Kupang – Uskup Agung Kupang, Mgr Petrus Turang, menyampaikan pesan Natal dengan menyoroti berbagai peristiwa yang terjadi dan refleksi bagi umat Katolik di Indonesia ke depannya.
Dalam khotbahnya saat memimpin perayaan Misa Malam Natal di Gereja Katedral Kristus Raja Kupang itu ia menyinggung berbagai hal seperti soal kedamaian, perang hingga pemilu 2024.
Baca juga : Uskup Agung Kupang Jabarkan Kriteria Pemimpin Pilihan di Pemilu 2024
Awalnya ia menyampaikan Hari Raya Natal sebagai perayaan kelahiran Yesus Kristus ini adalah momen yang terus berulang setiap tahun dan harusnya bisa mendekatkan manusia dengan kebaikan belaka.
Menurutnya kelahiran Yesus Kristus dalam iman Katolik ini menjadi tanda, anugerah dan pernyataan keselamatan bagi umat manusia.
Natal pun dirayakan agar setiap umat keluar dari pengeluhan karena Yesus Kristus sendiri lahir dalam kekurangan yaitu di sebuah kandang dan ditidurkan di palungan. Hal itu pun menjadi tanda bagi umat untuk tak takut membawa damai kepada keluarga, lingkungan dan dunia meskipun dalam keterbatasan.
Baca juga : Anak Autis, Air Mata dan Tuhan Tak Pernah Salah
Memang pada kenyataannya terjadi kemelut dalam hal-hal duniawi setiap saat, kata dia, kendati perayaan Natal selalu berbicara soal kedamaian. Tak terkecuali tempat kelahiran Yesus Kristus sendiri yang juga menjadi tempat pertikaian. Namun bagi dia kasih terhadap sesama tidak boleh hilang di mana pun umat Katolik berada.
“Kita tahu sekarang, di mana pun Yesus lahir ada perang, ada saling bunuh, ada pertikaian, tidak ada lagi sikap saling menghormati sesama lagi kalau sudah dianggap musuh, sekarang perang,” tukasnya.
Pertikaian saat ini pun juga terjadi di bidang ekonomi, sosial hingga budaya yang menurutnya makin menggerus sikap tenggang rasa, kepedulian dan rasa saling menghargai antar manusia.
Baca juga : Perlawanan Pekerja Migran NTT: Hargai Saya Sebagai Manusia, Bukan Binatang
“Kita harus keluar dari ego dan drama itu,” tegasnya.
Pada zaman ini, kata Uskup Petrus lagi, yang diperlukan adalah membangun kehidupan iman dalam lingkungan keseharian, lingkungan kerja, dalam pergaulan sehari-hari.
Ia meminta umat Katolik untuk tidak saja fokus bekerja dan meningkatkan hubungan sosial tetapi perlu juga memperkuat hubungan spiritual.
Baca juga : Komentar di Media Sosial Picu Anak Bunuh Diri
“Kita harus tetap menjaga kekuatan untuk menyatakan diri kita sebagai sahabat Yesus Kristus,” lanjutnya.
Hal-hal yang perlu diwujudkan pula adalah lingkungan yang tidak saling melecehkan, tanpa diskriminasi terhadap yang miskin, pengangguran maupun disabilitas. Perayaan Natal ini diharapkan mengingatkan selalu tentang kepedulian, persaudaraan dan persahabatan.
Untuk itu ia berpesan agar umat Katolik terus memupuk kemauan saling berbagi sebagai bagian dari iman dan taat meneladani Yesus Kristus.
Baca juga : Wajib Buat Laporan, Batas Dana Kampanye Caleg DPRD Sama Besar Dengan Capres
“Memang berat mengikuti Dia tetapi siapa pun harus siap memanggul salibnya masing-masing dan mengikuti Dia,” sebutnya.
Uskup Agung Kupang juga mengingatkan umat untuk berpartisipasi aktif dalam pemilu umum baik itu pemilihan legislatif, pilkada maupun pilpres. Ia berpesan untuk memilih pemimpin yang mampu menjaga kedamaian di Indonesia.
“Ikut berpartisipasi secara aktif untuk mencari orang-orang yang mampu untuk menjaga kedamaian Indonesia dan menjaga Indonesia emas adil dan damak sejahtera,” kata dia. ***




