• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
Minggu, Oktober 19, 2025
  • Login
Katong NTT
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi
No Result
View All Result
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi
No Result
View All Result
Katong NTT
No Result
View All Result
Home Pekerja Migran & Perdagangan Orang

PMI NTT di Arab Saudi Minta Tolong Ingin Pulang, Belum Ditangani

Tim Redaksi by Tim Redaksi
2 tahun ago
in Pekerja Migran & Perdagangan Orang
Reading Time: 3 mins read
A A
0
PMI NTT di Arab Saudi Minta Tolong Ingin Pulang, Belum Ditangani
0
SHARES
162
VIEWS

Kupang – Andi Darmawaty, Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Mbay, Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengaku diancam dan disiksa majikannya di Arab Saudi. Ia ingin segera pulang ke Indonesia tapi tak diizinkan.

Darmawaty mengungkapkan pengalaman pahitnya itu melalui akun TikTok-nya, @darmawaty9708. Dengan berulang kali menyeka air matanya serta menahan rasa takut, dia menjelaskan lidahnya akan dipotong majikan dan tak akan diberi gaji. Tangannya juga tampak lebam dan pucat dalam video itu.

BacaJuga

Gubernur NTT Melki Laka Lena membacakan Deklarasi Bersama Pencegahan dan Pemberantasan Penempatan PMI Ilegal dan TPPO di aula kantor Gubernur NTT, Rabu, 06 Agustus 2025. (Riandi Kore/KatongNTT)

Cegah TPPO di NTT: Deklarasi Bersama, Migrant Centre, dan Desa Migran Emas

8 Agustus 2025
Ilustrasi kapal nelayan rusak diterpa badai. (Dok. KatongNTT.com)

Memberangus Penyelundupan Manusia : Sindikat Manfaatkan Celah dan Perluas Area Operasi

6 September 2025

Majikannya tak mau ia berhenti bekerja. Bila ia ingin kembali ke Indonesia maka ia harus mengembalikan semua upah yang sudah diberikan.

Si majikan bahkan menyuruh anaknya untuk ikut menyiksa dirinya.

Baca juga : Studi UNDP Sajikan 5 Mekanisme Pembiayaan Bagi PMI

Tidak tahan dengan keadaan itu, ia rela gajinya sebesar Rp 4 juta tak dibayar asal bisa kembali ke Indonesia.

“Tapi mereka tidak mau. Mereka tidak akan kasih pulang saya. Kalau saya minta pulang ke kantor saya dibuang sedangkan saya tidak tahu  di Arab Saudi ini bagaimana,” curhat Darmawaty menangis ketakutan dalam video itu.

Andi Lukman, ayah dari Andi Darmawaty membenarkan wanita dalam video tersebut adalah anaknya yang masih berada di Arab Saudi sampai Senin 4 Maret 2024.

Pihak keluarga belum tahu di mana tepatnya Darmawaty tinggal. Ia mengaku anaknya siang itu masih menghubungi lewat video call dan menceritakan kondisinya. Namun Darmawaty sendiri pun tak tahu di mana rumah majikannya.

Baca juga : Pertama di 2024, Abu Jenazah PMI Dikirim ke NTT

“Kalau dari anak masih komunikasi dengan keluarga. Tadi jam 12 siang ada video call dengan kakaknya. Kita mau bicara lebih juga kita terharu dengan keadaan anak kita di sana,” ungkap Lukman.

Sementara dari pihak pemerintah yang berwenang pun belum ada koordinasi lebih lanjut dengan mereka terkait hal ini. Dinas Sosial Kabupaten Nagekeo yang datang menanyakan kronologis awal berangkatnya Darmawaty.

“Keluarnya anak ini juga tanpa sepengetahuan kami keluarga, sepertinya jalan gelap itu di tahun kemarin,” lanjutnya lagi.

Baca juga: OJK NTT Mulai Tertibkan Petugas Penagihan dan Pegawai Bank Nakal

Andi Rahmat sebagai kakak Darmawaty juga mengaku belum ada informasi lebih lanjut dari pemerintah khususnya dari pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Riyadh.

“Kita masih mencoba komunikasi dengan warga Indonesia di Riyadh, Arab,” kata dia.

Saat video call, dia melihat tangan Darmawaty lebam. Dia dipaksa terus mencuci dan berkerja dalam keadaan sakit alergi.

Rahmat mengaku Darmawaty sebagai  PMI non prosedural. Saudaranya itu berangkat tanpa sepengetahuan keluarga dan menggunakan visa turis atau kunjungan wisata. Darmawaty ke Arab dan tiba di rumah majikanya pada 15 April 2023 jam 4 sore.

Baca juga : Kekejaman Berulang Dialami PMI NTT, Naomi: Saya Tidak Digaji 9 Tahun

“Itu menurut keterangannya tadi saat kita telepon,”  ujarnya.

Namun Darmawaty masih bertahan di rumah majikannya itu tanpa tahu persis alamat tinggalnya di sana.

“Belum akurat juga alamat rumahnya. Teman-teman Indonesia di sana juga masih cari tahu. Kita tanya ke adik di sana katanya dia tidak tahu juga karena dia datang, turun dari pesawat, langsung dimasukkan ke dalam mobil, langsung ke rumah itu untuk kerja,” ujarnya.

Sebelumnya ia juga menghubungi konsulat KBRI di Riyadh Arab Saudi dan ia diarahkan untuk mengisi formulir pengaduan.

Baca juga : Perlawanan Pekerja Migran NTT: Hargai Saya Sebagai Manusia, Bukan Binatang

“Sudah diisi dan saya pelajari ini sepertinya untuk PMI yang resmi sedangkan adik ini tidak resmi. Kita baru tahu dia tidak resmi dan dia ini kan jalan tanpa sepengetahuan,” ungkap dia.

Pihak keluarga berharap baik pemerintah kabupaten, provinsi dan pusat segera menyikapi kondisi Darmawati di Arab Saudi.

“Karena kita bukan melihat dari segi aturannya tapi manusianya,” tambah dia.

Darmawaty berusia 18 tahun dan merupakan anak keempat dari lima bersaudara dari pasangan suami istri Andi Lukman dan Tawang. Darmawaty lahir 27 November 2006. ****

Tags: #KBRIArab#pmintt#PMINTTdiArabSaudi#PMINTTdisiksa
Tim Redaksi

Tim Redaksi

Media berita online berkantor di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Fokus pada isu-isu ekonomi, sosial, budaya, kesehatan, dan lingkungan.

Baca Juga

Gubernur NTT Melki Laka Lena membacakan Deklarasi Bersama Pencegahan dan Pemberantasan Penempatan PMI Ilegal dan TPPO di aula kantor Gubernur NTT, Rabu, 06 Agustus 2025. (Riandi Kore/KatongNTT)

Cegah TPPO di NTT: Deklarasi Bersama, Migrant Centre, dan Desa Migran Emas

by Rita Hasugian
8 Agustus 2025
0

Kupang - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Melki Laka Lena menegaskan bahwa persoalan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal dan Tindak...

Ilustrasi kapal nelayan rusak diterpa badai. (Dok. KatongNTT.com)

Memberangus Penyelundupan Manusia : Sindikat Manfaatkan Celah dan Perluas Area Operasi

by Rita Hasugian
6 September 2025
0

Pengantar: Kejahatan penyelundupan manusia (people smuggling) di Provinsi Nusa Tenggara Timur teridentifikasi marak sejak tahun 2000-an. Kejahatan ini telah melibatkan...

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Katong NTT

Merawat Suara Hati

Menu

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak

Follow Us

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
Sign In with Linked In
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi

Merawat Suara Hati