Kupang – Bawaslu RI mengungkap riset soal netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) di Indonesia. Dalam risetnya Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) jadi salah satu dari 5 provinsi dengan ASN yang paling tidak punya netralitas.
Koordinator Divisi Pencegahan Parmas dan Humas Bawaslu RI, Lolly Suhenty, mengatakan ini di Hotel Harper Kota Kupang, Sabtu 14 Oktober 2023.
Riset ini, kata dia, dicatat dalam Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) tahun 2024 yang telah diturunkan ke Bawaslu provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia.
Baca juga : Bawaslu RI Buka Catatan Merah NTT Dalam Pemilu 2024
“Ketika Bawaslu bikin IKP terus ke isu spesifik misalnya soal netralitas ASN, NTT ini masuk dalam urutan kelima kategori rawan tinggi,” sebut Lolly di hadapan Penjabat Gubernur NTT Ayodhia Kalake yang hadir saat itu.
Ia merinci 5 provinsi dengan banyak ASN yang tidak netral adalah Maluku Utara, Sulawesi Utara, Banten, Sulawesi Selatan dan kemudian NTT pun masuk daftar tersebut.
Lolly mengungkapkannya dalam Rapat Koordinasi Nasional Pencegahan dan Persiapan Pengawasan Kampanye Pemilu 2024.
Baca juga : Pemkot Kupang Sunat Dana TPP ASN Pendidikan
Rapat itu dihadiri 668 peserta dari Bawaslu seluruh provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia terkhususnya divisi pencegahan, partisipasi dan dukungan masyarakat dan juga divisi penanganan pelanggaran.
Acara pembukaan untuk rapat yang berlangsung selama 14 sampai 16 Oktober 2023 ini memang dihadiri pula oleh Ayodhia Kalake selaku Penjabat Gubernur NTT.
Pemerintah Provinsi NTT, lanjut Lolly, diharapkan mampu menekan semaksimal mungkin hal ini sehingga ASN tidak terlibat dalam pemilu yang tidak netral.
Baca juga : Riset Bawaslu, Malaka Paling Rawan Konflik di Indonesia
“Harus yakin karena Pak Penjabat Gubernur NTT hadir di tengah-tengah kita. Insyaallah ini kerawanan tinggi yang bisa diatasi,” ungkapnya.
Ayodhia sebelumnya pada kesempatan yang sama mengajak masyarakat maupun ASN di NTT menjaga solidaritas, netralitas dan keamanan dalam pemilu 2024.
“Seluruh ASN di Provinsi NTT tetap menjaga netralitas,” ungkapnya. ****