Kupang – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan penyebab fenomena panas terik dan suasana gerah di NTT yang diprediksi berlangsung Oktober hingga November ini.
Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang Agung Sudiono Abadi menyebut kondisi cuaca cerah ini akan cukup mendominasi pada siang hari.
Penyebabnya adalah pergerakan semu matahari yang saat ini ke arah selatan ekuator dan pada Oktober ini berada di atas Indonesia.
Baca juga : El Nino, Pangan Lokal, Bapanas, dan Cium Nasi Putih
“Artinya terdapat penyinaran matahari yang lebih intensif khususnya di Indonesia bagian selatan ekuator termasuk di NTT,” tukasnya dalam keterangan yang diterima beberapa waktu lalu.
Terdapat beberapa faktor yang terjadi membuat suhu menjadi sangat panas, kata dia, misalnya kondisi cuaca cerah dan minim pertumbuhan awan pada siang hari.
Suhu maksimum masih berkisar 33 hingga 34 derajat celcius pada siang hari dan pada malam hari berada pada rentang 23 sampai 25 derajat celsius.
Baca juga : Penyebab Suhu Dingin Melanda NTT
Berbeda dengan nilai kelembaban udara yang sudah menunjukkan kenaikan yaitu berkisar 52 sampai 95 persen.
“Suasana gerah secara meteorologis disebabkan juga oleh kelembapan udara yang tinggi, yang menyatakan jumlah uap air yang terkandung pada udara,” kata dia.
Semakin banyak uap air yang dikandung dalam udara maka akan semakin lembap udara tersebut, dan apabila suhu meningkat akibat pemanasan matahari langsung karena berkurangnya tutupan awan.
Baca juga : Angin Kencang Melanda 4 Pulau di NTT, Ini Penyebabnya
“Maka kita akan merasa lebih gerah dari biasanya,” sebut dia.
Masyarakat diimbaunya untuk tidak panik dengan suasana gerah yang terjadi tetapi tetap perlu menjaga kesehatan dan stamina sehingga tidak terjadi dehidrasi dan iritasi kulit.
“Banyak minum dan makan buah segar sangat dianjurkan, termasuk memakai tabir surya sehingga tidak terpapar langsung sinar matahari yang berlebih ketika beraktivitas di luar ruangan,” pinta Agung. ****