah lembaga di bidang lingkungan hidup di NTT belum dapat memberikan informasi tentang temuan benda hitam pekat oleh nelayan di Desa Tablolomg Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang pada Kamis 26 Desember 2024.

Lembaga-lembaga ini masih berkoordinasi untuk mencari tahu benda hitam pekat ini berasal dari mana, siapa pelakunya, dan dampaknya bagi kualitas air laut.

Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) Kupang, Yeanry M. Olang menjelaskan, pihaknya masih berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup NTT.

Nelayan menunjukkan lempengan kecil berwarna hitam pekat di dalam kemasan air mineral yang ditemukan di pantai Tablolong, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, NTT pada Sabtu, 28 Desember 2024. (Rita Hasugian/KatongNTT.com)
Nelayan menunjukkan lempengan kecil berwarna hitam pekat di dalam kemasan air mineral yang ditemukan di pantai Tablolong, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, NTT pada Sabtu, 28 Desember 2024. (Rita Hasugian/KatongNTT.com)

 

Baca juga: KKP Janji Tangkap Penyampah di Laut NTT Pakai Nano Satelit

“Menunggu info dari DLHK (Dinas LIngkungan Hidup NTT),” kata Yeanry kepada KatongNNT.com, 8 Januari 2024.

Sebelumnya, Yeanry menjelaskan,  Bakamla sudah melakukan analisa terhadap benda ini namun belum bisa diinformasikan karena memerlukan diskusi dengan Dinas Lingkungan Hidup NTT.

Yeanry juga mengatakan tidak ada aktivitas kapal tanker mencurigakan di laut NTT selama Desember 2024 berdasarkan pemantauan Bakamla Kupang.

Kepala Bidang Pengendalian dan Perlindungan Dinas Lingkungan Hidup NTT, Sherley S. Wila Huky mengatakan, sejumlah instasi akan diundang rapat gabungan pada Senin depan, 12 Januari,  untuk membahas temuan benda hitam pekan tersebut.

Benda yang mirip aspal atau endapan minyak mentah berwarna hitam ditemukan nelayan Desa Tablolong di pasir pantai, di botol kemasan air mineral untuk budidaya rumput lalu, tumpukan sampah di pantai, dan badan kapal milik nelayan.

Beberapa nelayan mencoba membersihkan benda itu dari telapak tangan dan kaki mereka serta botol budidaya rumput lalu dengan menggunakan minyak tanah. Hasilnya, telapak tangan dan kaki mereka bersih dari benda tersebut.

Johnny Anabuni, Pengendali dampak lingkungan Dinas lingkungan hidup NTT menjelaskan, limbah ini dipastikan aspal setelah dia membakarnya dan mencium baunya. Hal ini diperkuat dengan pengalaman nelayan yang membersihkan limbah hitam ini dari tubuhnya dengan menggunakan minyak tanah.

 

Botol plastik dan tali untuk budidaya rumput laut di pantai Tablo;long berubah jadi warna hitam pada Kamis, 26 Desember 2024 diduga berasal dari llimbah aspal. (Dok.Daniel Ho;an)
Botol plastik dan tali untuk budidaya rumput laut di pantai Tablo;long berubah jadi warna hitam pada Kamis, 26 Desember 2024 diduga berasal dari llimbah aspal. (Dok.Daniel Hoan)

 

Baca juga: Kisah Masyarakat Adat NTT Atasi Perubahan Iklim, Di Mana Pemerintah?

“Ini aspal, sudah pasti aspal,”kata Johnny kepada KatongNTT, Senin, 30 Desember 2024.

Johnny menduga ada kapal yang melintas di perairan NTT lalu membuang limbah aspal di perairan laut NTT. Kemungkinan kapal membawa minyak mentah. Membuang limbah ke laut untuk menekan biaya pengolahan limbah yang mahal.

Kasus limbah aspal ini belum pernah ada yang laporkan sebelumnya. Sehingga pihaknya segera menindaklanjuti temuan aspal ini ke Desa Tablolong. Meski menurutnya, sulit untuk mendeteksi pelaku pembuangan aspal di perairan NTT mengingat luasnya perairan laut dan lalu lintas kapal yang sulit dideteksi aktivitasnya di laut.

Begitupun pihaknya segera berkoordinasi dengan Bakamla Kupang, Kepolisian Daerah NTT, serta Dinas Kelautan dan Perikanan NTT  untuk menangani masalah limbah aspal ini. [*]

 

 

 

 

 

Tags: #BakamlaKupang#DinasLingkunganhidupNTT#HSNIKupang#Limbahaspal#LimbahB3#Nelayanrumputlaut#Pencemaranlaut#PulauTimorpantaitablolong
Rita Hasugian

Rita Hasugian

Baca Juga

Erasmus Frans Mandato dijerat pasal 28 ayat 3 UU ITE tentang berita bohong atas kritikannya yang diposting di akun FB miliknya tentang penutupan akses jalan desa menuju pantai Bo'a di Rote Barat oleh PT Bo'a Development yang menidirikan hotel Nihi Rote. Pemda Rote tidak mempersoalkan penutupa jalan yang dibangun menggunakan APBD. (Goodkind.id)

Erasmus Dijerat UU ITE Lantaran Kritik Jalan ke Pantai Bo’a Rote Ditutup

by Rita Hasugian
12 September 2025
0

 Kupang –  Erasmus Frans Mandato menuangkan kritikan terhadap Pemerintah Daerah Rote Ndao dan PT Bo’a Development terhadap penutupan akses jalan...

Rudolfus Oktavianus Ruma atau disapa Vian Ruma, pengurus Koalisi Kopi wilayah Nagekeo, NTT.

Upaya Mengungkap Sebab Kematian Vian Ruma, Guru juga Aktivis Lingkungan

by Rita Hasugian
11 September 2025
0

Kupang –  Penyebab kematian Rudolfus Oktavianus Ruma atau disapa Vian Ruma, seorang guru dan pengurus Koalisi Kelompok Orang Muda untuk...

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Katong NTT

Merawat Suara Hati

Menu

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak

Follow Us

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
Sign In with Linked In
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi

Merawat Suara Hati