Kupang – Pemerintah Desa Besmarak pertama kalinya menggelar musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) tematik bagi kelompok difabel desa.
Musrenbang ini didukung GARAMIN NTT melalui program SOLIDER. Kegiatan pada Rabu 23 Agustus 2023 ini dihadiri oleh 21 orang termasuk oleh aparat desa, wali difabel dan pendamping desa di Besmarak dan Oben.
Baca juga : 2 Kecamatan di Kupang Belajar Perspektif Difabel
“Musrenbang tematik ini sebagai wadah menampung aspirasi dan usulan difabel dan lansia dalam rangka mendukung pembangunan di desa yang inklusif,” kata Elmi Ismau selaku Koordinator Kabupaten dari GARAMIN NTT.
Alasannya, dalam musrenbang desa hasil usulan difabel dan lansia tidak masuk dalam prioritas berdasarkan kebutuhan dari desa karena adanya sistem rangking jumlah suara terbanyak.
Baca juga : Kota Kupang Peduli HAM, Jauh Panggang dari Api
Adapun hasil usulan difabel pada kegiatan musrenbang tematik ini diantaranya pengadaan fiber bagi petani difabel, kebutuhan alat bantu bagi difabel, penguatan kapasitas kelompok difabel desa di antaranya public speaking, perencanaan pembangunan desa yang inklusif dan kegiatan lainnya sesuai dengan kebutuhan difabel. Usulan ini akan dimasukan dalam penyusunan RKPDes dan APBdes 2024.
Menurut Kepala Desa Besmarak, Petrus Timate, kegiatan ini penting untuk menggali masalah dan kebutuhan dari kelompok difabel desa.
Baca juga : NTT Punya 46 Ribu Pemilih Difabel di Pemilu 2024
Ada banyak sekali hasil usulan dari kelompok difabel desa pada 2022 lalu, kata dia, yang sudah dan belum masuk untuk dikerjakan di 2023 ini.
“Kelompok difabel silahkan diskusikan bersama pemerintah desa dalam diskusi tematik hari hari agar dapat menjadi usulan prioritas pada tahun 2024,” tukasnya. ****