• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
Selasa, November 18, 2025
  • Login
Katong NTT
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi
No Result
View All Result
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi
No Result
View All Result
Katong NTT
No Result
View All Result
Home Pekerja Migran & Perdagangan Orang

Indonesia Masuk 20 Negara Pengirim Pekerja Migran Terbanyak

Tim Redaksi by Tim Redaksi
2 tahun ago
in Pekerja Migran & Perdagangan Orang
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Peti jenazah PMI asal NTT tiba di Bandara El Tari Kupang. (Putra Bali Mula - KatongNTT)

Peti jenazah PMI asal NTT tiba di Bandara El Tari Kupang. (Putra Bali Mula - KatongNTT)

0
SHARES
96
VIEWS

Kupang – Indonesia terkategori dalam 20 negara dengan jumlah pengirim pekerja migran dan penerima remitansi terbesar.

Data tersebut dirilis oleh International Organization for Migration (IOM) dalam World Migration Report 2022.

BacaJuga

Gubernur NTT Melki Laka Lena membacakan Deklarasi Bersama Pencegahan dan Pemberantasan Penempatan PMI Ilegal dan TPPO di aula kantor Gubernur NTT, Rabu, 06 Agustus 2025. (Riandi Kore/KatongNTT)

Cegah TPPO di NTT: Deklarasi Bersama, Migrant Centre, dan Desa Migran Emas

8 Agustus 2025
Ilustrasi kapal nelayan rusak diterpa badai. (Dok. KatongNTT.com)

Memberangus Penyelundupan Manusia : Sindikat Manfaatkan Celah dan Perluas Area Operasi

6 September 2025

Allysha Amanda selaku Programme Assistant I (Communications) IOM Indonesia mengatakan ini dalam workshop yang digelar IOM dan AJI terkait isu migran dan pengungsi di Kota Kupang, Jumat 16 Juni 2023.

“Contoh ke Saudi Arabia,” ujarnya.

Baca juga : Paham ‘Tuan dan Budak’ Negara ASEAN Soal Pekerja Migran

Profesi Pekerja Migran Indonesia (PMI) di luar negeri ini, lanjut Allysha, didominasi oleh pekerja rumah tangga.

“Kebanyakan pekerja migran yang kita kirimkan. Indonesia itu pengirim pekerja migran dan kebanyakan pekerjaan domestik,” sebutnya.

Secara keseluruhan ada 281 juta migran internasional di dunia. Artinya 3,6 persen populasi dunia yang mana terdiri dari 146 juta lelaki dan 135 juta perempuan.

Baca juga : Pekerja Migran Indonesia Capai 1 Juta Orang, Terbanyak di Malaysia

Menurut IOM, migran adalah orang yang berpindah negara termasuk korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO), pekerja migran, pencari suaka, pengungsi luar negeri, migran yang diselundupkan, pengungsi internal, migran tanpa dokumentasi, maupun orang tanpa kewarganegaraan.

Alasan migrasi dilakukan kebanyakan karena perang, kemiskinan, bencana alam, persekusi politik dan standar hidup.

“1 dari 30 orang di dunia kemungkinan adalah migran,” jelas dia.

Baca juga : Mayoritas Negara ASEAN Belum Punya Aturan Spesifik Soal Pekerja Migran

Indonesia sendiri menjadi negara transit bagi bagi pencari suaka dari pengungsi dari negara konflik termasuk di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Program Assistant IOM Kupang, Herman Rabu, pada kesempatan yang sama menanggapi soal PMI asal NTT.

Menurutnya, IOM di NTT bergerak di 4 kabupaten yaitu di Flores Timur, Manggarai, Timor Tengah Selatan (TTS) dan Sumba Timur.

“IOM bekerja sama dengan Satgas TPPO agar calon PMI diberangkatkan secara prosedural dan mitigasi dilakukan,” kata Herman.

Baca juga : Penjual Orang di Malaka Punya Bos di Malaysia

Ada beberapa kasus dimana PMI non prosedural termasuk dari NTT yang berhadapan dengan hukum atau ingin pulang ke Indonesia. Setelah sampai ke NTT maka mantan PMI dilatih dan diberikan modal usaha.

“Akan diberikan modal usaha di rumah di sini,” ungkapnya.****

Tags: #calonPMI#IndonesiaPMIterbanyak#IOM#IOMKupang#Pekerjamigranindonesia#pmintt#Remitansi
Tim Redaksi

Tim Redaksi

Media berita online berkantor di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Fokus pada isu-isu ekonomi, sosial, budaya, kesehatan, dan lingkungan.

Baca Juga

Gubernur NTT Melki Laka Lena membacakan Deklarasi Bersama Pencegahan dan Pemberantasan Penempatan PMI Ilegal dan TPPO di aula kantor Gubernur NTT, Rabu, 06 Agustus 2025. (Riandi Kore/KatongNTT)

Cegah TPPO di NTT: Deklarasi Bersama, Migrant Centre, dan Desa Migran Emas

by Rita Hasugian
8 Agustus 2025
0

Kupang - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Melki Laka Lena menegaskan bahwa persoalan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal dan Tindak...

Ilustrasi kapal nelayan rusak diterpa badai. (Dok. KatongNTT.com)

Memberangus Penyelundupan Manusia : Sindikat Manfaatkan Celah dan Perluas Area Operasi

by Rita Hasugian
6 September 2025
0

Pengantar: Kejahatan penyelundupan manusia (people smuggling) di Provinsi Nusa Tenggara Timur teridentifikasi marak sejak tahun 2000-an. Kejahatan ini telah melibatkan...

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Katong NTT

Merawat Suara Hati

Menu

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak

Follow Us

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
Sign In with Linked In
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi

Merawat Suara Hati