• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
Kamis, Juli 17, 2025
  • Login
Katong NTT
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi
No Result
View All Result
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi
No Result
View All Result
Katong NTT
No Result
View All Result
Home Pekerja Migran & Perdagangan Orang

5 PMI Ditembak, Tindakan Berlebihan Polisi Malaysia?

Satu PMI asal Riau tewas dan 4 lainnya masih dirawat di rumah sakit akibat tembakan polisi Malaysia yang berpatroli di perairan Tanjung Rhu.

Tim Redaksi by Tim Redaksi
6 bulan ago
in Pekerja Migran & Perdagangan Orang
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Polisi Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) berpatroli untuk mencegah masuknya imigran tak berdokumen ke Malaysia. (Malay Mail/Bernama)

Polisi Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) berpatroli untuk mencegah masuknya imigran tak berdokumen ke Malaysia. (Malay Mail/Bernama)

0
SHARES
99
VIEWS

Kupang – Sebanyak lima Pekerja Migran Indonesia (PMI] telah ditembak aparat polisi Malaysia yang berpatroli di perairan Tanjung Rhu, Selangor, Jumat (24/1) subuh.  Satu PMI dinyatakan tewas, dan  4 lainnya terluka dan saat ini menjalani perawatan di rumah sakit.

Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha menjelaskan, penembakan dilakukan oleh polisi Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia  (APMM) saat berpatroli .

BacaJuga

Ilustrasi kapal nelayan rusak diterpa badai. (Dok. KatongNTT.com)

Memberangus Penyelundupan Manusia : Sindikat Manfaatkan Celah dan Perluas Area Operasi

4 Juni 2025
Tiga istri nelayan Papela, Rote bersama-sama anaknya menjenguk suami mereka di LP Baa, Rote Juli 2024. Suami mereka yang sehari-hari sebagai nelayan tergiur iming-iming uang puluhan juta oleh sindikat penyelundupan manusia untuk mengantar imigran ke Australia tahun 2022. (Dok. KatongNTT.com)

Memberangus Penyelundupan Manusia: Kisah Nelayan Rote Bertahan dari Jerat Sindikat

28 Mei 2025

Petugas menembak 5 WNI  yang diduga akan keluar dari Malaysia melalui jalur ilegal. Penembakan dilakukan karena warga Indonesia tersebut melakukan perlawanan.

“Dalam insiden tersebut, satu WNI meninggal dunia dan beberapa luka-luka. Data para korban masih terus didalami,” kata Judha dalam pernyataannye kepada pers,  Minggu, 26 Januari 2025.

Baca juga:  Banyak PMI Ilegal, Cuma 3 Ribu Pekerja NTT Terdata di KRI Tawau

KBRI telah meminta akses kekonsuleran untuk menjenguk jenazah korban penembakan dan menemui korban yang terluka.

KBRI, ujar Judha, juga  mengirimkan nota diplomatik untuk mendorong dilakukan penyelidikan atas insiden penembakan, termasuk penggunaan  kekuatan yang berlebihan (excessive use of  force).

Kementerian Perlindungan Pekerja Migran (P2MI) juga mendesak pemerintah Malaysia untuk  segera menginvestigasi peristiwa penembakan 5 PMI oleh polisi APMM.

“Kementerian mendesak pemerintah Malaysia untuk segera menyelidiki insiden ini dan mengambil tindakan tegas terhadap petugas patroli APMM jika mereka terbukti menggunakan kekuatan yang berlebihan,” kata Christina Aryani, Deputi Kementerian P2MI seperti dikutip dari Antara, 26 Januari 2025.

Menurut Christina Aryani,  Kementerian P2MI akan memberikan bantuan kepada keluarga korban, termasuk bantuan hukum dan pemulangan jenazah korban.

Baca juga: 6 Fakta PMI NTT Dieksploitasi di Malaysia

“Saat ini, Kementerian P2MI sedang berupaya mengidentifikasi daerah asal para korban untuk memberikan bantuan secara efektif,” ujarnya.

Peristiwa penembakan terjadi menjelang kunjungan kerja Presiden Prabowo Subianto ke Malaysia pada Senin, 27 Januari 2025.

Dalam pernyataan pers terbaru, Senin, 27 Januari 2025, Kemenlu menyatakan warga Indonesia yang tewas ditembak merupakan warga Riau.  Jenazahnya  dapat dipulangkan setelah proses otopsi selesai dilakukan.

“KBRI akan melakukan seluruh prosedur pemulangan jenazah serta memfasilitasi pemulangan ke daerah asal,” ujar Kemenlu dalam pernyataan persnya.

Untuk 4 WNI yang terluka, KBRI menerima informasi bahwa mereka masih dalam perawatan di rumah sakit dan kondisinya stabil. KBRI belum menjelaskan asal 4 WNI tersebut.

KBRI telah mendapatkan akses kekonsuleran untuk menemui 4 WNI itu pada Rabu, 29 Januari 2025.

Baca juga: Tenaga Kerja NTT Terbuka untuk Australia, Kenapa Melulu ke Malaysia?

Sebelumnya, Direktur Kepolisian Selangor, Datuk Hussein Omar Khan memastikan korban tewas dan 4 yang terluka  merupakan warga Indonesia.  Kelima korban penembakan polisi  APMM adalah laki-laki.

Untuk empat yang terluka, kata Hussien, dirawat di rumah sakit berbeda. Satu orang dirawat di Rumah Sakit Klang. Untuk tiga korban lainnya dirawat di Rumah Sakit Sultan Idris di Serdang.

Kepada Kantor Berita Bernama, Omar Khan menjelaskan, penembakan terjadi setelah dua orang asing yang berada di dalam kapal mencoba menyerang petugas APMM dengan parang di perairan Tanjung Rhu pada Jumat, 24 Januari 2025 sekitar jam 3 pagi waktu setempat.  [*]

 

Tags: ##KBRIKualaLumpur#Kemenlu#PMI#pminonprosedural#PolisiMalaysia
Tim Redaksi

Tim Redaksi

Media berita online berkantor di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Fokus pada isu-isu ekonomi, sosial, budaya, kesehatan, dan lingkungan.

Baca Juga

Ilustrasi kapal nelayan rusak diterpa badai. (Dok. KatongNTT.com)

Memberangus Penyelundupan Manusia : Sindikat Manfaatkan Celah dan Perluas Area Operasi

by Tim Redaksi
4 Juni 2025
0

Pengantar: Kejahatan penyelundupan manusia (people smuggling) di Provinsi Nusa Tenggara Timur teridentifikasi marak sejak tahun 2000-an. Kejahatan ini telah melibatkan...

Tiga istri nelayan Papela, Rote bersama-sama anaknya menjenguk suami mereka di LP Baa, Rote Juli 2024. Suami mereka yang sehari-hari sebagai nelayan tergiur iming-iming uang puluhan juta oleh sindikat penyelundupan manusia untuk mengantar imigran ke Australia tahun 2022. (Dok. KatongNTT.com)

Memberangus Penyelundupan Manusia: Kisah Nelayan Rote Bertahan dari Jerat Sindikat

by Tim Redaksi
28 Mei 2025
0

Pengantar: Kejahatan penyelundupan manusia (people smuggling) di Provinsi Nusa Tenggara Timur teridentifikasi marak sejak tahun 2000-an. Kejahatan ini telah melibatkan...

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Katong NTT

Merawat Suara Hati

Menu

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak

Follow Us

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
Sign In with Linked In
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi

Merawat Suara Hati