
Badan Penghubung Provinsi NTT Jemput 12 Nelayan yang Direpatriasi Australia
Kupang – Sebanyak 13 nelayan asal Papela Rote Ndao direpatriasi dari Australia. Dari jumlah itu, 12 nelayan diterbangkan dengan pesawat carter ABF dari Darwin ke bandara Halim Perdana Kusuma di Jakarta pada Senin siang, 6 Maret 2023.
Kepala Badan Penghubung Provinsi NTT di Jakarta, Donald Ishak menjemput 12 nelayan itu untuk kemudian diterbangkan ke Kupang dengan Batik Air pada Senin malam.
Baca juga: Nelayan Pesisir NTT Diabaikan, Dari Kekurangan Infrastruktur Hingga Kriminalisasi
Ishak menjelaskan, berdasarkan berita yang dia terima ada 13 nelayan asal Kabupaten Rote Ndao yang direpatriasi dari Australia. Saat penjemputan di bandara Halim Perdanakusumah pada Senin, 6 Maret 2023 jam 13.30 WIB, Ishak hanya bertemu 12 nelayan.
“Ternyata satu nelayan sakit dan belum diizinkan terbang,” kata Ishak saat dihubungi Senin malam.
Para nelayan tradisional ini ditangkap Australia Border Force karena memasuki perairan laut Australia. Mereka mencari ikan dengan menggunakan dua perahu. Satu perahu diisi 6 orang dan satunya lagi diisi 7 orang. Mereka mengetahui batas perairan Indonesia dan Australia saat itu. Angin Barat yang kencang membuat dua kapal yang mereka gunakan hanyut memasuki perairan Australia.

Baca juga: Dana Ganti Rugi Montara ke Nelayan NTT Rp 2 T Diurus Koperasi, Ini Prioritas Penggunaannya
“Ini bukan disengaja, tapi kondisi angin Barat. Sehingga mereka terdorong ke perairan laut Australia,” ujar Ishak.
Dalam kurun waktu kurang dari enam bulan, Ishak sudah tiga kali menjemput para nelayan NTT bermasalah di perairan Australia. Yang pertama ketika mesin kapal motor nelayan asal Kupang mati di tengah laut. Mereka terapung-apung di laut Australia.
Pesawat komersial yang melintas menyaksikan situasi itu dan menyalakan sinyal darurat dan menghubungi otoritas Australia. Kapal milik Australia dikerahkan menyelamatkan para nelayan.
Kasus kedua terjadi pada Desember 2022 di mana beberapa nelayan tradisional memasuki wilayah Australia karena tidak mengetahui batas wilayah Australia dan Indonesia.
Sebanyak 13 nelayan yang terdampar di laut Australia dan direpatriasi pada Senin ini, 6 Maret 2023 merupakan kasus terbaru yang diterima Badan Penghubung Pemerintahan NTT di Jakarta. *****