Kupang – Ombudsman Perwakilan Nusa Tenggara Timur (NTT) meminta Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Hendrikus Fernandez Larantuka membuat klarifikasi terkait kematian ibu dan bayi saat bersalin.
Kepala Ombudsman NTT, Darius Beda Daton, telah menghubungi Pelaksana tugas (Plt) Direktur RSUD Larantuka, Paulus Lameng, Minggu 17 Maret 2024.
“Kami telah berkoordinasi untuk mengecek kebenaran informasi itu dan dapat memberikan klarifikasi terhadap kasus tersebut,” sebutnya, Senin 18 Maret 2024.
Baca juga : Tewasnya Ibu dan Bayi Yang Baru Lahir, RSUD Larantuka Buka Suara
Menurut Ombudsman, klarifikasi ini untuk menghindari informasi merugikan pihak ibu dan bayi termasuk juga RSUD Larantuka sendiri.
“Klarifikasi kepada publik juga perlu dilakukan guna menghindari simpang siur informasi yang merugikan keluarga ibu dan bayi serta pihak RS,” tukasnya.
Darius sebelumnya menyebut Paulus sudah mengantongi laporan dari para tenaga medis yang bertugas saat kejadian, Sabtu 16 Maret 2024.
Baca juga : Kasus Ingkar Janji Nikah di Kupang Jadi Preseden Bagi Semua Perempuan
Selanjutnya ia berpesan agar audit secara komprehensif dilakukan seperti yang direncanakan pihak rumah sakit di bawah koordinasi Dinas Kesehatan Flores Timur.
“Melakukan langkah perbaikan jika ada pelanggaran SOP penanganan awal ibu hamil,” kata Darius.
Menurut keluarga seperti tersiar di berbagai media sosial, Novi Uba Soge mendapat pendarahan hebat usai melahirkan bayi yang telah meninggal. Pendarahan pasca bersalin di RSUD dr Hendrikus Fernandez Larantuka ini membuat Novi ikut meregang nyawa.
Baca juga: Ibu Hamil di Kota Kupang Terima Vaksin, Sempat Khawatir
Kematian ibu dan anak asal Desa Muda, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur (Flotim), Sabtu 16 Maret 2024 ini mengundang perhatian.
Keluarga menilai pihak rumah sakit sudah lalai sebab Novi dirujuk dari Puskesmas Lambunga, Pulau Adonara, untuk operasi persalinan ke rumah sakit tersebut. Rujukan itu dilakukan Kamis 14 Maret 2024 namun operasi tak kunjung dilakukan pihak rumah sakit.
Menurut keluarga, guru sekolah dasar ini malah disuntik perangsang untuk melahirkan. Anak yang lahir pun sudah tak bernyawa dan Novi mengalami pendarahan. Ia dilarikan ke ruang bedah namun nyawanya tak tertolong sebelum mendapat penanganan. ***