Oleh: Anton Doni Dihen, Calon Bupati Flores Timur dan mantan Jurnalis
Budaya Politik Baru Berkearifan Lamaholot adalah perkawinan cerdas dan serasi antara unsur-unsur budaya politik yang sudah disampaikan (https://katongntt.com/budaya-politik-lamaholot-pemilu-2024/) dan kearifan dasar Lamaholot yang dapat diidentifikasi sejauh ini.
Pertama, budaya politik baru berkearifan Lamaholot adalah politik kemartabatan. Budaya politik yang selaras dengan gambaran harga diri manusia Lamaholot yang tidak gampang dibeli dengan rupiah. Sebagaimana Inaket Bineket yang tidak dibeli dengan rupiah-rupiah kecil, melainkan welika witi noon bala.Politik ata diken.
Dengan budaya politik ini, kita tidak menggadang suara dengan nilai rupiah tertentu, yang sesungguhnya jauh lebih terbatas. Ini jika dibandingkan dengan program-program terbaik yang mestinya bisa kita dapatkan untuk kebaikan hidup kita. Sebaliknya, suara-suara kita sebaiknya dipertukarkan dengan visi-misi-program terbaik untuk kesejahteraan seluruh masyarakat. Atau, kesejahteraan bersama di suatu desa atau wilayah. Ini dipertukarkan dengan integritas kepemimpinan tertinggi, yang mengabdikan diri dengan semangat gelekat sejati. Bukan gelekat kalkulatif atau gelekat transaksional.
Budaya politik baru berkearifan Lamaholot, dengan demikian, adalah politik kemartabatan sekaligus politik gelekat sejati. Gelekat untuk kepentingan umum, dengan segala ketulusan.
Baca juga: 4 Langkah Kenali Hoax dan Cara Melaporkannya
Kedua, budaya politik baru berkearifan Lamaholot adalah politik kelohon, politik kebenaran, kejujuran, dan ketulusan. Yang menghindari perilaku ope aka, perilaku temaka suara, dan perilaku aho yang berani bermain dengan isu-isu yang mengadu domba tanpa mempedulikan risiko. Termasuk adu domba dengan cara sangat halus.
Termasuk dalam politik kelohon ini juga adalah politik dengan kemampuan mengenal perilaku-perilaku buruk tersebut. Dan, mengambil langkah penolakan yang tegas agar tidak menjadi korban dari perilaku buruk tersebut. Tentu saja politik kelohon juga mensyaratkan agar warga negara cukup well-informed. Yang mengumpulkan informasi lebih banyak dulu sebelum menjatuhkan pilihan politik.
Tiga, budaya politik baru berkearifan Lamaholot adalah politik kapasitas dan integritas. Politik yang menolak superioritas pertimbangan “isi tas” di atas pertimbangan kapasitas dan integritas. Karena kepemimpinan, di aspek kehidupan manapun, bukan persoalan apakah seseorang mempunyai uang atau tidak. Melainkan apakah seseorang mempunyai kemampuan dan integritas yang cukup.
“Segala sesustu butuh uang, tetapi tidak semua urusan penting dapat dibeli dengan uang.” Mata uang kepemimpinan dan perwakilan politik bukan uang. Mata uangnya adalah kepercayaan (trustworthiness) yang bersumber dari integritas dan kapabilitas.
Empat, budaya politik baru berkearifan Lamaholot adalah politik matang – rasional – deliberatif, yang peten penuket de belaha, hulen tada de ketun. Yang menghindari emosi-emosi primordial yang terlalu sempit, yang mudah terbawa isu-isu adu domba dan black campaign (kampanye negatif) yang tidak berdasar. Melainkan yang matang penuh pertimbangan rasional dalam mengambil suatu keputusan politik.
Lima, budaya politik baru berkearifan Lamaholot adalah politik visioner berwawasan peradaban yang praktis dalam tindakan-tindakan membuat solusi. Sekaligus berani berpikir besar dan out of the box dalam mencari jalan keluar terbaik atas persoalan-persoalan bersama. Dan, berani memobilisasi dan menggumuli gagasan-gagasan besar dalam membawa kemajuan di berbagai bidang kehidupan.
Enam, dan budaya politik baru berkearifan Lamaholot adalah politik keru baki, politik kebersamaan dan persaudaraan. Hidup dalam perbedaan-perbedaan politik, dan bahkan ketegangan-ketegangan politik, tetapi tetap menjaga hubungan baik dan rasa kekeluargaan. Yang tahu kapan momen politik dan kapan momen sosial. Kapan kontestasi kapan merajut kembali kerukunan. Kapan berada di tempat berbeda kapan duduk bersama. Kapan khilaf kapan mela sare.
Politik dan Peradaban
Peradaban adalah tarat tinggi perkembangan kebudayaan, yang tidak hanya ditandai oleh kemajuan dan keunggulan secara fisik, tetapi juga kemajuan dan keunggulan pada tataran nilai, organisasi sosial, organisasi ekonomi, dan organisasi politik.
Ia tidak hanya ditandai oleh lingkungan fisik dengan cita rasa kekotaan, dengan arsitektur modern. Tetapi juga ekonomi dengan struktur kompleks dan produktivitas tinggi. Organisasi sosial dengan banyak kedudukan peran-peran baru (tidak sederhana seperti sebelumnya). Pemerintahan dengan aturan-aturan main yang jelas, baik yang berkenaan dengan pembentukan maupun penyelenggarannya.
Baca juga: Kementerian Kominfo Tutup 1.321 Konten Hoaks Politik dan 11 Siaran TV Radikal
Peradaban memproduksi pikiran-pikiran terbaik, ilmu dan teknologi, serta seni untuk mengatasi persoalan hidup. Mengejar imajinasi-imajinasi terbaik, membangun hal-hal besar.
Hubungan antara pembangunan dan peradaban di satu sisi dan politik demokrasi di sisi lain adalah hubungan yang kompleks. Ahli politik Samuel Huntington pernah mengatakan demokrasi tidak menyumbang pada kemajuan ekonomi. Gunjang-ganjing dan keributan pada awal demokrasi, perebutan kekuasaan dalam sistem yang labil, bisa membuat konsentrasi pembangunan hilang.
Kalau kita sedikit belajar dari dunia Barat, kita bisa mengatakan bahwa demokrasi hanya bisa memproduksi kemajuan, apabila didukung dengan budaya musyawarah tinggi dan ditopang kehidupan intelektual yang tinggi.Demokrasi Barat dimatangkan dengan kehidupan intelektual. Mereka sudah melewati masa pencerahan. Mereka hidup dalam dunia penuh imajinasi. Mereka mempunyai kepercayaan tinggi pada ilmu dan teknologi.
Budaya politik baru berkearifan Lamaholot dengan bangunan dasar seperti sudah digambarkan di atas, sejatinya dapat memproduksi kemajuan peradaban. Dengan budaya politik baru berkearifan Lamaholot di bawah pilar politik visioner, terbangun ruang bagi epu rebun, epa baun. Selain itu, musyawarah yang berkualitas, yang memediasi pertumbuhan pikiran-pikiran terbaik, imajinasi-imajinsai terbaik, inovasi-inovasi terbaik dan terpilih, yang ditopang analisis-analisis cerdas dan kesimpulan-kesimpulan serta keputusan kebijakan terbaik.
Budaya politik baru harus menyediakan ruang yang luas bagi gemohing pikiran, tulun tali gagasan, untuk gelekat yang lebih sejati. Semua itu pasti menyumbang kemajuan peradaban.
Posisi politik Adonara
Bagaimana Adonara memposisikan diri dalam kerangka budaya politik baru berkearifan Lamaholot tersebut?
Pertama, Adonara sebaiknya mengikuti tawaran watak budaya politik baru berkearifan Lamaholot dengan 5 watak dasar sebagaimana dikonstruksi melalui paparan ini. Karena watak-watak politik ini sejalan dan berpadu cerdas dengan kearifan Lamaholot.
- Kita menolak politik transaksional dalam segala bentuk, dan memajukan politik kemartabatan, turun tite ata diken.
- Kita menolak politik disinformasi dengan segala bentuk penipuan. Karena sejarah menunjukkan Lewo data turun aho, dan sebaliknya mempromosikan politik kejujuran, politik kelohon, agar kebaikan dan kejujuran mendapat tempat selayaknya dalam dunia politik.
- Kita menolak politik isi tas yang mengagungkan kekayaan dan sumber daya finansial. Sebaliknya mempromosikan politik yang menghargai kebaikan budi dan kecapakan pikiran.
- Kita mengembangkan politik dengan kematangan pertimbangan sebelum membuat keputusan politik.
- Kita mengembangkan politik visioner berwawasan peradaban yang melihat jauh ke depan segala tantangan dan kemungkinan.
Dan semangat keru baki, kakan dike arin sare, harus senantiasa dijaga dan mewarnai setiap interaksi politik.
Baca juga: Kisah Warga Adonara Lolos dari Jeratan Perdagangan Orang di Medan
Kedua, Adonara sebagai sebuah unit komunitas di dalam wadah Flroes Timur tentu bisa saja mengembangkan sejenis primordialisme dalam takaran tertentu. Yaitu primordialisme konstruktif dan terukur:
Primordialisme (keAdonaraan) yang berangkat dari kesadaran bahwa kita mempunyai sumber daya dan talenta yang cukup untuk mengabdi pada lewotana yang lebih luas Flores Timur.
Primordialisme yang berangkat dari kesadaran untuk memberi lebih kepada kepentingan umum (Flores Timur). Bukan terutama kepentingan kelompok atau wilayah sendiri.
Primordialisme yang rasional, yang tidak menuntut hak atas suatu kesempatan politik, jika modal sumber daya kita tidak cukup tersedia.
Penutup
Kita berada di tengah konteks kehidupan yang tidak sedang baik-baik saja, di balik kehidupan kita yang banyak diwarnai kegembiraan, geka basa.
Cita-cita kesejahteraan kita masih jauh. Sektor-sektor perekonomian kita masih terlalu rendah produktivitasnya. Sektor tradisional seperti pertanian masih belum berkembang baik, ditambah persoalan kerawanan ekologis yang makin serius.
Sedikit beruntung sektor-sektor non mainstream seperti tenun, arak, industri kreatif, dan kuliner. Sektor ini mulai berkembang dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan lumayan dapat dijadikan sandaran hidup.
Di tengah keterbatasan hasil ekonomi lokal, merantau masih tetap menjadi andalan sumber penghasilan untuk sekolah anak-anak. Tetapi sektor pekerja migran ini juga belum terurus dengan baik.
Pengangguran terbuka, pengangguran terselubung, dan setengah pengangguran masih terlalu banyak.
Pemuda produktif masih jauh dari kata-kata. Dan di daerah ini, pengangguran sarjana masih jadi persoalan serius.
Kita masih mengandalkan beberapa sektor pendidikan dan kesehatan pada sumber daya manusia yang tidak kita kompensasi secara layak. Yang berimplikasi pada kualitas sumber daya manusia, yang harus bersaing dalam konteks persaingan lapangan kerja nasional.
PAD (pendapatan asli daerah) masih terlalu terbatas untuk mengatasi persoalan-persoalan tersebut. Sementara sumber daya fiskal yang hampir sepenuhnya bersumber dari Pusat masih belum terkelola secara cerdas dan efektif, di bawah visi dan strategi pembangunan yang baik. Dan juga tata kelola keuangan yang baik.
Maka di tengah konteks persoalan seperti ini, izinkan kami pada kesempatan ini menggelorakan kembali api Lompatan Jauh Flores Timur. Ia tidak sekadar tagline politik. Frasa ini dapat kita jadikan sebagai cita-cita politik bersama yang nyata. Dengan isi gagasan yang jelas, terus diperkaya dari waktu ke waktu oleh kita semua. Dalam komunikasi dan pembelajaran dengan banyak inovator dan orang muda inovator yang bermunculan belakangan ini.
Baca juga: Aparat Polisi Diduga Aniaya ODGJ di Lembata
Pilar gagasan di balik lompatan jauh ini jelas:
Pertama, inovasi di segala bidang.
Kedua, inovasi skala besar.
Ketiga, inovasi dengan arah, manajemen, dan ekosistem kebijakan yang kondusif.
Keempat, yang ditopang oleh institusi pemerintahan yang baik, yang tereformasi secara serius di bawah prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik.
Kelima, yang hanya dapat diproduksi oleh politik deep democracy (politik kedalaman, dengan kematangan musywarah, yang kaya ilmu dan wawasan), di atas pondasi budaya politik baru berkearifan Lamaholot.
Michale Porter, seorang ahli ekonomi mengatakan, kata kunci kemajuan ekonomi adalah inovasi. Dan inovasi. Tapi bukan inovasi yang kenuluken, yang kesunyian tanpa pendampingan dan fasilitas yang memadai. Inovasi yang terkelola baik.
Hari ini kita ada di sini, untuk memperbincangkan pila kelima Lompatan Jauh tersebut, politik deep democracy, yang bangunannya di atas budaya yang kuat hannya dapat terbangun melalui komitmen dan keteguhan sikap kita.
Kita Lamaholot, kita Adonara, Kita Bermartabat, dan kita Pintar sebagaimana digambarkan Ernest Vatter. Kelemahan kita adalah struktur emosi kita yang tidak selalu stabil. Gampang diadu-domba.
Tapi hari ini, jika kita mau, bukan tidak mungkin kita dapat mengatasi kelemahan utama kita tersebut. Kita mengubah karakteristik Pintar dalam diri kita, menjadi cerdas. Karena kita berhak atas masa depan politik yang lebih baik. Yang membawa kesejahteraan, sekaligus rasa kemartabatan yang pantas.
Selamat Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. *****