Kupang – Ribuan pemudik masa libur natal dan tahun baru (nataru) via kapal feri kembali mengantre panjang di Pelabuhan Bolok untuk mendapatkan tiket. Kondisi ini tak ubahnya dengan yang terjadi di tahun sebelumnya.
Para penumpang atau pengguna jasa mengantre panjang untuk melakukan top up atau pengisian saldo Brizzi. Setelah top up di akun uang elektronik milik BRI itu barulah mereka bisa membeli tiket kapal feri sesuai tujuan mereka. Pembelian pun harus antre lagi.
Baca juga : Cerita Calon PMI NTT, 2 Hari 1 Malam Tanpa Makan di Hutan
Antrean penumpang yang panjang ini terjadi Kamis 21 Desember 2023 yang mana jadi yang terbanyak dibandingkan antrean pada 18 – 20 Desember 2023 lalu.
General Manager ASDP Indonesia Ferry Cabang Kupang Sugeng Porwono menyampaikan pembelian tiket feri ini akan dibenahi lagi pada 2024 agar kondisi ini tak terus terjadi.
Menurut Sugeng pembelian tiket kapal feri di tahun depan bisa secara online sebagaimana pembelian tiket pesawat. Pembelian tiket feri ini juga bisa melalui aplikasi Ferizy.
Baca juga : GP Ansor NTT Kerahkan 1.200 Anggota Kawal Perayaan Nataru
Intinya, kata Sugeng, bakal tidak diperlukan lagi tiket fisik. Dengan begitu pengguna jasa pun tidak antre panjang di pelabuhan untuk mengisi saldo atau membayar tiket lagi.
“Salah satu cara mengurangi antrean ya seperti itu, tidak perlu antrean lagi ya karena sudah ada tiket dari rumah, jadi check in atau boarding seperti naik pesawat itu, tinggal scan saja,” tukas Sugeng, Kamis 21 Desember 2023.
Untuk itu nantinya inovasi ini akan disosialisasikan kepada masyarakat sehingga bisa efektif digunakan di tahun 2024.
Baca juga : NTT Yang Miskin Selama 8 Gubernur Berganti
Sistem pembayaran tiket secara online melalui Brizzi sendiri sudah berjalan selama setahun namun diakuinya belum banyak diketahui manfaatnya oleh masyarakat pengguna jasa.
Menurut dia masyarakat masih melakukan top up langsung di pelabuhan padahal sebenarnya bisa melalui ATM maupun di Indomaret dan Alfamart terdekat.
“Sebenarnya bisa top up sebelum datang ke pelabuhan, misalnya di ATM, kan nggak harus ke pelabuhan, atau melalui m-banking juga bisa,” tukas Sugeng.
Menurutnya hal ini yang masih kurang dimanfaatkan masyarakat pengguna jasa sehingga terkesan ada penumpukan penumpang di pelabuhan.
Baca juga : 2 Hari Berturut-turut ASDP Batalkan Pelayaran Ferry
“Ya itulah, sudah kita sosialisasikan tetapi masyarakat masih mau top up di pelabuhan,” ungkap dia.
Pihaknya juga belum bisa memprediksi jumlah kapan puncak arus mudik nataru tahun ini. Pihaknya akan terus melakukan pemantauan arus mudik maupun arus balik dari 18 Desember hingga 3 Januari 2024 nantinya.
“Puncaknya kapan belum bisa kita prediksi,” tukasnya. ***