Kupang – Operasi GANNET-7 antara Indonesia dan Australia kembali rutin berlangsung. Patroli Indonesia – Australia Fisheries Surveillance Forum (IAFSF) ini digelar selama 10 hari dimulai 18 hingga 27 Mei 2023.
Lokasi pengawasan yaitu di perbatasan kedua negara di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) 573 di Laut Timor dan Arafura.
Target operasi ini adalah kejahatan transnasional seperti perdagangan orang, penyelundupan narkoba, juga pemberantasan penangkapan ikan yang melanggar aturan, tidak dilaporkan, juga yang tidak diatur.
Baca juga : Badai Ilsa, 11 Nelayan Indonesia Terdampar di Perairan Australia, 9 Lainnya Diduga Tewas
Indonesia melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Badan Kelamanan Laut (Bakamla) bersama Australia Border Force (ABF) memulai patroli bersama Operation GANNET-7, Kamis 18 Mei 2023.
Operasi ini terlebih dahulu dibuka di Kota Kupang oleh Direktur Operasi Laut Laksma Bakamla Friche Flack.
Aset yang digunakan ialah Kapal Pengawas Kelautan dan Perikanan Orca 01 dan Martime Patrol Aircraft ATR 42-300. Kemudian KN Pulau Nipah milik Bakamla RI dan ADV Cape Naturaliste serta 1 Pesawat Udara Patroli dari ABF.
Baca juga : Perpres Montara Tersendat, Korban Menanti Keseriusan Pemerintah Pusat
“Sebagai upaya kerja sama memberantas kejahatan transnasional di kawasan perbatasan Laut Timor dan Arafura,” jelas Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), Laksamana Muda TNI, Adin Nurawaluddin.
Dalam keterangannya, Sabtu 20 Mei 2023, Adin menyampaikan Operation GANNET, telah terkoordinasi selama kurang lebih 20 tahun lamanya.
“Dalam komitmen bersama memberantas IUU fishing,” sebut Adin.
Baca juga : Ganti Rugi Pencemaran Laut Timor, Rp 2 Triliun untuk Nelayan dan Petani Rumput Laut
Menurut Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono pengawasan bersama negara tetangga adalah kerja sama yang penting.
KKP juga telah mengirim 24 orang Awak Kapal Pengawas ke Hiroshima, Jepang, untuk menjalani pengenalan komponen dan tata cara pengoperasian kapal pengawas.
“Karena kita adakan baru yang akan didatangkan dari Jepang,” ujarnya lagi. *****