Kupang – Andi Darmawaty, Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Nusa Tenggara Timur (NTT) yang minta tolong di akun TikTok-nya, @darmawaty9708, masih sulit dihubungi karena nomornya tak aktif.
PMI asal Mbay, Kabupaten Nagekeo ini sebelumnya mengaku diancam dan disiksa majikannya di Arab Saudi. Ia ingin segera pulang ke Indonesia tapi majikannya tak mau melepasnya. Tangannya juga tampak ruam dan pucat dalam video di akunnya itu. Ia pun terus menangis dan berdoa.
Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) pun telah merespon kasus PMI NTT yang diduga diancam dan disiksa di Arab Saudi ini.
Baca juga : PMI NTT di Arab Saudi Minta Tolong Ingin Pulang, Belum Ditangani
Direktur Pelindungan Warga Negara Indonesia, Judha Nugraha, menyebut Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Riyadh telah menghubungi Imigrasi Arab Saudi untuk mendapatkan data majikan dari Darmawaty.
Permintaan ini dilakukan karena nomor Darmawaty tidak aktif sehingga perlu diketahui lebih lanjut lokasi dari PMI NTT non prosedural ini.
“KBRI Riyadh juga mencoba menghubungi nomor Bu Darma namun juga terhubung kembali ke mailbox,” terang Judha.
Dalam keterangan Kemenlu pada Selasa 5 Maret 2024 ini disebut pihaknya telah melakukan langkah-langkah sebagai respon atas kasus ini yaitu melalui KBRI Riyadh.
Baca juga : Kekejaman Berulang Dialami PMI NTT, Naomi: Saya Tidak Digaji 9 Tahun
Secara resmi, ungkap dia, KBRI Riyadh juga sudah mengirimkan nota diplomatik untuk menyampaikan kasus dimaksud kepada Kemenlu Arab Saudi.
“Sekiranya data majikan telah diperoleh, KBRI akan meminta akses untuk bertemu Bu Darma melalui fasilitasi otoritas Saudi yang memiliki yurisdiksi hukum,” sebutnya.
Andi Lukman juga mengaku belum mendapatkan informasi terbaru mengenai putrinya di Arab Saudi hari ini.
Putrinya sempat menghubungi lewat video call pada Senin 4 Maret pukul 12.00 WITA dan menunjukkan keadaan dirinya dan ruam di tangannya. Namun pada Selasa ini, tak ada informasi lagi dari putrinya.
“Tidak ada informasi sama sekali. Kita juga lagi galau,” jawab Lukman.
Baca juga : Studi UNDP Sajikan 5 Mekanisme Pembiayaan Bagi PMI
Yonas Bahan dari Tim Perlindungan Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) NTT juga belum mendapatkan informasi lebih lanjut dari KBRI Riyadh.
BP3MI NTT pada Selasa kemarin telah mengirimkan data berupa video, perkiraan lokasi terakhir, juga nomor dari Darmawaty.
“Sudah kita konfirmasikan ke KBRI Riyadh, Arab Saudi, sudah kita kirim nomor kontak PMI-nya jadi mungkin mereka sudah upaya kontak untuk telusuri,” tukasnya.
Baca juga : Arab Saudi Eksekusi Mati 2 Warga Indonesia
KBRI Riyadh juga menjanjikan akan mengkonfirmasi balik ke BP3MI NTT bila terdapat perkembangan mengenai penelusuran kasus ini.
“Sehingga kita tetap menunggu karena mungkin mereka di sana masih berupaya untuk berkomunikasi dan supaya tahu keberadaannya PMI ini supaya bisa diselamatkan,” ujarnya.
“Mungkin ya karena kontak tidak angkat sehingga mereka kehilangan informasi lanjutan. Mudah-mudahan PMI-nya bisa merespon supaya ada petunjuk ke KBRI untuk tangani,” tambahnya. ***