26 March 2023
BTN Edukasi Warga TTS Soal Stunting, SurfAid Cegah Gizi Buruk di Sumba Barat
Sorotan

BTN Edukasi Warga TTS Soal Stunting, SurfAid Cegah Gizi Buruk di Sumba Barat

Mar 13, 2023

Jakarta – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk memberikan edukasi dan menyalurkan bantuan untuk menekan stunting di Desa Kolbano, Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT). Pencegahan stunting dilakukan lembaga SurfAid dengan pendekatan pertanian.

Corporate Secretary Bank BTN Achmad Chaerul mengatakan pihaknya membantu pemberian makanan tambahan (PMT). Bersama para Relawan Bakti BUMN, pihaknya juga mengedukasi dan membagikan buku saku terkait stunting di Desa Kolbano.

“Melalui pemberian bantuan dan edukasi tersebut, kami harapkan dapat memberikan asupan dan semangat bagi masyarakat Desa Kolbano untuk memperhatikan gizi dan lepas dari stunting,” kata Chaerul dalam keterangan tertulisnya, Minggu (12/3/2023).

Baca juga: Stunting Ancam Indonesia Petik Bonus Demografi 2030 yang Berkualitas

Stunting merupakan masalah gizi kronis yang menyebabkan gangguan tumbuh kembang pada anak. TTS merupakan kabupaten di NTT dengan angka stunting tertinggi yakni di atas 30% pada 2022.

Edukasi dilakukan dengan menempelkan poster gizi di rumah warga. Para relawan juga mengajarkan tentang pembudidayaan ikan lele dan pembuatan daging lele tepung sebagai alternatif sumber gizi.

Stunting pada anak merupakan permasalahan yang kompleks mulai dari gizi, sanitasi, hingga ekonomi, sehingga perlu bantuan yang komprehensif dari berbagai sisi,” ujar Chaerul.

Secara terpisah, SurfAid sudah mempunyai beberapa program dan menggalang donasi dalam penurunan stunting. Lembaga internasional ini mempunyai program intervensi gizi dengan pendekatan pertanian yang sensitif gizi.

Baca juga: NTT Perlu Kembangkan Singkong untuk Atasi Stunting

Dalam laman resmi SurfAid disebutkan pihaknya melakukan program Nutrition Sensitive Agriculture (Nusatani) di Laboya Barat, Sumba Barat sejak tahun 2019 lalu. Program ini berkolaborasi dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT). Beberapa program lain juga terkait pelayanan kesehatan, sanitasi dan air bersih.

SurfAid sendiri adalah organisasi nirlaba internasional yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat di daerah terpencil yang terhubung melalui lokasi selancar (surfing).

Direktur Penyerasian Pembangunan Sosial Budaya dan Kelembagaan (PPSBK) Direktorat Jenderal Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal Kemendes PDTT, Dimposma Sihombing melakukan monitoring program Nusatani pekan lalu.

“SurfAid dapat memberikan asistensi untuk mengurangi angka stunting di Kecamatan Laboya Barat yang masih cukup tinggi. Hal ini dipicu salah satunya karena ketersediaan sumber protein yang minim untuk asupan makanan balita setiap hari,” ujarnya. [K-02]

 

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *