Semua Puskesmas dan Posyandu di NTT Terima Alat USG dan Antropometri Tahun 2023 - Katong NTT    
Minggu, 29 Januari , 2023
  • Login
NEWSLETTER
Katong NTT
No Result
View All Result
  • Peristiwa
    • Kekerasan Berbasis Gender
    • Pekerja Migran
    • Lingkungan
    • Inspirasi
  • Ekonomi dan Bisnis
    • Industri Pariwisata
    • Dekranasda NTT
    • Agribisnis
  • Sorotan
  • Perspektif
    • Opini
  • Pemilu 2024
  • Peristiwa
    • Kekerasan Berbasis Gender
    • Pekerja Migran
    • Lingkungan
    • Inspirasi
  • Ekonomi dan Bisnis
    • Industri Pariwisata
    • Dekranasda NTT
    • Agribisnis
  • Sorotan
  • Perspektif
    • Opini
  • Pemilu 2024
No Result
View All Result
Katong NTT
No Result
View All Result

Semua Puskesmas dan Posyandu di NTT Terima Alat USG dan Antropometri Tahun 2023

Editor: Rita Hasugian
26 Januari 2023
in Peristiwa
0
Presiden Jokowi berkunjung ke rumah keluarga yang memiliki anak stunting, di Desa Kesetnana, Kecamatan Mollo Selatan, Kabupaten TTS (Twitter Jokowi)

Presiden Jokowi berkunjung ke rumah keluarga yang memiliki anak stunting, di Desa Kesetnana, Kecamatan Mollo Selatan, Kabupaten TTS (Twitter Jokowi)

Jakarta – Pemerintah tengah melakukan pemeringkatan skala prioritas bagi daerah yang membutuhkan bantuan alat kesehatan (alkes). Semua Puskesmas dan Posyandu di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) ditargetkan sudah menerima alat ultrasonografi (USG) dan antropometri pada tahun 2023.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan itu di laman kemenkopmk.go.id  pada Rabu, 25 Januari 2023 yang dikutip KatongNTT.com.

RekomendasiUntukmu

Elisabet Ninef, warga Kabupaten TTS, korban perdagangan orang dari NTT ke Malaysia (Rita Hasugian - KatongNTT.com)

Kisah Elisabet Ninef Lepas dari Jeratan Jejaring Perdagangan Orang NTT ke Malaysia

27 Januari 2023
Penampungan air kotor dari parit di desa Wolowea Kabupaten Nagekeo, Provinsi NTT (Dok.Dobo Deu )

Krisis Air Bersih, Warga Desa Wolowea di Nagekeo Sudah 2 Tahun Konsumsi Air Kotor dari Parit

26 Januari 2023

“Kita sedang melakukan pemeringkatan skala prioritas bagi daerah yang membutuhkan bantuan,” kata Menko Muhadjir.

Baca juga: Jokowi Sebut Uang Banyak Tidak Mengatasi Stunting

Selain itu, pihaknya juga mendorong program pelatihan yang terus diintensifkan kepada para petugas yang bekerja di lapangan. Sehingga data yang menjadi acuan pelaksanaan kebijakan tidak berbeda jauh. Hal itu seiring dengan banyak inovasi yang telah dilakukan melalui perubahan mindset dari masyarakat terkait pentingnya pola hidup sehat. Sehingga inovasi harus ditingkatkan dengan salah satunya  memanfaatkan sumber makanan lokal.

Menteri Muhadjir menargetkan pada 2023 semua puskesmas dan posyandu di Provinsi NTT sudah menerima alat USG dan antropometri. Penegasan itu ketika Muhadjir  mengadakan Roadshow Dialog Stunting dan Kemiskinan Esktrim Menko PMK untuk Provinsi NTT secara daring pada Selasa, 24 Januari 2023.

Pada Roadshow kali ini hadir Pemkot  Kupang, serta pemda kabupaten Kupang, Belu, Timor Tengah Utara, Timor Tengah Selatan, Flores Timur,  Lembata,  Manggarai, Manggarai Barat, dan  Sabu Raijua.

“Target kita tahun ini untuk Provinsi NTT tidak ada lagi puskemas yang kekurangan alat USG serta tidak ada lagi Posyandu yang belum mendapatkan antropometri,” kata Muhadjir.

Berdasarkan data Studi Survei Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi angka stunting NTT pada tahun 2021 sebesar 37,8 persen. Angka tersebut menjadikan Provinsi NTT sebagai penyumbang tertinggi anak stunting di Indonesia.

Baca juga: Mimo, Susu Kelor Produksi Warga Kota Kupang Jadi Asupan Mengatasi Stunting

Sedangkan untuk data kemiskinan ekstrim sendiri, Provinsi NTT memiliki lima kabupaten prioritas dengan total jumlah rumah tangga miskin ekstrim sebesar 89.410 Kepala Keluarga. Jumlah tersebut tersebar di lima kabupaten, yakni Sumba Timur,  Timor Tengah Selatan, Rote Ndao, Sumba Tengah, dan Manggarai Timur.

Wakil Bupati Rote Ndao Stefanus M Saek menjelaskan, terdapat beberapa masalah yang dihadapi terkait dengan upaya penurunan stunting dan kemiskinan ekstrim.

“Yaitu kurangnya kesadaran dari keluarga stunting serta masyarakat penerima Bantuan Langsung Tunia (BLT). (Bantuan ke) masyarakat cenderung dibelanjakan ke barang yang sifatnya destruktif, seperti membeli rokok,” ujarnya.

Permasalahan lain yang tak kalah penting terkait masih kurang tersebarnya ultrasonografi (USG).  Dengan alat pendeteksi kehamilan ini diharapkan bisa mengetahui lebih dini kondisi janin. Termasuk penanganan bila ada gejala stunting.

Baca juga: Kemenkes Bakal Terapkan di NTT Strategi Sumedang Turunkan Angka Stunting

Kemudian alat antropometri juga masih cukup kurang tersedia di Posyandu wilayah  NTT. Alat ini berfungi sebagai alat ukur dimensi, berat, volume pada tubuh manusia atau pertumbuhan tubuh balita. Hasil pengukuran alat ini sebagai indikasi mengetahui asupan gizi pada anak.

Selain itu, cakupan ketersediaan air bersih dan sanitasi yang layak bagi rumah tangga perlu dioptimalkan lagi. Pemerintah kabupaten/kota di wilayah Provinsi NTT terus melakukan berbagai inovasi dalam pengentasan kemiskinan ekstrim dan penurunan angka stunting.

Demikian juga Bupati Malaka Simon Nahak mengutarakan inovasi berupa pelaksanaan berbagai program seperti Program Keluarga Malaka Mandiri (PK2M) dan Gerakan Elminiasi Masalah Anak Stunting (GEMAS).

Ia juga berharap adanya dukungan dari pemerintah pusat terkait bantuan akses permodalan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) setempat. Begitu juga akses terhadap layanan dasar seperti penyediaan air bersih, sanitasi layak, dan penyediaan internet. (K-2)

Previous Post

Penduduk Miskin NTT Bertambah Jadi 1,15 Juta Orang, Dipicu Harga BBM Naik

Next Post

Kadin NTT dan Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang Kerjasama Kewirausahaan

Rita Hasugian

Rita Hasugian

Next Post
Ketua Umum Kadin NTT Bobby Lianto (baju biru) bersama Direktur Politeknik kelautan dan Perikanan Kupang, Aris Widagdo menandatangani nota kesepahaman (MoU) kewirausahaan pada Kamis, 26 Januari 2023. (Dok.Kadin NTT)

Kadin NTT dan Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang Kerjasama Kewirausahaan

Suasana di konter boarding pass di Bandara El Tari Kupang. (Putra Bali Mula - KatongNTT.com)

Monopoli Maskapai Diduga Penyebab Tiket Pesawat ke NTT Mahal  

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Anggota dari :

  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Iklan
  • Kontak Kami
  • Redaksi

© 2022 KatongNTT

No Result
View All Result
  • Peristiwa
    • Kekerasan Berbasis Gender
    • Pekerja Migran
    • Lingkungan
    • Inspirasi
  • Ekonomi dan Bisnis
    • Industri Pariwisata
    • Dekranasda NTT
    • Agribisnis
  • Sorotan
  • Perspektif
    • Opini
  • Pemilu 2024

© 2022 KatongNTT

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In