• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
Selasa, Oktober 14, 2025
  • Login
Katong NTT
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi
No Result
View All Result
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi
No Result
View All Result
Katong NTT
No Result
View All Result
Home Sorotan

TTS dan Alor Miliki Desa Sangat Tertinggal Terbanyak

Tim Redaksi by Tim Redaksi
4 tahun ago
in Sorotan
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Data-Kategori-Desa-di-Provinsi-NTT-24-Agustus-2021 (Ra-KatongNTT.com)

Data-Kategori-Desa-di-Provinsi-NTT-24-Agustus-2021 (Ra-KatongNTT.com)

0
SHARES
679
VIEWS

Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) dan Alor menjadi kabupaten dengan jumlah desa sangat tertinggal terbanyak di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Hal ini berdasarkan Indeks Membangun Desa pada Agustus 2021.

Viktor Manek sebagai Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi NTT menyampaikan data ini dalam webiner pada Jumat, 24 September 2021.

BacaJuga

Jalan rusak parah di Desa Natarmage, Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka, NTT (Yohanes Fandi/KatongNTT)

Antara Jalan Rusak, Gagal Panen, Obat Kosong dan Semarak Kemerdekaan

18 Agustus 2025
Kampung adat Ratenggaro di Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT (Dok.Antara)

Bukan Hanya Soal Dipalak: Belajar dari Ribut-ribut Jajago di Sumba

23 Mei 2025

Webiner diselenggarakan Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) dengan Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UKSW dan Ikatan Akuntan Indonesia) wilayah Jawa Tengah.

Berdasarkan Indeks Desa Membangun pada Agustus 2021, ada lima status desa yaitu desa mandiri, maju, berkembang, tertinggal dan desa sangat tertinggal. Total 118 desa berkategori desa sangat tertinggal. Di Alor terdapat 21 desa sangat tertinggal dan TTS ada 29 desa.

Untuk kabupaten yang desanya tidak satupun berkategori sangat tertinggal adalah Kabupaten Flores Timur, Manggarai Timur, Ngada, Rote Ndao, Sabu Raijua, Sumba Barat dan Sumba Tengah.

Untuk NTT sendiri memiliki total 3.026 desa. Dalam status Indeks Desa Membangun 2021 menyebutkan, dari total jumlah desa di NTT, terdapat 1.592 desa berkategori sangat tertinggal, desa berkembang 1.181 desa dan desa maju yaitu 132 desa. Sedangkan untuk desa mandiri hanya terdapat 3 desa yaitu di Kabupaten Flores Timur.

Berdasarkan data itu, tambah Viktor, bisa disimpulkan juga pencapaian Indeks Desa Membangun NTT tahun 2021 dibandingkan tahun sebelumnya.

“Ada pengurangan desa sangat tertinggal dari 151 desa menjadi 118 desa,” kata Viktor.

Pencapaian lainnya asal peningkatan desa mandiri dari sebelumnya 1 desa menjadi 3 desa. Selanjutnya peningkatan desa maju dari 79 desa menjadi 132 desa, peningkatan desa berkembang dari 1.109 desa menjadi 1.181 desa. Dan terjad desa tertinggal dari 1.746 desa menjadi 1.592 desa.

Total penyaluran dana desa untuk 3.026 desa di NTT sebesar Rp. 3,59 triliun. Jumlah ini naik dari tahun lalu 0,08 persen atau Rp. 2 miliar pada tahun sebelumnya Rp. 3,57 triliun.

Sejak Januari 2021 penyaluran dan pengawasan dana desa langsung dari pemerintah pusat. Sedangkan DPMD NTT menjalankan pembinaan dan pendampingan.

Victor juga menyampaikan berbagai kolaborasi dan sinergi antara DPMD NTT dengan berbagai pihak. Ia mengajak akademisi dan pengusaha membuka wawasan masyarakat desa dan mengurus BUMDes untuk lebih kreatif dalam meningkatkan ekonomi desa. (Ra)

Tags: #Desasangattertinggal#Indekspembangunandesa#Kabupatenalor#Kabupatentts
Tim Redaksi

Tim Redaksi

Media berita online berkantor di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Fokus pada isu-isu ekonomi, sosial, budaya, kesehatan, dan lingkungan.

Baca Juga

Jalan rusak parah di Desa Natarmage, Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka, NTT (Yohanes Fandi/KatongNTT)

Antara Jalan Rusak, Gagal Panen, Obat Kosong dan Semarak Kemerdekaan

by Difan Fandi
18 Agustus 2025
0

Desa Natarmage - Pagi itu, saya berangkat dari Desa Pruda menuju Natarmage, Kecamatan Waiblama, untuk mengikuti perayaan HUT RI ke-80...

Kampung adat Ratenggaro di Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT (Dok.Antara)

Bukan Hanya Soal Dipalak: Belajar dari Ribut-ribut Jajago di Sumba

by PriyaHusada
23 Mei 2025
0

Ketika video viral tentang wisatawan merasa dipalak di Ratenggaro bikin geger, NTT dihadapkan lagi pada pertanyaan lama: Apakah kita sudah...

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Katong NTT

Merawat Suara Hati

Menu

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak

Follow Us

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
Sign In with Linked In
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi

Merawat Suara Hati