• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
Jumat, Mei 23, 2025
  • Login
Katong NTT
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi
No Result
View All Result
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi
No Result
View All Result
Katong NTT
No Result
View All Result
Home Cuaca, Iklim dan Lingkungan

Astronom Kampanye Langit Tanpa Polusi Cahaya di Kupang

Tim Redaksi by Tim Redaksi
10 bulan ago
in Cuaca, Iklim dan Lingkungan
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Astronom Kampanye Langit Tanpa Polusi Cahaya di Kupang

Seorang siswa SMA Kristen Citra Bangsa Mandiri mengamati matahari menggunakan teleskop khusus dari Arisan Astro. (Putra Bali Mula - KatongNTT).

0
SHARES
87
VIEWS

Kupang – Arisan Astro, sebuah klub astronomi dan astrofotografi di Indonesia mengampanyekan pelestarian langit gelap di Kupang yang bebas dari polusi cahaya dan polusi udara.

Klub ini mendorong hal tersebut saat sosialisasi astronomi kepada siswa SMA Kristen Citra Bangsa Mandiri Kupang, Kamis ini, 1 Agustus 2024.

BacaJuga

Warga Kampung Waerii di Desa Kolisia, Kabupaten Sikka menunjuk limbah berbahaya dan beracun yang dibuang di pekarangan rumah mereka. (Yohanes Fandi/KatongNTT.com)

Limbah Beracun Dibuang di Pemukiman Warga di Maumere

3 April 2025
Direktur RSUD TC Hillers Maumere, dr Clara Y Francis. (Yohannes Fandy/KatongNTT.com)

Direktur RSUD TC Hillers Maumere: Insinerator Dihentikan karena Warga Keberatan

14 Maret 2025

Para siswa juga diajak mengamati matahari menggunakan teleskop khusus dan diedukasi melalui dome atau planetarium portabel. Mereka juga mempelajari peta langit atau peta bintang dan mendapatkan kacamata matahari.

Arisan Astro dalam kegiatan ini pun menggandeng Planetarium dan Observatorium Jakarta (POJ), Pecinta Langit Timor (PELATI), maupun Badan Riset dan lnovasi Nasional (BRIN).

Baca juga: Ikatan Keluarga Amfoang Gagas Model Bisnis di Kawasan Observatorium Timau

Zulkarnain selaku koordinator kegiatan menekankan tujuan sosialisasi ini demi melestarikan langit Kupang agar jauh dari polusi cahaya dan polusi udara.

Ia mengatakan klub non formal yang terdiri dari para astronom amatir ini memang fokus pada kampanye pelestarian langit gelap.

“Kalau di masa depan polusi cahaya meningkat maka kita khawatir generasi mendatang tidak bisa menikmati langit indah ini. Itu tujuan utama kami yaitu berkampanye melestarikan langit gelap,” jelas Zulkarnain.

Seorang siswi SMA Kristen Citra Bangsa Mandiri menggunakan teleskop mengamati matahari. (Putra Bali Mula – KatongNTT).

Ia sendiri tidak menyangka para siswa begitu antusias terlebih saat pengamatan matahari dengan teleskop dan mempelajari semesta dari dome. Pesannya, para siswa ke depan dapat menjaga langit Kupang dari polusi cahaya dan polusi udara agar pengamatan astronomi bisa terus dilakukan.

Baca juga: Jembatan Putus, Truk Logistik Pemilu ke Amfoang Terobos Sungai

“Anak-anak ini yang nantinya akan meneruskan harapan kita. Mereka generasi penerus yang harus tahu kalau polusi cahaya bisa mempengaruhi pengetahuan kita tentang langit,” tambah dia.

Seorang siswa SMA Kristen Citra Bangsa menggunakan kacamata matahari. (Putra Bali Mula – KatongNTT).

Pihaknya pun mendukung adanya kawasan astro-wisata di Kabupaten Kupang berupa taman nasional langit gelap. Kawasan ini guna mendukung hadirnya Observatorium Nasional Timau.

“Wisata astronomi ini yang mana ada sains dan wisatanya. Bagaimana kita gabungkan ini dan kita jadikan sebagai taman nasional langit gelap,” imbuhnya.

Edukator Astronomi POJ, Muhammad Rayhan, turut menjadi pemateri dalam sosialisasi hari itu. Ia memberi para siswa pemahaman mengapa bintang terlihat jelas dengan mata telanjang di Kupang apalagi bila diamati menggunakan instrumen profesional. Ia juga menjelaskan bagaimana pengaruh polusi cahaya dan polusi udara terhadap kualitas langit dan pengamatan bintang.

Baca juga: Fenomena Ekstrim El Nino di NTT, Mitigasi dan Adaptasi

Ia mengatakan Kupang mempunyai langit malam yang bersih dibandingkan daerah lainnya di Indonesia. Faktor ini yang membuat Observatorium Nasional Timau dapat dibangun di Kabupaten Kupang. Kupang pun menjadi destinasi bagi para astronom atau para pencari langit gelap.

Untuk itu Rayhan berharap Kota Kupang dan Kabupaten Kupang dapat menggunakan tudung lampu yang bisa mengurangi polusi cahaya. Polusi udara juga perlu ditekan agar tak mempengaruhi kualitas langit Kupang.

Para siswa SMA Kristen Citra Bangsa Mandiri coba melihat matahari dengan teleskop dari Arisan Astro. (Putra Bali Mula – KatongNTT).

“Terlepas dari pertumbuhan ekonomi, bisnis dan sosialnya, kita harus membantu operasional Observatorium Timau terhindari dari polusi cahaya dengan memakai tudung lampu dan mengurangi polusi udara misalnya tidak asal membakar sampah,” jelas dia.

Baca juga: WALHI NTT Pastikan Gugat Pemkot Kupang Soal Sampah

Frensly Salhuteru, siswa kelas X SMA Kristen Citra Bangsa Mandiri Kupang, mengakui langit Kota Kupang lebih bersih dibandingkan Jakarta. Frensly sendiri baru berada di Kota Kupang sebulan belakangan.

“Saya tidak mengira langit di sini sangat bagus. Beda banget, di Kupang ini langit lebih bersih tidak sama dengan Jakarta,” tukasnya.

Sosialisasi hari ini pun telah mendorong Frensly untuk mencoba mengamati langit malam di Kabupaten Kupang di kesempatan yang berbeda. ***

Tags: #ArisanAstro#Astronomi#PELATI#pengamatanbendalangit#polusicahaya#polusiudara#wisatalangitgelap
Tim Redaksi

Tim Redaksi

Media berita online berkantor di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Fokus pada isu-isu ekonomi, sosial, budaya, kesehatan, dan lingkungan.

Baca Juga

Warga Kampung Waerii di Desa Kolisia, Kabupaten Sikka menunjuk limbah berbahaya dan beracun yang dibuang di pekarangan rumah mereka. (Yohanes Fandi/KatongNTT.com)

Limbah Beracun Dibuang di Pemukiman Warga di Maumere

by Tim Redaksi
3 April 2025
0

Maumere- Lahan pemukiman warga kampung Waerii di Desa Kolisia, Kabupaten Sikka menjadi tempat pembuangan limbah mengandung bahan berbahaya dan beracun...

Direktur RSUD TC Hillers Maumere, dr Clara Y Francis. (Yohannes Fandy/KatongNTT.com)

Direktur RSUD TC Hillers Maumere: Insinerator Dihentikan karena Warga Keberatan

by Tim Redaksi
14 Maret 2025
0

Dr Clara Y. Francis sebagai Direktur RSUD TC Hillers Maumere menerima jurnalis KatongNTT pada 4 Maret 2025 di ruang kerjanya....

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Katong NTT

Merawat Suara Hati

Menu

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak

Follow Us

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
Sign In with Linked In
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi

Merawat Suara Hati