Kupang – Ketua Dewan Pers Indonesia Azyumardi Azra tutup usia pada Minggu, 18 September 2022 di Selangor, Malaysia.
Kepergiannya bukan hanya dirasakan oleh kalangan media, namun bangsa Indonesia kehilangan sosok satu ini.
Pria yang lahir di Lubuk Alung, Padang Pariaman, Sumatra Barat, pada 4 Maret 1955 ini, disebut juga cendekiawan muslim karena dedikasinya pada ilmu islam di Indonesia.
Ia yang merupakan lulusan dari Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta pada tahun 1982 itu, kemudian melanjutkan studinya di Universitas Columbia. Lalu ia mendapakan gelar Master of Art (MA) pada 1988. Pada 1989 ia mendapat gelar MA yang kedua dan gelar Master of Philosophy (MPhil) dari Departemen Sejarah, Universitas Columbia.
Dari jurusan Sejarah ini, Azyumardi kemudian mendapat gelar Ph.D nya.
Pada tahun 1993, Azyumardi mendirikan Studia Islamika, dan menjadi pemimpin redaksi di jurnal Indonesia untuk studi Islam tersebut.
Profesor yang satu ini juga pernah menjadi Wartawan di Panji Masyarakat pada tahun 1979-1985.
Azyumardi pun pernah menjabat sebagai Rektor UIN Jakarta dari tahun 1998 – 2006, di mana sebelumnya ia menjadi guru besar di kampus tersebut.
Baca Juga: Cendekiawan Muslim Azyumardi Azra Meninggal di Malaysia
Selama itu pun, ia aktif menulis buku dan artikel di media.
Atas karya tulisannya yang selalu mewartakan keislaman dan Indonesia secara kritis, ia kemudian mendapat titel Commander of the Order of British Empire (CBE) pada 2010.
Titel ini adalah gelar kehormatan dari Kerajaan Inggris dan menjadikannya sebagai ‘Sir’ pertama dari Indonesia. Gelar ini diberi kepada individu untuk menghargai kontribusi positif di bidang pekerjaan mereka.
Pada 18 Juli 2022, Azyumardi dilantik menjadi ketua dewan pers periode 2022-2025.
Namun, saat genap dua bulan menjadi pemimpin pers di Indonesia, ia dipanggil pulang oleh Yang Maha Kuasa di RS Selangor Malaysia setelah terkena serangan jantung dalam pesawat yang terbang membawanya ke Malaysia. Setelah dirawat intensif selama dua hari, ia dinyatakan meninggal dunia karena mengidap kelainan jantung. *****