Kupang – Badan Pusat Statistik (BPS) mengingatkan masyarakat untuk tidak khawatir akan perkembangan inflasi di Nusa Tenggara Timur (NTT) pasca naiknya harga tiket pesawat.
Harga tiket pesawat kembali naik drastis sejak masa liburan Idul Adha dan memicu peningkatan inflasi di wilayah NTT.
BPS NTT mencatat kenaikan biaya transportasi udara menyebabkan inflasi Juni 2023 mencapai 0,89 persen. Sebelumnya inflasi NTT mencapai 0,64 persen pada Mei 2023.
Baca juga : Inflasi Kota Kupang Tertinggi di Indonesia, Ini Penyebabnya
Demarce Sabuna selaku Statistisi Madya BPS NTT menjelaskan pengguna angkutan udara ini ialah orang yang melakukan perjalanan untuk kegiatan dinas atau liburan keluar NTT.
“Bila penyebab inflasi ini karena beras atau minyak goreng dan lain-lain ya kita perlu khawatir tapi karena ini angkutan udara maka tidak perlu khawatir,” ujar Demarce dalam rilisnya awal 3 Juli 2023 lalu di Kantor BPS NTT.
Baca juga : Pemda NTT Hentikan Dana Layanan Bagi Pasien Miskin
Menurutnya bila dapat diperhitungkan di luar naiknya harga tiket pesawat maka NTT sebenarnya akan mengalami deflasi.
Biaya angkutan udara sebelumnya sudah sempat turun dua bulan terakhir dan justru menjadi penghambat inflasi.
Namun harga tiket pesawat kembali naik tinggi pasca pengumuman libur Idul Adha di akhir Juni lalu. BPS NTT mencatat kenaikan indeks harga konsumen terbesar di NTT adalah dari kelompok transportasi ini yaitu 5,87 persen.
Baca juga : Harga Naik, Bulog NTT Hanya Bisa Serap Beras di Ngada
Kenaikan harga tiket pesawat ini terjadi untuk rute penerbangan dari dan keluar NTT, bukan pada rute penerbangan di dalam atau intra NTT.
“Sebelumnya transportasi udara ini jadi deflasi 0,64 persen tetapi sekarang ini menjadi penyebab inflasi dan grafiknya semakin naik,” ungkap Demarce. ****