• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
Minggu, Juni 22, 2025
  • Login
Katong NTT
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi
No Result
View All Result
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi
No Result
View All Result
Katong NTT
No Result
View All Result
Home Cuaca, Iklim dan Lingkungan

5 Nelayan Manggarai Curi Anak Komodo, Ada Jaringan Penjual di Bali

Tim Redaksi by Tim Redaksi
2 tahun ago
in Cuaca, Iklim dan Lingkungan
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Dua Sisi Komodo, Dragon For Sale vs The Glorious Komodo Island

Ilustrasi komodo (Ist)

0
SHARES
99
VIEWS

Kupang – Polres Manggarai Barat menangkap 5 nelayan pencuri 5 anak komodo yang nantinya akan dijual ke jaringan yang berada di Bali. Jaringan ini akan mengirim jualan mereka ke daerah lain lagi seperti Surabaya.

Para pelaku ditangkap Selasa 31 Oktober 2023 oleh Tim Gabungan Polres Manggarai Barat dan tim Gakkum SPORC Jabal-Nusra di Dusun Kerora, Desa Pasir Panjang, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai.

BacaJuga

Warga Kampung Waerii di Desa Kolisia, Kabupaten Sikka menunjuk limbah berbahaya dan beracun yang dibuang di pekarangan rumah mereka. (Yohanes Fandi/KatongNTT.com)

Limbah Beracun Dibuang di Pemukiman Warga di Maumere

3 April 2025
Direktur RSUD TC Hillers Maumere, dr Clara Y Francis. (Yohannes Fandy/KatongNTT.com)

Direktur RSUD TC Hillers Maumere: Insinerator Dihentikan karena Warga Keberatan

14 Maret 2025

Baca juga : Dua Sisi Komodo, Dragon For Sale vs The Glorious Komodo Island

Masing-masing pelaku adalah Saha (33), Ferdi (24), Jul (23), Nurdin (37) dan Aswar (23). Kelimanya adalah nelayan asal Pulau Rinca, Desa Pasir Panjang, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT.

5 orang ini mencuri anak komodo di wilayah Taman Nasional Komodo (TNK). Mereka menjerat satwa langka ini d wai sekitar pemukiman Desa Pasir Panjang Kecamatan Komodo yang masih merupakan kawasan TNK tepatnya di Resort Kerora seksi wilayah I Pulau Rinca.

Baca juga : Tarif Baru Komodo Diprotes Turis, Pelaku Usaha Wisata Juga Mulai Khawatir

Ferdi mencuri 1 ekor anak komodo dan Jul membantunya. Kedua orang ini merupakan jaringan dari Saha.

Saha mencuri 2 ekor anak komodo dan Nurdin mencuri 1 ekor anak komodo. Aswar membantu Nurdin mencuri 1 ekor anak komodo.

Saha dan Nurdin ini yang menjadi jaringan dari seorang bernama Habiburrahman. Mereka menjual anak komodo ke Habiburrahman di Pelabuhan ASDP Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Senin 30 Oktober 2023.

Baca juga : Mulai Diterapkan, Tarif Baru TN Komodo Picu Keributan

Polisi menyebut Habiburrahman merupakan aktor utama dalam pencurian dan percobaan penyelundupan satwa langka yang dilindungi di kawasan TNK.

Habiburrahman pun sudah ditangkap bersama satu ekor anak komodo yang akan diselundupkan ke Provinsi Nusa Tenggara Barat. Badan Karantina Pertanian Wilayah Kerja Labuan Bajo yang mencegah upaya penyelundupan itu di Pelabuhan Penyeberangan ASDP Labuan Bajo.

Beberapa pelaku mengaku pernah menjual anak komodo kepada orang bernama Pepe di Denpasar, Bali pada  Juli 2022 lalu.

Baca juga : Kisah Tiga Pria Warga Desa Maubesi Jadi Korban Perdagangan Saudara Sendiri

Pepe diketahui merupakan jaringan dari Habiburrahman. Selain itu ada seorang bernama Dede yang tinggal di Bali yang juga sering mencuri dan menyelundupkan anak komodo ke Bali.

Anak-anak komodo ini akan dikirim melalui transportasi laut dan selanjutnya dibawa ke Surabaya, Jawa Timur. ***

Tags: #Komododijual#Nelayancurikomodo#Nelayanjualkomodo#Pelakupencurikomodo#Tamannasionalkomodo
Tim Redaksi

Tim Redaksi

Media berita online berkantor di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Fokus pada isu-isu ekonomi, sosial, budaya, kesehatan, dan lingkungan.

Baca Juga

Warga Kampung Waerii di Desa Kolisia, Kabupaten Sikka menunjuk limbah berbahaya dan beracun yang dibuang di pekarangan rumah mereka. (Yohanes Fandi/KatongNTT.com)

Limbah Beracun Dibuang di Pemukiman Warga di Maumere

by Tim Redaksi
3 April 2025
0

Maumere- Lahan pemukiman warga kampung Waerii di Desa Kolisia, Kabupaten Sikka menjadi tempat pembuangan limbah mengandung bahan berbahaya dan beracun...

Direktur RSUD TC Hillers Maumere, dr Clara Y Francis. (Yohannes Fandy/KatongNTT.com)

Direktur RSUD TC Hillers Maumere: Insinerator Dihentikan karena Warga Keberatan

by Tim Redaksi
14 Maret 2025
0

Dr Clara Y. Francis sebagai Direktur RSUD TC Hillers Maumere menerima jurnalis KatongNTT pada 4 Maret 2025 di ruang kerjanya....

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Katong NTT

Merawat Suara Hati

Menu

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak

Follow Us

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
Sign In with Linked In
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi

Merawat Suara Hati