Kupang – Paus Fransiskus dalam wasiat terakhirnya meminta dimakamkan secara sederhana di dalam tanah tanpa hiasan khusus. Makam cukup dituliskan dengan nama kepausannya dalam bahasa Latin: Franciscus.
Paus Fransiskus meminta jasadnya dimakamkan di dalam Basilika Santa Maria Maggiore di Roma atau sekitar 4 kilometer di luar kota Vatikan.
Baca juga: Jejak Perjalanan Paus Fransiskus: Saya Berharap Ada Gereja untuk Orang Miskin
“Tepat di belakang patung Ratu Damai, ada sebuah ceruk kecil, sebuah pintu yang mengarah ke sebuah ruangan di mana lilin-lilin disimpan. Saya melihatnya dan berpikir: ‘Inilah tempatnya,’” kata Paus Fransiskus merujuk pada tempat makamnya sebagaimana dikutip dari Reuters.
Dengan begitu, Paus Fransiskus mendobrak tradisi di mana sebagian besar pemimpin umat Katolik sedunia disemayamkan di Basilika Santo Petrus di Vatikan. Sebelumnya, Paus Leo XIII yang meninggal di tahun 1903 dimakamkan di luar Vatikan.
Basilika Santa Maria Maggiore merupakan satu dari empat gereja utama agama Kristen di Roma. Basilika Santa Maria Maggiore didirikan tahun 432, setahun setelah Konsili Efesus menyatakan Maria sebagai Bunda Allah.

Basilika Santa Maria Maggiore adalah satu-satunya basilika di Roma yang mempertahankan struktur Kristen awal yang primitif, meskipun ada banyak penambahan di kemudian hari.
Semasa hidup, Paus Fransiskus sangat menghormati Maria, Bunda Allah. Dia berdoa di Basilika Santa Maria Maggiore sebelum berangkat atau setelah kembali dari perjalanan ke luar negeri.
Bahkan Paus Fransiskus mengunjungi Basilika Santa Maria Maggiore sebelum dirinya terpilih sebagai Paus.
“Bahkan sebelum saya menjadi paus,” kata Fransiskus dalam bukunya ‘El Sucesor’ (Sang Penerus) pada tahun 2024, sebuah wawancara panjang dengan jurnalis Javier Martinez-Brocal.
Baca juga: Paus Fransiskus Wafat di Hari Paskah
Fransiskus yang lahir di Argentina berdoa di Basilika Santa Maria Maggiore pada 14 Maret 2013, sehari setelah ia terpilih sebagai Paus ke 266. Fransiskus menjadi Paus pertama yang berasal dari Amerika Latin.
Paus berdoa di Basilika Santa Maria Maggiore untuk mengakhiri pandemi virus corona (Covid-19) di Roma yang terkunci pada 2020 karena diserang virus tersebut. Paus juga berdoa di Basilika ini setelah menjalani operasi perut pada 2021 dan 2023.
Pada Mei 2022, Fransiskus memimpin doa internasional di Basilika Santa Maria Maggiore untuk perdamaian di Ukraina dan tempat-tempat lain yang dilanda perang.
Paus Fransiskus menghembuskan nafas terakhirnya pada Senin pagi, 21 April 2025 di kamar tidurnya di Wisma Santa Marta, Vatikan. Paus yang menderita sakit pneumonia akut wafat di usia 88 tahun tepat hari kedua peringatan Paskah. [Vaticannews/Reuters/Rita]