6 June 2023
300 Desa di NTT Belum Dialiri Listrik PLN
Sorotan

300 Desa di NTT Belum Dialiri Listrik PLN

Jul 8, 2022

Kupang – Sebanyak 300 desa di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) belum mendapatkan pelayanan listrik dari PLN. Hal itu disampaikan oleh General Manager PLN UIW NTT, Agustinus Jatmiko, akhir pekan lalu.

“Desa yang benar-benar belum berlistrik itukan posisi terakhir waktu itu (akhir 2021) 330, sekarang tinggal sekitar 300 desa,” ujar Jatmiko kepada KatongNTT di halaman Waterpark Kupang.

Menurutnya, ada beberapa desa di antara 300 desa tersebut yang teraliri listrik, namun bukan dari PLN. Ia mengatakan, pihaknya terus berupaya memberikan pelayanan yang maksimal bagi warga NTT.

“Sekitar separuhnya (menggunakan listrik bukan dari PLN), tapi kan mereka juga mau mendapatkan listrik dari PLN,” kata Jatmiko.

Pelayanan kelistrikan, kata Jatmiko, berdasarkan anggaran yang dikucurkan oleh Pemerintah. PLN menargetkan sampai akhir 2024, semua desa di NTT menikmati listrik dari PLN.

“Berapa (anggaran) yang kita dapatkan itulah yang kita alokasikan,” jelasnya.

Meski demikian, kendala lain yang dihadapi oleh PLN selain anggaran adalah akses ke beberapa desa yang cukup sulit. Kondisi ini harus disiasati dengan membangun jaringan di luar sistem yang sudah ada.

“Harus dibangun PLTS yang terpisah. Nah itu butuh waktu yang lebih panjang,” kata Jatmiko.

Menurutnya, rasio elektifikasi (RE) di NTT sampai akhir 2021 naik menjadi 92 persen. Pihaknya berkomitmen menyelesaikan layanan listrik bagi seluruh desa dan masyarakat NTT.

KatongNTT berupaya mendapatkan rincian sebaran 300 desa di NTT yang belum berlistrik. Manager Komunikasi PLN UIW NTT, Margaretha Yupukoni yang dihubungi mengatakan data tersebut tidak bisa diberikan.

“Untuk data tersebut bisa diminta dari kabupaten masing-masing ya,” tulis Margaretha dalam pesan WhatsApp pada Kamis (7/7/2022).(Joe)

Baca juga: Bidan Desa Ernesty 7 Tahun Bekerja Tanpa Listrik, Air Bersih di Mabar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *