Saudara-saudari terkasih dalam Yesus Kristus, kita mengenang dan merayakan pesta Natal, pesta kelahiran Tuhan kita Yesus Kristus. Kehadiran perayaan Natal setiap tahun senantiasa memberikan semangat baru menurut perkembangan zaman.
Banyak kejadian telah teralami, terutama sesudah dunia terperangkap dalam pandemi Covid-19, badai Seroja di Nusa Tenggara Timur. Juga gempa dan banjir di pelbagai tempat.
Pergerakan baru dengan pelbagai terobosan muncul dalam perjalanan hidup bersama. Kita berharap bahwa perubahan baru dapat menghadirkan peta jalan baru. Peta jalan untuk memperbaiki keadaan yang terganggu akibat perubahan iklim seraya merawat persaudaran, memajukan keadilan dan membuka jalan perdamaian.
Baca juga: Paus Fransiskus Sebut Natal 2022 untuk Mengenang Korban Perang Ukraina
Peta jalan baru mudah-mudahan menjadi jalan lain untuk membangun kembali kebersamaan sosial dalam upaya menggerakkan keseimbangan sosial, ekonomi, politik, dan budaya. Dengan demikian keberlanjutan hidup dan penghidupan boleh mengalami dampak baru dalam memperkuat persaudaraan.
Para Majus telah mendapatkan pesan malaikat untuk kembali melalui jalan lain, agar niat jahat Herodes tidak mencengkeram mereka. Pada gilirannya, para Majus kembali ke tempatnya masing-masing dalam suasana damai dan penuh sukacita (lh.Matius 2:12) merupakan petunjuk Tuhan.
Saudara-saudara terkasih, perjalanan bersama di dunia selalu tidak luput dari pelbagai tantangan dan kesulitan. Kerumitan hidup kita hanya dapat menemukan jalan keluar, bilamana semua orang bersedia untuk bekerjasama dalam ketulusan dan kejujuran.
Oleh karena itu, perayaan Natal 2022 mengingatkan kembali betapa Tuhan baik dengan manusia. Tuhan menghendaki kebaikan untuk semua orang, biar pun dalam kerapuhan dan keterbatasan manusiawi:
“Datanglah padaKu kamu yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan memberikan kelegaan padamu.” (Lukas 11:28).
Baca juga: Rumah Bapa Suci Resmi Berdiri di Tanah Arab
Nasehat untuk menempuh jalan lain adalah tanda dari rahmat Tuhan yang senantiasa membuka jalan ke masa depan. Tujuannya, untuk membangun kembali persahabatan dengan diri Nya. Kita memiliki pengharapan dalam menghadapi pelbagai tantangan.
Solidaritas sosial dengan tingkat kepercayaan yang terbagi dalam kebenaran akan menjadi kekuatan bersama, Kekuatan ini untuk menumbuhkan kembali jalan-jalan baru menuju keseimbangan hidup sosial. Setiap orang dapat bergerak dengan leluasa untuk membangun kesejahteraan hidup.
Perayaan Natal membuka lembaran baru untuk mencermati tanda-tanda perubahan zaman. dimana watak sosial manusiawi boleh tumbuh dan merangkul semakin banyak orang.
Sebagai murid-murid Kristus, umat Kristiani menemukan kembali jalan yang diprakarsai oleh Yesus, yaitu jalan cinta kasih.
“Semua orang akan mengenalmu sebagai muridKu, bilamana kamu saling mengasihi. (Yohanes 12:35).”
Pada gilirannya, para murid Kristus boleh menjadi saksi-saksi kebaikan Tuhan dalam berbagai jalan kasih menurut semangat Injil Nya. Dalam kelangkaan dan keterbatasan sarana penghidupan, kita bangkit dan semangat peduli sesama guna menyuburkan semangat melayani dan berbelarasa dengan ketulusan hati.
Saudara-saudara terkasih, jalan yang tetap aktual adalah cinta kasih. Inilah jalan satu-satunya untuk memperbarui dunia dengan semangat Natal, pesta cinta kasih.
Baca juga: Menteri Agama: Jadikan Natal 2022 Momentum Merawat Kerukunan
Keberagaman yang hadir dalam dunia kita harus dipandang sebagai sumber daya bersama. Hal ini untuk menyebarkan kasih karunia Roh Kudus yang dianugerahkan demi kebaikan bersama.
Dengan sumber daya demikian, jalan baru yang kita tempuh akan menghasilkan buah-buah berlimpah dalam mengembangkan pertumbuhan hidup yang terbagai secara setara:
“Buah-buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.” (Galatia 5:22).
Semangat Natal dalam menempuh jalan baru mudah-mudah mampu menghilangkan kesombongan dan keserakahan yang pada galibnya merusak hubungan ekologis manusiawi.
Dengan kata lain, semangat Natal mendorong kita untuk memperkuat perutusan Laudato Si. Ini sebagai jalan baru untuk meneguhkan keutuhan ekologis, baik dalam membangun keluarga, memajukan pendidikan, memulihkan kesehatan, dan melaksanakan pekerjaan sehari-hari.
Kemuliaan Allah adalah bahwasanya manusia hidup dalam kepenuhan dan keutuhannya. “ Kemuliaan kepada Allah di tempat yang maha tinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada Nya.” (Lukas 2:4).
Saudara-saudara terkasih, dalam semangat karunia Natal, kita saling menghaturkan “Selamat Hari Raya Natal 2022 dan Selamat menyongsong Tahun Baru 2023”. Ini sebagai ungkapan persaudaraan penuh pengharapan menuju lingkungan hidup yang seimbang dan berkelanjutan secara manusiawi.
Di dalam Kasih Yesus Kristus, kita mampu berlaku sebagai murid-murid-Nya yang benar menurut semangat Injil-Nya. Marilah kita bergerak, bergiat, dan bangkit bersama melalui jalan-jalan baru untuk memajukan kesejahteraan bersama. Salve dan semoga demikian. *****