Pemerintah Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur sedang melakukan tracing kontak erat terhadap 7 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19 varian Delta. Ada sekitar 200 orang kontak erat yang dideteksi untuk diperiksa.
Hermanus Man selaku Wakil Wali Kota Kupang di rumah jabatannya, Minggu, 25 Juli 2021 menyebut penanggulangan kasus varian Delta akan lebih diperluas pada pencarian kontak erat lantaran varian Delta lebih cepat menular dan membahayakan anak-anak.
Dia menyebutkan upaya tracing kontak erat di Kota Kupang sangat rendah, yakni tidak lebih dari 5 orang saja dari seharusnya mencapai 15 hingga 30 orang yang wajib diperiksa.
“Sama saja. Varian Delta atau tidak tetap kita terapkan. Kalau untuk varian Delta yang ketat itu kontaknya. Angka 15 sampai dengan 30 itu harus ditemukan,” kata Hermanus Man.
Menurut Hermanus, ada 7 kasus varian Delta saat ini dan sekitar 200 lebih kontak erat perlu diperiksa. Untuk itu pihak kelurahan dan puskesmas akan dipacu untuk bergerak sesuai data.
“Oleh itu saya minta lurah data yang betul. Kami sudah punya namanya. Kejar orangnya sehingga betul-betul cari. Jadi varian Delta ini tekanan saya adalah pada kontak. Nah ini puskesmas kerja keras dan saya minta lurah mencari data untuk tracing,” urainya.
Namun begitu Hermanus tidak membuka data terkait wilayah yang terdapat COVID-19 varian Delta kepada media.
“Ada tujuh kasus, by name, by address, saya tidak umumkan tapi ada,” ungkapnya.
Tracing pada ratusan orang ini akan menjadi fokus, lanjut Herman, untuk kemudian ditetapkan isolasi mandiri dan pemeriksaan PCR lebih cepat.
“Saya tidak mau Delta ini lebih merambat karena ini lebih cepat dan menyerang anak-anak juga,” tukas Hermanus. (Ra)