Kupang – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) memanggil Pemerintah Daerah Kabupaten Sikka dan Sumba Timur untuk menghadap langsung selepas momentum pemilu.
Inspektur Jenderal (Irjen) Kemendagri Tomsi Tohir menegaskan pemanggilan pemimpin kedua daerah asal Nusa Tenggara Timur (NTT) ini terkait inflasi yang tinggi atau di atas 3 persen selama 3 tahun berturut-turut.
Baca juga: El Nino, Inflasi, dan Makan Tanpa Beli
Ada 12 daerah di Indonesia yang mengalami inflasi di atas 3 persen selama 3 tahun terakhir yang akan dipanggil menghadap ke Kemendagri. Tomsi merinci 12 daerah ini ialah Kabupaten Belitung, Sumenep, Buleleng, Sumba Timur, Sikka, Banggai, Gorontalo, Tual, Kota Ternate, Sorong, Merauke dan Mimika.
“Untuk teman-teman 12 daerah ini akan kami undang khusus setelah pemilu, setelah tanggal 14 Februari,” tukasnya dalam rapat pengendalian inflasi yang disiarkan melalui YouTube Kemendagri, 5 Februari 2024 lalu.
Ia menyatakan inflasi di 12 daerah ini harus dipastikan turun setelah bertemu langsung pimpinan Kemendagri.
Baca juga : Event Organizer Kemendagri Tak Paham NTT Picu Protes Kades
“Diharapkan dalam satu kali lagi pertemuan dapat terjadi perubahan signifikan,” tegasnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) RI dalam pertemuan yang sama juga menyebut NTT mengalami inflasi tertinggi di Indonesia.
NTT masuk dalam 25 provinsi atau lebih dari 50 persen wilayah Indonesia yang mengalami inflasi tertinggi di Januari 2024.
Baca juga : BPS Buktikan Mahalnya Tiket Pesawat Ancam Sektor Pariwisata NTT
Plt. Kepala BPS RI, Amalia Adininggar Widyasanti menyebut inflasi NTT sebesar 0,97 persen atau tertinggi kedua di Indonesia setelah Papua Pegunungan yang mencapai 1 persen. Inflasi NTT pun yang tertinggi di wilayah Bali Nusra.
“Inflasi menurut provinsi, month to month, yang mana inflasi tertinggi terjadi di Papua Pegunungan diikuti NTT dan Jambi,” kata dia. ***