• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
Jumat, Mei 23, 2025
  • Login
Katong NTT
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi
No Result
View All Result
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi
No Result
View All Result
Katong NTT
No Result
View All Result
Home Kolaborasi Dekranasda Provinsi NTT

Warga Desa Ajaobaki Produksi Pangan Lokal Tuai Omset Rp 30 Juta per Bulan

Tim Redaksi by Tim Redaksi
2 tahun ago
in Dekranasda Provinsi NTT
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Meriana Pinat, ketua kelompok Wanita Tani Suka Maju Desa Ajaobaki yang menghidupi kelompok tani di desanya (Ruth-KatongNTT.com)

Meriana Pinat, ketua kelompok Wanita Tani Suka Maju Desa Ajaobaki yang menghidupi kelompok tani di desanya (Ruth-KatongNTT.com)

0
SHARES
227
VIEWS

Ajaobaki – “Saya penjual di pasar. Jualan hasil bumi di Ajaobaki sini. Sekarang saya punya 33 macam produk pangan lokal,” kalimat ini dilontarkan Meriana Kase Pinat, ketua kelompok Wanita Tani Suka Maju desa Ajaobaki.

Semuanya bermula ketika suaminya terpilih menjadi Kepala Desa Ajaobaki, Kabupaten Timor Tengah Selatan pada 2013. Meriana pun menyandang jabatan sebagai ketua PKK.

BacaJuga

Produk 'Dosa', yang adalah cuka tradisional dari Rote, NTT (Ruth-KatongNTT)

Mengenal ‘Dosa’, Cuka Tradisional dari Rote, NTT

27 Mei 2023
Proses produksi garam di CV. Raja Baru milik Ferdinand Latuharu (Dok. CV. Raja Baru)

Pabrik Garam Ferdinand Latuheru Kesulitan Bahan Baku

21 Mei 2023

Dengan tanggung jawab yang diemban, Meriana kemudian mengubah rutinitasnya. Awalnya menjual bahan pangan di pasar, kini dia mengolah bahan pangan yang berlimpah di desanya itu menjadi produk yang lebih bernilai jual tinggi.

“Saya bilang lebih baik yang saya jual di pasar saya olah menjadi keripik,” kata Meriana.

Baca Juga: Rina Doa Maksimalkan Medsos Jadi Outlet Online UMKM

Selain keripik, kelompoknya memproduksi aneka stik, kain tenun, kacang-kacangan, minuman herbal instan, dan berbagai aksesoris. Semuanya ini diproduksi oleh anggota masyarakat desa.

Sehingga dengan bekerjasama bukan hanya sumber daya alamnya saja yang diberdayakan, namun sumber daya manusianya pun bisa berdaya.

Sebanyak 12 pekerja tetap bekerja di rumah produksi. Mereka terdiri dari ibu-ibu dan remaja perempuan. Yang lainnya bekerja dari rumah.

“Tiap tanggal 16 kelompok-kelompok dari empat dusun yang ada bawa kain tenun mereka untuk kita jual. Di bulan depan mereka ambil hasil,” jelas perempuan 46 tahun ini.

Dengan modal awal Rp2,5 juta, Meriana mulai menggerakkan kelompoknya. Produk mereka sudah diedarkan di sedaratan TTS, di toko- toko oleh-oleh di Kupang dan di Dekranasda NTT, serta di luar NTT.

Para pekerja di rumah produksi UMKM Suka Maju Ajaobaki (Ruth-KatongNTT.com)
Para pekerja di rumah produksi UMKM Suka Maju Ajaobaki (Ruth-KatongNTT.com)

Pendapatan mereka menembus Rp300 juta setiap tahunnya.

“Kalau hitung per bulan itu (penghasilan) Rp30an koma (juta),” kata Meriana.

Desa mereka yang memang berada pada jalur menuju tempat wisata populer seperti Fatumnasi dan Gunung Mutis, membuat tempat mereka dapat disebut jadi pusat oleh-oleh di TTS, terkhususnya di Kecamatan Mollo Utara.

Lokasi yang strategis ini pun mereka pakai untuk sekaligus membangun satu kafe.

Menu yang ditawarkan pun adalah produk-produk mereka. Bertempat di daerah dingin, minuman hangat seperti kopi jahe, jahe susu dan kunyit jadi menu andalan mereka.

Dengan pohon-pohon rindang di belakang rumah produksi dengan kabut tipis yang menyelimuti daerah itu, pemandangan indah dapat dilihat dari dalam kafe. Jadi referensi tempat pemberhentian bagi para wisatawan untuk sejenak melepas lelah.

Baca Juga: Minim Serapan Produk UMKM, Kadin NTT Panggil Indomaret dan Alfamart

Oleh karena pemberdayaannya yang maksimal, kelompok tani mereka terpilih menjadi juara 1 dalam festival desa Binaan Bank NTT pada 2021. Mereka mendapat hadiah sebesar Rp 250 juta.

“Jadi kami pakai uang itu tambah ruang produksi di belakang,” cerita Meriana.
Meski telah mendapat banyak keuntungan dan usaha mereka maju, namun Meriana menyebut ia dan kelompoknya masih terus belajar dan belajar.

Ia mengatakan masih banyak ilmu yang mereka perlukan untuk makin memberdayakan potensi yang mereka punya.

“Hambatan itu pasti. Pengolahan-pengolahan ini masih manual. Terus kami juga masih butuh pelatihan-pelatihan untuk camilan yang lain. Kebun kita itu ada banyak macam yang kita belum olah,” pungkasnya.

Tags: #Keripik#stikubiungu#UMKM#UMKMNTT
Tim Redaksi

Tim Redaksi

Media berita online berkantor di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Fokus pada isu-isu ekonomi, sosial, budaya, kesehatan, dan lingkungan.

Baca Juga

Produk 'Dosa', yang adalah cuka tradisional dari Rote, NTT (Ruth-KatongNTT)

Mengenal ‘Dosa’, Cuka Tradisional dari Rote, NTT

by Tim Redaksi
27 Mei 2023
0

Produknya ia beri nama Dosa, yang berasal dari bahasa Rote, yang artinya Cuka. “Tujuannya hanya untuk memperkenalkan saja kalau kami...

Proses produksi garam di CV. Raja Baru milik Ferdinand Latuharu (Dok. CV. Raja Baru)

Pabrik Garam Ferdinand Latuheru Kesulitan Bahan Baku

by Tim Redaksi
21 Mei 2023
0

“Sebelumnya itu bahan baku dari tahun lalu bisa bertahan sampai sekarang,” ujar laki-laki yang pernah mengikuti pendidikan di PT. Garam...

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Katong NTT

Merawat Suara Hati

Menu

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak

Follow Us

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
Sign In with Linked In
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi

Merawat Suara Hati