• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
Selasa, November 18, 2025
  • Login
Katong NTT
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi
No Result
View All Result
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi
No Result
View All Result
Katong NTT
No Result
View All Result
Home Perempuan dan Anak

Menteri PPPA: Perempuan dan Anak Target Utama Sindikat Perdagangan Orang

Tim Redaksi by Tim Redaksi
12 bulan ago
in Perempuan dan Anak
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Menteri PPPA: Perempuan dan Anak Target Utama Sindikat Perdagangan Orang

Menteri PPPA Arifatul Choiri Fauzi (nomor 4 dari kiri) usai berdiskusi tentang Gerakan Advokasi Pencegahan dan Penanganan TPPO di Provinsi NTT pada Kamis, 22 November 2024 di Aula kantor Gubernur NTT, Kupang. (Dok.BP3MINTT)

0
SHARES
152
VIEWS

 Kupang – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Arifatul Choiri Fauzi mengatakan, perempuan dan anak menjadi target utama sindikat tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

Data Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (SIMFONI PPA) menyebutkan, sebanyak 2.265 orang menjadi korban perdagangan manusia dalam lima tahun terakhir.

BacaJuga

Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja, eks Kapolres Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur menjalani sidang putusan perkara pencabulan dan persetubuhan tiga anak di pengadilan negeri kupang, 21 Oktober 2025. (rita hasugian/katongntt)

Laporan Kejahatan Seksual Anak Meningkat di Dunia, Indonesia di Urutan Empat

5 November 2025
data hiv/aids di kabupaten sikka, ntt.

Kisah Penyintas HIV/AIDS di Sikka Takut Anaknya Didiskriminasi Masyarakat

19 September 2025

Baca juga: Tak Relevan, NTT Harus Ganti Perda TPPO

“Dari jumlah itu, sebanyak 51 persen korban adalah anak-anak (1.156 orang) dan 47 persen adalah perempuan dewasa,” kata Menteri Arifatul di acara bertajuk Gerakan Advokasi Pencegahan TPPO di aula Fernandes, Kantor Gubernur NTT pada Kamis, 22 November 2024.

Menteri kemudian menjelaskan tentang modus yang sering digunakan oleh para sindikat adalah merekrut pekerja migran Indonesia secara nonprosedur. Mereka dieksploitasi untuk dipekerjakan sebagai asisten pekerja rumah dan judi online.

Penjabat.Gubernur NTT Andriko Susanto mengatakan, perempuan dan anak rentan jadi korban TPPO karena angka kemiskinan yang ekstrim dan angka stunting yang tinggi. Selain itu, tindak kekerasan dalam rumah tangga masih tinggi. Begitu juga usia pernikahan dini yang meningkat, dan tingkat pendidikan yang masih rendah.

Baca juga: Kades Maubesi Vinsentius Berkeliling Dusun Demi Warganya Tak Terkena Jaring Perdagangan Orang

Sekretaris Daerah NTT Kosmas Damianus Lana mengatakan, regulasi untuk mencegah TPPO  sudah ada, dari tingkat pusat sampai daerah. Semua elemen dan sektor ikut berperan dan berkolaborasi baik unsur pemerintah, lembaga swadaya masyarakat maupun masyarakat yang memiliki akses informasi tentang TPPO.

Menurut Kosmas, dalam 5 tahun terakhir  (2018-2024} ada 1.757 calon imigran non prosedural asal NTT telah dicegah berangkat ke luar negeri.

Kepala BP3MI NTT, Suratmi Hamida  mempertanyakan keberadaan laki-laki yang berperan sebagai kepala keluarga. Sebab, sebagian besar perempuan yang bekerja di luar rumah dan mereka menjadi target sindikat TPPO. Mereka terpaksa meninggalkan anak dan suami untuk bekerja sebagai PMI.

‘‘Laki-laki itu dimana? Karena kasus TPPO selalu saja perempuan. Perempuan bukan hanya tulang rusuk tetapi juga tulang punggung, ini keadaan yang miris,” tegas Suratmi. (Jeffry)

Tags: #Angkakemiskinan#MenteriPPPA#Perdaganganorang#SindikatTPPO#stuntingntt#TPPONTT
Tim Redaksi

Tim Redaksi

Media berita online berkantor di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Fokus pada isu-isu ekonomi, sosial, budaya, kesehatan, dan lingkungan.

Baca Juga

Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja, eks Kapolres Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur menjalani sidang putusan perkara pencabulan dan persetubuhan tiga anak di pengadilan negeri kupang, 21 Oktober 2025. (rita hasugian/katongntt)

Laporan Kejahatan Seksual Anak Meningkat di Dunia, Indonesia di Urutan Empat

by Rita Hasugian
5 November 2025
0

Kupang – Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja, eks Kapolres Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur telah memanfaatkan situs tertutup (dark web) dan...

data hiv/aids di kabupaten sikka, ntt.

Kisah Penyintas HIV/AIDS di Sikka Takut Anaknya Didiskriminasi Masyarakat

by Difan Fandi
19 September 2025
0

Sikka– Angka kasus HIV/AIDS di Kabupaten Sikka terus meningkat. Berdasarkan data Komite Penanggulangan HIV/AIDS, hingga Februari 2025 tercatat 1.195 kasus...

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Katong NTT

Merawat Suara Hati

Menu

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak

Follow Us

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
Sign In with Linked In
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi

Merawat Suara Hati