Jumlah Anak Usia Dini Hidup Miskin di NTT, Tertinggi Kedua di Indonesia - Katong NTT    
Sabtu, 28 Januari , 2023
  • Login
NEWSLETTER
Katong NTT
No Result
View All Result
  • Peristiwa
    • Kekerasan Berbasis Gender
    • Pekerja Migran
    • Lingkungan
    • Inspirasi
  • Ekonomi dan Bisnis
    • Industri Pariwisata
    • Dekranasda NTT
    • Agribisnis
  • Sorotan
  • Perspektif
    • Opini
  • Pemilu 2024
  • Peristiwa
    • Kekerasan Berbasis Gender
    • Pekerja Migran
    • Lingkungan
    • Inspirasi
  • Ekonomi dan Bisnis
    • Industri Pariwisata
    • Dekranasda NTT
    • Agribisnis
  • Sorotan
  • Perspektif
    • Opini
  • Pemilu 2024
No Result
View All Result
Katong NTT
No Result
View All Result
Home Peristiwa Kekerasan Berbasis Gender

Jumlah Anak Usia Dini Hidup Miskin di NTT, Tertinggi Kedua di Indonesia

Editor: Ruth Botha
20 Desember 2022
in Kekerasan Berbasis Gender
0
Potret anak-anak di Malaka, NTT (Ruth-KatongNTT)
Potret anak-anak di Malaka, NTT (Ruth-KatongNTT)

Potret anak-anak di Malaka, NTT (Ruth-KatongNTT)

0
SHARES
45
VIEWS
Share on WhatsappShare on FacebookShare on Twitter

Kupang – Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut, diperkirakan anak usia dini di Indonesia mencapai 30,73 juta jiwa pada 2022.

Jumlah ini setara dengan 11,21% dari total penduduk Indonesia pada tahun ini, yaitu 275.773,8 jiwa.

RekomendasiUntukmu

Yosef Lejap, korban dugaan penganiayaan oleh aparat kepolisian di Lembata (Dok. Andreas Lejap)

Satu Polisi Jadi Tersangka Kasus Pengeroyokan ODGJ di Lembata

23 Januari 2023
Aksi Bekuk di Polres Lembata, NTT atas kasus penganiayaan ODGJ yang diduga dilakukan oleh polisi (Dok. Bentaranet)

Bekuk Sebut Kapolres Lembata Lindungi Pelaku Penganiayaan ODGJ

9 Januari 2023

58,78% anak usia dini ada di rentang usia 1-4 tahun. 29,11% berada di umur 5-6 tahun. Sementara, 12,11% berumur kurang dari satu tahun.

Baca Juga: Mitos dan Tafsir Kitab Suci Picu Kekerasan terhadap Anak dan Perempuan di NTT

Tercatat, Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi provinsi dengan jumlah anak usia dini tertinggi di Indonesia, yakni 13,96%.

Dari data tersebut, BPS merekap sekitar 12,67% anak usia dini di Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan pada 2022. NTT, berada pada urutan kedua dengan proporsi anak usia dini di bawah garis kemiskinan sebesar 25,75%.

Tak hanya itu, anak-anak di NTT hingga penghujung tahun ini masih memegang rekor dengan tingginya stunting di provinsi yang genap berusia 64 tahun hari ini, 20 Desember 2022.

Baca Juga: Wapres Sebut Masih Ditemukan Masalah Penanganan Stunting di 12 Provinsi Prioritas

Dante Saksono Harbuwono, Wakil menteri kesehatan Republik Indonesia menyebut, NTT menjadi provinsi dengan prevalensi stunting tertinggi, yaitu 37,8%.

Ia mengatakan, perlu adanya akselerasi dalam menurunkan kasus stunting di Indonesia agar mampu mencapai target 14% kasus di akhir tahun 2022.

“Perlu difokuskan untuk percepatan penurunan stunting. Dengan dibutuhkan intervensi spesifik. Mulai dari intervensi yang dilakukan sebelum bayi lahir, melalui remaja putri mengkonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD), ibu hamil mengkonsumsi tablet TTD selama kehamilan, ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) mendapat tambahan asupan gizi,” kata Dante dalam Forum Nasional Stunting 2022 di Jakarta, dikutip dari Antara.*****

SendShareTweetShare
Previous Post

KPPI Tegaskan 2024 Era Kepemimpinan Perempuan

Next Post

Waspada! Badai Siklon Tropis Muncul di Wilayah NTT

Ruth Botha

Ruth Botha

Rekomendasi Untukmu

Kekerasan Berbasis Gender

Satu Polisi Jadi Tersangka Kasus Pengeroyokan ODGJ di Lembata

23 Januari 2023
Yosef Lejap, korban dugaan penganiayaan oleh aparat kepolisian di Lembata (Dok. Andreas Lejap)

Lembata - Polres Lembata telah menetapkan satu tersangka kasus pengeroyokan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Polisi bernama Stefanus Lia Bayo...

Read more
by Ruth Botha
0 Comments
Kekerasan Berbasis Gender

Bekuk Sebut Kapolres Lembata Lindungi Pelaku Penganiayaan ODGJ

9 Januari 2023
Aksi Bekuk di Polres Lembata, NTT atas kasus penganiayaan ODGJ yang diduga dilakukan oleh polisi (Dok. Bentaranet)

Yoseph Ledjar menyatakan langkah lamban polres Lembata dalam menangani kasus ini patut diduga adanya upaya melindungi anggota polisi yang terlibat.

Read more
by Ruth Botha
0 Comments
Kekerasan Berbasis Gender

Penganiayaan ODGJ, Satu Polisi Disebut Minta Maaf atas Ulah Rekannya

4 Januari 2023
Yosef Lejap, korban dugaan penganiayaan oleh aparat kepolisian di Lembata (Dok. Andreas Lejap)

Lembata - Kasus Penganiayaan pada Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Lembata, NTT masih dalam penyidikan. Pada Rabu, 28/12/2022, Polresta...

Read more
by Ruth Botha
0 Comments
Kekerasan Berbasis Gender

Komnas Disabilitas: Penganiaya ODGJ di Lembata Rendahkan Martabat Manusia

30 Desember 2022
Yosef Lejap, korban dugaan penganiayaan oleh aparat kepolisian di Lembata (Dok. Andreas Lejap)

Menurut anggota Komisi Disabilitas ini, derajat kesalahan yang dilakukan aparat polisi Lembata, Provinsi NTT menganiaya penyandang ODGJ sudah melampaui batas.

Read more
by Rita Hasugian
0 Comments
Kekerasan Berbasis Gender

Aparat Polisi Diduga Aniaya ODGJ di Lembata

28 Desember 2022
Yosef Lejap, korban dugaan penganiayaan oleh aparat kepolisian di Lembata (Dok. Andreas Lejap)

Lembata - Satu Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur diduga dianiaya oleh beberapa aparat polisi...

Read more
by Ruth Botha
0 Comments
Kekerasan Berbasis Gender

Pelaku Kekerasan Seksual di NTT dari Anak Usia 5 Tahun Hingga Lansia

22 Desember 2022
Direktur LBH Apik NTT Ansy Rihi Dara Memaparkan Catatan Akhir Tahun 2022 tentang Kekerasan Seksual di NTT pada Rabu, 21 Desember 2022 di Kota Kupang,. (Rita Hasugian-KatongNTT.com)

LBH Apik NTT mencata, jumlah kasus kekerasan seksual di NTT tahun ini menunjukkan kenaikan sebesar 83 persen dibandingkan tahun 2021.

Read more
by Rita Hasugian
0 Comments
Next Post
Kondisi pantai Oesapa di Kota Kupang yang luluh lantak akibat badai Siklon Tropis Seroja (KatongNTT)

Waspada! Badai Siklon Tropis Muncul di Wilayah NTT

Direktur LBH Apik NTT Ansy Rihi Dara Memaparkan Catatan Akhir Tahun 2022 tentang Kekerasan Seksual di NTT pada Rabu, 21 Desember 2022 di Kota Kupang,. (Rita Hasugian-KatongNTT.com)

Pelaku Kekerasan Seksual di NTT dari Anak Usia 5 Tahun Hingga Lansia

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Popular News

  • Yosef Lejap, korban dugaan penganiayaan oleh aparat kepolisian di Lembata (Dok. Andreas Lejap)

    Penganiayaan ODGJ, Satu Polisi Disebut Minta Maaf atas Ulah Rekannya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Aparat Polisi Diduga Aniaya ODGJ di Lembata

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Komnas Disabilitas: Penganiaya ODGJ di Lembata Rendahkan Martabat Manusia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Potret Kesederhanaan Nono, Juara Matematika Dunia dan Kagumi Elon Musk

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Budaya Politik Baru Berkearifan Lamaholot untuk Memajukan Peradaban (Bagian Pertama)

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Newsletter

Silahkan klik tombol di bawah untuk berlangganan berita KatongNTT.
SUBSCRIBE

Anggota dari :

  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Iklan
  • Kontak Kami
  • Redaksi

© 2022 KatongNTT

No Result
View All Result
  • Peristiwa
    • Kekerasan Berbasis Gender
    • Pekerja Migran
    • Lingkungan
    • Inspirasi
  • Ekonomi dan Bisnis
    • Industri Pariwisata
    • Dekranasda NTT
    • Agribisnis
  • Sorotan
  • Perspektif
    • Opini
  • Pemilu 2024

© 2022 KatongNTT

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
Sign In with Linked In
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
Sign Up with Linked In
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist