• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
Minggu, Oktober 19, 2025
  • Login
Katong NTT
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi
No Result
View All Result
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi
No Result
View All Result
Katong NTT
No Result
View All Result
Home Perempuan dan Anak

Ini Tantangan Mewujudkan Kelurahan Ramah Perempuan dan Peduli Anak di Kupang

Tim Redaksi by Tim Redaksi
3 tahun ago
in Perempuan dan Anak
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Potret anak-anak NTT (Ruth-KatongNTT)

Potret anak-anak NTT (Ruth-KatongNTT)

0
SHARES
60
VIEWS

Kupang – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) meluncurkan program Kelurahan Ramah Perempuan dan Peduli Anak di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Dalam rilisnya, PLT Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak Kementerian PPPA, Rini Handayani mengatakan, ini menjadi bukti atas komitmen Pemerintah Kota Kupang dalam mewujudkan Kota Kupang yang ramah perempuan dan peduli anak secara mandiri.

BacaJuga

data hiv/aids di kabupaten sikka, ntt.

Kisah Penyintas HIV/AIDS di Sikka Takut Anaknya Didiskriminasi Masyarakat

19 September 2025
Polres Malaka menetapkan 12 tersangka pelaku kekerasan seksual terhadap anak SMP di Kabupaten Malaka pada Juli - Agustus 2025. (Dok.TribaratanewsPoldaNTT)

Belasan Pria Lakukan Kekerasan Seksual Terhadap 2 Anak di Malaka dalam Sebulan Ini

27 Agustus 2025

Hal ini juga untuk memanfaatkan potensi sumber daya daerahnya masing-masing di setiap kelurahan.

“Langkah kunci dalam pengembangan sebuah wilayah menuju KRPPA adalah harus melibatkan semua pihak yang ada di kelurahan. Mulai dari para aparatur, tokoh masyarakat, organisasi, relawan. Para kader, dan tentunya perempuan dan anak,” jelas Rini.

Baca Juga: Riset AJI-PR2Media Temukan 82,6 Persen Jurnalis Perempuan Alami Kekerasan Seksual

Program ini diterapkan ke semua kelurahan yang ada di Kota Kupang. Totalnya terdapat 51 kelurahan.

Menanggapi ini, Lurah Penfui, Fransisko Dugis mengatakan, program ini memang baik adanya. Namun, ketersedian SDM dan infrastruktur yang minim jadi tantangan dalam merealisasikan program ini.

“Jadi ini nanti tiap kelurahan harus siapkan 10 orang untuk jalankan program ini. Secara sukarela. Berarti tidak dibayar. Kira-kira siapa yang mau?” Kata Fransisko saat ditemui di ruang kerjanya.

Lebih lanjut ia mengatakan, ada banyak elemen yang harus diperhatikan untuk tercapainya desa/lurah ramah perempuan dan anak.

Salah satunya dengan adanya ruang belajar dan bermain bagi anak untuk memenuhi haknya sebagai anak-anak.

Baca Juga: Direktur LBH Apik NTT Minta Negara Penuhi Hak 9 Anak Korban Kekerasan Seksual di Alor

“Di tempat lain pasti ada, tapi untuk Penfui, lapangan saja tidak ada. Anak-anak mau main di mana? Di pinggir jalan,” ujar Fransisko.

Kiai Kia, lurah Oesapa menyampaikan, ekonomi dan rendahnya pendidikan warga jadi satu tantangan tersendiri untuk menuju KRPPA.

“Yang sekolahnya di bawah SMA banyak di kami sini. Jadi pengetahuan untuk bagaimana mengasuh anak itu kurang,” jelasnya.

Ia mengatakan, perempuan sebagai ibu dan calon ibu, hendaknya punya pengetahuan lebih untuk membimbing anak.

“Tapi bapak-bapak juga harus punya pengetahuan itu. Jadi biasa kalau kami duduk sama-sama ya saya sampaikan,” ujar Kiai.

Pun kekerdilan atau stunting masih jadi PR besar hingga saat ini. Kiai menyatakan, pihaknya hingga kini fokus untuk menurunkan angka stunting di kelurahannya dengan memberi PMT yang sesuai.

Data yang dihimpun dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak NTT menyebut, terdapat 10 indikator untuk mencapai KRPPA.

1. Adanya pengorganisasian perempuan dan anak
2. Tersedia data pilah terkait anak dan perempuan
3. Tersedianya peraturan di kelurahan terkait KRPPA
4. Tersedia pembiayaan dari kelurahan dan pendayagunaan aset
5. Persentase keterwakilan perempuan di pemerintah desa/kelurahan
6. Persentase perempuan wirausaha
7. Semua anak mendapat pengasuhan berbasis anak
8. Tak ada kekerasan pada perempuan dan anak
9. Tidak ada pekerja anak
10. Tidak ada perkawinan anak.

Kesemuanya ini disebut untuk menjawab agenda pembangunan nasional yang tertuang dalam RPJMN 2020-2024.

Juga amanat dari UUD tahun 1945 pasal 28 B ayat 2, konvensi penghapusan segala bentuk diskriminasi terhadap perempuan yang telah diratifikasi pemerintah Indonesia. Dan juga lima program prioritas Presiden.

Namun demikian, “ini berat, tapi nanti kita upayakan. Ini kira-kira awal Mei baru mulai jalankan program ini.” kaya Fransisko.*****

Tags: #Anak#kekerasanperempuan#kemenpppa#perempuandananak#ramahanak
Tim Redaksi

Tim Redaksi

Media berita online berkantor di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Fokus pada isu-isu ekonomi, sosial, budaya, kesehatan, dan lingkungan.

Baca Juga

data hiv/aids di kabupaten sikka, ntt.

Kisah Penyintas HIV/AIDS di Sikka Takut Anaknya Didiskriminasi Masyarakat

by Difan Fandi
19 September 2025
0

Sikka– Angka kasus HIV/AIDS di Kabupaten Sikka terus meningkat. Berdasarkan data Komite Penanggulangan HIV/AIDS, hingga Februari 2025 tercatat 1.195 kasus...

Polres Malaka menetapkan 12 tersangka pelaku kekerasan seksual terhadap anak SMP di Kabupaten Malaka pada Juli - Agustus 2025. (Dok.TribaratanewsPoldaNTT)

Belasan Pria Lakukan Kekerasan Seksual Terhadap 2 Anak di Malaka dalam Sebulan Ini

by Rita Hasugian
27 Agustus 2025
0

Kupang -  Dalam kurun waktu sebulan kasus kekerasan seksual terhadap anak kembali terjadi di Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur....

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Katong NTT

Merawat Suara Hati

Menu

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak

Follow Us

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
Sign In with Linked In
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi

Merawat Suara Hati