Pengantar: Pemimpin umat Katolik sedunia (Holy See), Paus Fransiskus akan berkunjung ke Indonesia pada tangga 3-6 September 2024. Ini merupakan kunjungan kenegaraan Paus Fransiskus yang pertama ke Indonesia. Dalam kunjungan Paus Fransiskus ke kawasan Asia Pasifik, Indonesia menjadi negara pertama dikunjungi untuk kemudian Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura.
Paus yang dikenal dekat dengan orang-orang yang disingkirkan atau tidak dianggap keberadaannya akan mengadakan sejumlah pertemuan kenegaraan dan memimpin misa dengan ribuan umat Katolik di Jakarta. Menurut data Kementerian Agama, jumlah umat Katolik hingga akhir 2022 sebanyak 8,5 juta jiwa atau sekitar 3,06 persen dari total populasi warga Indonesia yakni 277,75 juta jiwa.
Suatu pagi di bulan Januari 1929 Keluarga Giovanni Bergoglio berlabuh di Buenos Aires setelah menempuh perjalanan panjang dan melelahkan dari kampung halamannya di Italia. Dimulailah awal hidup baru di tanah rantau.
Baca juga:Tentang Paus Fransiskus (2)
Pada 12 Desember 1935 Mario Bergoglio menikah dengan Regina Sivori, yang berasal dari Genoa namun sudah lama menetap di Argentina. Setahun kemudian yaitu 17 Desember 1936 pasangan ini mendapat karunia seorang anak yang diberi nama: Jorge Mario Bergoglio.
Bagaimana Jorge mulai tertarik untuk menjadi seorang pastor? Buku berjudul “Jorge Mario Bergoglio Fransiskus Paus dari Dunia Baru” karya Andrea Tornielli menuliskan hal ini. Pada suatu hari Jorge datang ke gereja parokinya yaitu Gereja San Jose de Flores. Tak ada alasan khusus ia datang ke gereja saat itu. Di situ ia bertemu seorang pastor yang tak dikenalnya. Pastor ini menyampaikan renungan rohani. Setelah mendengarkan renungan, ia mengaku dosa. Saat itulah Jorge menemukan panggilan religiusnya dan menyadari bahwa dirinya dipanggil.
“Kita sedang mencari-cari Tuhan, tapi Dia mendapatkanmu terlebih dahulu. Kita ingin bertemu dengan Tuhan, tapi Dia datang mengunjungi kita terlebih dahulu,” kata Jorge seperti ditulis dalam buku tersebut.
Baca juga: Tentang Paus Fransiskus (1)
Jorge tak segera masuk seminari. Ada waktu 4 tahun baru ia masuk seminari sambil belajar ilmu kimia. Sebelum masuk seminari Jorge sakit parah karena infeksi paru-paru, sehingga perlu dirawat di rumah sakit.
Pada 1957 Jorge masuk seminari di Villa Devoto dan kemudian bergabung dengan Serikat Jesus (SJ) karena salah satunya ordo ini berorientasi pada pelayanan misionaris.
Beda dengan ayahnya yang sangat mendukung keputusannya menjadi imam. Ibunya merasa sangat sedih karena tahu Jorge akan segera pergi. Ibunya tidak mengantar Jorge saat anaknya masuk seminari. Selama bertahun-tahun ibunya tidak bisa menerima keputusan Jorge masuk seminari.
Pada 11 Maret 1958 Jorge lulus dari Seminari di Villa Devoto dan melanjutkan ke Novisiat SJ. Ia belajar studi ilmu humaniora di Cile. Pada 1963 pulang ke Buenos Aires lalu meraih gelar sarjana filsafat.
Baca juga: Cinta Kasih, Satu-satunya Jalan untuk Memperbarui Dunia
Jorge Mario Bergoglio ditahbiskan menjadi pastor pada 13 Desember 1969. Pada akhir upacara pentahbisan, seorang perempuan tua berlutut di hadapannya untuk meminta berkat perdana dari Jorge. Perempuan itu beberapa puluh tahun lalu pernah melahirkan seorang bayi lelaki yang diberi nama Jorge Mario Bergoglio. (bersambung)