Kupang – Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT akan mendistribusikan beras kepada 8.000 kepala keluarga (KK) terkategori miskin ekstrem.
Distribusi beras bantuan sosial kemiskinan ekstrem sudah ditetapkan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat. Penyalurannya ke seluruh kabupaten dan kota di NTT akan berlangsung pasca perayaan Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 2023.
“Ada 8 ribu kepala keluarga (KK) terdata dan setelah 17 Agustus disalurkan ke 22 kabupaten kota. Ini bersumber dari DPA kita,” tukas Kepala Dinas Sosial NTT, Yos Rasi, di Aula Fernandez Kantor Gubernur NTT, Selasa 15 Agustus 2023.
Baca juga : Jumlah Penduduk Miskin NTT Naik Jadi 1,14 Juta Orang
Ada 360 KK di masing-masing kabupaten kota yang akan mendapatkan bantuan beras ini. Masing-masing KK akan menerima 20 kilogram beras.
Untuk penerima bantuan ini, Dinas Sosial NTT menggunakan data P3KE atau data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem. Data ini bersumber dari Bapelitbangda NTT.
“Mereka seleksi dan mengirimkan kepada kita yang ditetapkan surat gubernurnya untuk kita distribusi sesuai data verifikasi dari dinas sosial di kabupaten kota dulu,” tambahnya.
Baca juga : Janji Miskinkan Mafia TPPO, Polda NTT Selidiki Sejumlah Perusahaan
Namun untuk penyaluran tahun ini bagi keluarga miskin ekstrem dilihat juga dari ketersediaan beras dan kemudian disesuaikan dengan data tersebut.
“Data 8000 KK ini diambil dari ketersediaan beras kita. Kita punya anggaran ada dua pilihan. Kita beli berasnya di Bulog,” kata dia.
Pengadaan beras ini bersumber dari PAD NTT. Sedangkan untuk bantuan selain beras asal dari Kementrian Sosial yaitu seperti makanan siap saji dan makanan anak.
Baca juga : Harga Naik, Bulog NTT Hanya Bisa Serap Beras di Ngada
Untuk bantuan Kemensos ini berdasarkan permintaan dari kabupaten dan kota berdasarkan kondisi kesiapan bencana.
Ada 3 daerah yang belum mengambil bantuan dari Kemensos karena terkendala biaya pengiriman atau distribusi. 3 kabupaten ini antara lain Sikka, Manggarai dan Manggarai Barat.
“Biaya angkutan ini diharapkan ditanggung masing-masing daerah karena kita tidak punya anggaran,” tukas Yos.
Baca juga : Akses dan Geografis NTT Pengaruhi Penyaluran Beras Bantuan Pangan
Sementara berdasarkan analisis SUSENAS per September 2022 diketahui ada 233.016 ribu penduduk miskin ekstrem di NTT.
Sedangkan menurut BPS NTT yang diperbaharui Februari 2023 tercatat adanya 370 ribu penduduk miskin ekstrem pada tahun 2022. ****