26 March 2023
BPS: Produksi Beras NTT 180,75 Ribu Ton di Caturwulan I Tahun 2023
Agribisnis

BPS: Produksi Beras NTT 180,75 Ribu Ton di Caturwulan I Tahun 2023

Mar 15, 2023

Kupang – Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) diperkirakan memproduksi 180,75 ribu ton beras pada caturwulan I tahun 2023,  Januari hingga April. Jumlah ini didapatkan pada produksi padi selama caturwulan pertama tahun ini setelah dikonversikan menjadi beras.

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memaparkan data ini dalam laporan yang diterima Rabu 15 Maret 2023.

Data ini meliputi luas lahan, produksi dan produktivitas padi di NTT yang diteliti dengan metode Kerangka Sampel Area (KSA). Pada semua kategori ini mengalami peningkatan.

Baca juga: 18 Ribu Ton Beras Bulog Untuk NTT Dalam Perjalanan dari Jawa Timur

Kepala BPS NTT Matamira B Kale menyampaikan prakiraan produksi sebesar 180,75 ribu ton beras ini naik dari tahun sebelumnya pada periode yang sama.

“Mengalami kenaikan sebesar 43,77 ribu ton atau 31,96 persen dibandingkan dengan produksi beras pada Januari hingga April 2022 yang sebesar 136,98 ribu ton beras,” kata Matamira.

Pada Januari ini saja produksi beras NTT sebanyak 14,73 ribu ton. Untuk potensi produksi beras sepanjang Februari hingga April 2023 diperkirakan sebesar 166,03 ribu ton.

Perbedaannya dengan 2022, kata dia, produksi beras terendah terjadi pada Januari sebesar 10,21 ribu ton beras. Di tahun yang sama produksi beras tertinggi hanyalah di Mei yang mencapai 137,66 ribu ton.

Dalam data BPS,  NTT diperkirakan memproduksi padi hingga 308,60 ton gabah kering giling (GKG) pada 2023.

Produksi Beras Provinsi NTT Januari - April 2023 di seluruh Kabupaten/Kota (Dok. Dinas Pertanian NTT)
Baca juga: 5 Ribu Ton Beras Vietnam Masuk NTT, Bulog Belum Tahu Pendistribusiannya

Untuk Januari 2023, jelas Matamira, produksi padi NTT sebesar 25,14 ribu ton GKG. Sementara total potensi produksi padi pada caturwulan pertama tahun ini atau dari Januari hingga April 2023 yang diperkirakan mencapai 308,60 ton GKG.

“Produksi padi ini mengalami kenaikan hampir 74 ribu ton GKG atau 31,96 persen dibandingkan 2022 yang sebesar 233,86 ribu ton GKG,” ujarnya.

Wilayah NTT dengan produksi padi tertinggi pada Januari hingga April 2023 adalah Manggarai Barat, Manggarai dan Sumba Barat Daya.

Matamira juga membandingkan luas panen padi sesuai puncak panen padi pada Mei di dua tahun ini. Pada 2021 luasnya 46,86 ribu hektare sedangkan di 2022 luasnya mencapai 59,44 ribu hektare.

Data ini diolah dengan metode KSA yang memanfaatkan teknologi citra satelit yang berasal dari LAPAN. Dan digunakan BIG untuk mendelineasi peta lahan baku sawah yang divalidasi dan ditetapkan oleh Kementerian ATR/BPN untuk mengestimasi luas panen padi.  (Putra Bali Mula)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *