Kupang – Perum Bulog Divisi Regional (Divre) Nusa Tenggara Timur (NTT) membantah adanya beras yang kabarnya dipasok ke Republic Demokratik Timor-Leste (RDTL).
Manajer Operasional dan Pelayanan Publik Bulog NTT, Faizal, mengemukakan kabar tersebut perlu disertai dengan pembuktian.
RDTL sendiri saat ini memiliki harga jual beras lebih rendah daripada Indonesia saat ini atau pada kisaran Rp 8.600.
“Tidak mungkin, itu hanya kabar dan perlu bukti. Posisi di Timor Leste kan harga beras mereka sendiri selama ini masih lebih rendah dari kita,” tukasnya, Selasa (28/3/2023).
Menurut dia naiknya harga beras di Indonesia termasuk NTT sendiri karena peningkatan harga beli gabah di seluruh daerah.
“Kemarin-kemarin memang tidak masuk untuk Bulog, kenapa? Karena harga gabahnya mahal. Tidak cocok dengan harga ambilnya Bulog untuk kita jual lagi nantinya di HET Rp 9.950,” ujarnya.
Sedangkan untuk stok beras di Indonesia sama sekali tidak mengalami kelangkaan hanya saja yang beredar di pasaran adalah beras dengan harga tinggi.
Saat ini, stok beras di gudang Bulog di seluruh NTT mencapai 3.378 ton per 28 Maret 2023.
Sementara yang ada dalam perjalanan atau dalam pengiriman yaitu 15.700 ton dan akan tiba pada April ini.
“Itu yang ada di seluruh gudang seluruh NTT per hari ini ya,” ungkap Faizal selaku Manager Operasional dan Pelayanan Publik (OPP) Bulog NTT, Rabu (29/3/2023).
Bila April nantinya stok tersebut sudah masuk ke Provinsi NTT maka dipastikan pasokan bulan puasa dan jelang Idul Fitri akan aman.
Bulog bekerja sama dengan pemerintah daerah agar lebih tepat sasaran menyalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan beras saat ini. Operasi pasar ini nantinya diberlakukan hingga Juni untuk meredam harga beras di pasaran yang naik belakangan ini.
Sebelumnya, Pemimpin Wilayah Perum Bulog NTT, Eko Yoga Cahyo Utomo, menjelaskan kegiatan pasar murah ini menyediakan beras medium SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan). Terdapat 7 komoditi lainnya seperti minyak goreng, gula, telur, cabai rawit, cabai merah, bawang putih dan bawang merah, dengan harga jual yang mendapatkan subsidi dari Bank Indonesia NTT.
Harga komoditi yang dijual pada pasar murah ini antara lain 5 kilogram (kg) beras SPHP seharga Rp. 45 ribu, 1 kg gula pasir Rp. 12.000, 1 liter minyak goreng Rp. 12.000, 1 kg bawang putih Rp. 26.000, 1 rak telur Rp. 54.000, 1 kg cabai keriting Rp. 60.000, 1 kg cabai rawit Rp. 65.000, termasuk 1 kg bawang merah Rp. 25.000.
Eko menyebut pasar murah ini direncanakan akan dilaksanakan hingga bulan Juni 2023 dengan tempat dan lokasi yang telah disepakati oleh tim TPID Kota Kupang.
“Sampai Juni 2023 akan terus dilakukan. Nanti akan disalurkan terus melalui satgas,” kata dia dalam keterangannya Senin 13 Maret 2023.
Gerakan ini, kata dia, merespon lonjakan harga komoditi tersebut yang melonjak beberapa waktu belakangan terjadi di Kota Kupang.
Selain pasar murah, Bulog juga telah menyalurkan melalui para pedagang eceran, penyalur, kios, Rumah Pangan Kita (RPK) dan retail selama periode Januari hingga saat ini. Ia menyebut telah tersalur kurang lebih 10.700 ton di seluruh wilayah NTT. (Putra Bali Mula)