Soe – SMA Efata Soe, di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) dikenal sebagai gudang pemain bola voli berprestasi. Banyak pemain muda yang muncul dan mengangkat nama SMA di kancah Provinsi hingga nasional.
Prestasi tersebut tidak muncul begitu saja. Proses panjang dan berkelanjutan serta dukungan penuh dari pihak sekolah menjadi kunci keberhasilan.
Proses tersebut dimulai pada tahun 2000. Mizraim E. Natonis, guru pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan (PJOK) mulai menggali potensi terpendam dalam diri para pelajar.
Kepada KatongNTT di Soe, Senin (13/6/2022), Mizraim mengatakan hasil dari kerja keras itu membuahkan hasil ditahun 2004. Sejumlah event mulai dijajal. Ditahun tersebut, mereka memboyong piala FISIP Undana. Tiga tahun berturut-turut mereka memenangkan turnamen yang digelar di Kota Kupang itu.
Prestasi demi prestasi diraih sejak saat itu. Pada tahun 2006, Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) NTT mengutus SMA Efata mengikuti turnamen tingkat nasional.
“Di sana kami berprestasi. Kami keluar sebagai juara 3,” tutur Mizraim.
Deretan prestasi tersebut menjadi pelecut semangat memlihara tradisi juara. Seiring waktu berjalan, atlet-atlet potensial pun silih berganti menjadi penjaga asa di SMA Efata Soe.
Rutinitas berlatih terus diterapkan. Mizraim mengatakan, para pemain dijadwalkan berlatih rutin dua hari seminggu. Porsi latihan akan ditingkatkan menjelang turnamen.
“Kadang latihannya tiga hari dalam seminggu. Menjelang turnamen itu bisa setiap hari,” ujar Mizraim.
Ketekunan berlatih didukung penuh pihak sekolah dengan mengikutisertakan mereka dalam berbagai event. Kepala SMA Efata Soe, Rovis Selan mengatakan, sekolah mendukung para pemain dari aspek finansial.
Bagi Rovis, keikutsertaan pada berbagai turnamen untuk mengetahui sejauh mana kemampuan para pemain saat berada dalam lapangan. Dengan memberikan jam terbang yang cukup, mental para pemain akan terus bertumbuh dan semakin terasah.
“Kalau latihan terus dan tidak bertanding juga kita tidak tau hasilnya,” ujar Rovis.
Melihat berbagai prestasi yang diraih, pihak sekolah menetapkan bidang olahraga bola voli sebagai salah satu program unggulan ekstrakurikuler. Komitmen tersebut dinyatakan dengan memasukan cabang olahraga tersebut dalam dokumen A1 Kurikulum sekolah.
Dengan penetapan tersebut, sekolah mendukung pengembangan bakat siswa-siswi melelaui ketersediaan dana.
“Yang namanya unggul juga tidak terlepas dari dana,” jelas Rovis.
Bola voli menjadi program unggulan bukan semata-mata ingin mengangkat nama SMA Efata Soe. Lebih dari itu, kata Rovis, peluang kerja pun terbuka bagi banyak atlet berprestasi.
“Mereka yang berprestasi dilirik oleh banyak perusahaan, bank maupun instansi pemerintah dan mereka mendapatkan pekerjaan karena prestasi mereka,” kata Rovis.
Sejumlah atlet binaan SMA Efata Soe kini tersebar di Kota Kupang dan diterima bekerja dibeberapa tempat seperti Bank NTT. Mereka diikat kontrak untuk menjadi pemain di tempat kerja masing-masing.
Peluang itulah, kata Rovis, yang menjadi bidikan sekolah. Dengan berbagai bentuk dukungan, tentunya untuk tetap mempertahankan tradisi juara yang sudah melekat.
Rovis menjelaskan, beberapa perguruan tinggi di Kota Kupang pun tertarik untuk menggunakan jasa pemain-pemain muda dari SMA Efata Soe. Para pemain, kata Rovis, diterima untuk melanjutkan kuliah dengan beasiswa dari kampus.
Pihak sekolah tidak berdiam diri melihat peluang tersebut. Dibawah komando Rovis, SMA Efata membangun kerja sama dengan beberapa kampus seperti Universitas Persatuan Guru (UPG) Kupang, Universitas Muhhamadiyah dan beberapa kampus lainnya untuk memberikan beasiswa kepada para pemain berprestasi.
“Tidak sia-sia kita melatih mereka, kita membina mereka karena di luar sana banyak yang mengincar mereka. Sehingga lewat ini kita juga membantu masa depan mereka,” ujar Rovis.
***
Setelah mendulang banyak prestasi, SMA Efata Soe melaksanakan turnaman Efata Cup sebagai wadah bagi para siswa-siswi di TTS meningkatkan bakat. Turnamen Efata Cup III tahun ini dibuka oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi NTT, Hildegadris Bria Seran, Senin (13/6/2022).
Kali ini, turnamen Efata Cup memberikan ruang bagi para siswa SMP untuk ikut mengasah kemampuan mereka. Selain itu, event ini dibuka untuk tingkat SMA dan SMK kategori putra.
Turnamen yang digagas oleh OSIS SMA Efata Soe didukung oleh para guru sekaligus untuk merayakan ulang tahun sekolah yang ke-29.
Hildegadris mengatakan, turnamen tersebut sebagai ajang mempersiapkan para atlet muda menyongsong PON XXII tahun 2028 yang saat ini sedang diperjuangkan untuk dilaksanakan di NTT dan NTB. Ia mengatakan, bila ada prestasi baik pada satu cobong olahraga, Kabupaten TTS berpeluang mendapatkan satu veneu untuk pelaksanaan PON.
Ia mengatakan, olahraga adalah kompetisi yang tidak memandang perbedaan. Ia berharap melalui event tersebut, terjalin persaudaraan dan persahabatan sekaligus meningkatkan bakat para siswa.
Hildegadris meminta agar para atlet menjunjung tinggi sportifitas dalam bertanding. Disamping itu, tetap menampilkan permainan terbaik yang menghibur.
“Olahraga menyatukan semua sekat, mengutamakan sportifitas, semangat juang dan kerja sama untuk mencapai kemenangan,” ujar Hildegadris.
Ia juga mengingatkan para pemain untuk bermain secara sportif, mengakui keunggulan tim lawan dan menaati setiap aturan yang ada. Pasalnya, olahraga merupakan ajang meningkatkan solidaritas terhadap sesama.
“Kemenangan memang harus diperjuangkan, namun berjuanglah untuk menang dengan menjunjung tinggi sportifitas,” ujarnya.
Kepala SMA Efata Soe, Rovis Selan mengatakan, salah satu kendala yang dihadapi oleh pihak sekolah dalam pelaksanaan turnamen adalah dana. Namun ia mengapresiasi kerja keras para siswa untuk menyukseskan kegiatan tersebut.
“Animo sekolah-sekolah untuk mengikuti turnamen tahun ini cukup tinggi,” ujar Rovis.
Ketua panitia pelaksana, Dian Septiany Ton dalam laporannya mengatakan, tim yang berpartisipasi dalam turnamen tahun ini sebanyak 30 tim. Terdiri dari 12 tim kategori SMP dan 18 tim kategori SMA, SMK dan SMTK.
Dian yang juga Ketua OSIS SMA Efata Soe mengatakan peserta kali ini berasal dari Kabupaten TTS dan juga Kota Kupang. Efata Cup II yang digelar tahun lalu dijuarai oleh tim dari SMKN 5 Kupang.[Joe]
Baca juga: Di Balik Gedung Reot Pelajar SDN Bes’ao Merajut Cita