Kupang – Laku Tobe merupakan makanan khas orang Timor yang diwariskan secara turun-temurun. Salah satu makanan tradisional Nusa Tenggara Timur (NTT) ini dikukus pada nampan bernama tobe, diletakkan terbalik pada leher periuk tanah. Setelah matang, kukusan diangkat dan dikeluarkan dari tobe lalu disebut dengan laku tobe.
Dibuat dari gaplek yang sudah dihancurkan (ditumbuk) menjadi tepung, lalu ditambah parutan kelapa dan irisan gula lempeng atau gula aren. Tepung gaplek atau biasa dikenal dengan tepun singkong ini berbeda dengan tepung tapioka. Tepung singkong dari singkong kering yang dihancurkan, sedangkan tapioka adalah pati yang diambil dari singkong mentah lalu dikeringkan.
Gregorius Nafanu, salah satu pegiat dan pendamping masyarakat di Kefamenanu, Timor Tengah Utara (TTU), NTT, menjelaskan tepung gaplek yang halus (setekah diayak) kemudian dicampur dengan parutan kelapa dan irisan gula lempeng. “Tambahkan sedikit air agar seluruh adonan menjadi basah dan tercampur dengan baik. Ini proses awal membuat laku tobe,” kata Gregorius dalam ulasannya di laman Kompasiana belum lama ini.
Tonton: Membuat Laku Tobe, Pakai Periuk Tanah (Makanan Khas Timor)
Setelah itu, adonan dimasukan dalam tobe (nampan) dan dipadatkan kemudian dikukus. Sebaiknya cukup disi hingga tiga perempat. Lalu adonan siap dikukus dengan diletakkan pada mulut periuk tanah. Permukaan atas tobe, harus ditutup dengan penutup (bisa juga daun pisang) agar uap dapat membantu mematangkan adonan bagian atas.
Baca : Lahan Tidur Lanud El Tari Kembali Produktif, 10 Tahun Lalu Pernah Ditanami Singkong
Dikatakan, laku tobe telah diusahakan sebagai makanan khas yang bernilai ekonomis. Namun, penjualannya masih dalam jumlah terbatas. Beberapa pembuat laku tobe, sudah dapat melakukan promosi dan menjualnya melalui media sosial. “Tetapi bersifat lokal, mudah dijangkau dengan sepeda motor. Di Kota Kefamenanu, satu buah laku tobe dihargai dengan Rp 10.000,” kata Gregorius.
Sekalipun masih terbatas, informasi yang dihimpun KatongNTT.com menyebutkan, penjualan laku tobe tidak lagi didominasi masyarakat Timor. Hal ini bisa dimaklumi karena proses pembuatannya pun mulai dimodifikasi. Periuk tanah yang menjadi tradisi dalam memasak laku tobe pun sering diganti dengan dandang. Ketika disajikan, laku tobe ini mirip dengan tumpeng yang akrab disajikan dalam tradisi Jawa terkait dengan ulang tahun atau hajatan lainnya.
iNews NTT – Olahan Kue Laku Tobe, Jajanan Tradisional yang Masih jadi Idola di TTU
Dalam diskusi pekan lalu yang digelar Masyarakat Singkong Indonesia (MSI) bersama Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, laku tobe disebutkan sebagai salah satu bentuk pangan lokal dari NTT dengan memanfaatkan singkong yang dikeringkan.
Baca : NTT Didorong Tingkatkan Produktivitas Singkong Guna Antisipasi Rawan Pangan
Nixon Balukh selaku Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Provinsi NTT serta Sekjen MSI Heriyanto Soba mendorong agar masyarakat semakin banyak mengonsumsi pangan lokal dari singkong, termasuk laku tobe. Tradisi tersebut merupakan bentuk kearifan lokal masyarakat ketika menghadapi rawan pangan. Saat ini NTT dan beberapa wilayah lainnya di Indonesia dihadapkan dengan El Nino dan ancaman kekeringan dalam waktu yang lama. [Anto]