Kupang– Berselang tiga hari setelah Pjs Bupati Lembata, Mathoes Tan menanggapi fenomena bunuh diri, seorang remaja asal Lembata ditemukan tewas bunuh diri. Remaja kelas 12 di SMAS Katolik Bhaktyarsa, Maumere, Kabupaten Sikka ditemukan tergantung di kantin sekolahnya pada Sabtu pagi, 20 Januari 2024.
Pelajar pria ini diketahui bernama Vidi Making. Kematian Vidi membuat gempar sekolah dan mengejutkan teman-teman sekolahnya.
Baca juga: Pj Bupati Lembata Komentari Kasus Bunuh Diri Anak ASN
Vidi bukan remaja pendiam atau penyendiri. Dia dikenal sebagai sutradara dan aktor dalam kegiatan teater di sekolahnya. Vidi juga penyair dan penulis produktif. Di sekolahnya dia meraih juara umum. Penampilannya urakan seolah sebagai simbol perlawanan untuk menolak diam atas situasi sosial masyarakat di sekitarnya.
Nama Vidi terkenal di Lembata setelah nekad mengejar mobil Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menyerahkan selembar surat tiga tahun lalu. Presiden Jokowi saat itu melakukan kunjungan kerja ke lokasi banjir bandang dan erupsi Gunung Ile Lewotolok di Kecamatan Ile Ape, Lembata.
Vidi mengenakan baju seragam SMP berlari kencang menerobos Paspampers mengejar mobil Jokowi dan menyerahkan surat itu melalui jendela mobil. Vidi dalam suratnya itu menjelaskan sejumlah masalah di Lembata. Sejak itu dia menjadi sosok remaja yang jadi panutan teman-temannya.
Baca juga: Sumba Dirundung Kasus Bunuh Diri
Dua hari sebelum mengakhiri hidupnya, Vidi yang tinggal di asrama Susteran di Maumere menulis status di akun Instagram Vidimaking17 bertajuk “Masalah”.
Teramat penat untuk mengingat. Mungkin benar. Ada saatnya diri perlu merenung atas perkara luka, ataupun cita yang disengaja atau lahir karena angkuh yang terlalu rusuh. Sudah teramat banyak tuk senang dan mari berbaring berenang dalam pikiran yang remang. Semua orang akan berada pada satu titik di mana banyak orang membaptisnya dengan sebutan “Masalah” entah apapun itu. Banyak orang juga yang dengan mudah tuk menyudahinya. Namun tak sedikit yang terperangkap dan sulit untuk merangkak keluar.
Baca juga: Empat Jenis Bunuh Diri dan Pemicunya
Masalah kadang menjadi sebuah tangga untuk melangkah ke satu masa yang lebih matang. Namun terkadang masalah menjadi racun untuk seseorang terpasung lalu mundur. Banyak orang yang berbagi ke semua orang untuk meringankan beban. Sebagiannya memilih-milih teman tuk melabuhkan masalah tuk diceritakan. Namun tak sedikit juga yang memilih membalut perih dengan rapih agar tak terlihat rapuh. Setiap orang berbeda tuk menyelesaikan masalah. Segala cara dihalalkan tuh menyudahi masalah, ada yang berjuang mati-matian, ada yang jatuh berkali-kali, sakit hati. Bahkan memilih tuk bunuh diri. Dan aku lebih memilih untuk berdiam diri melihat seberapa jauh aku bisa berdiri. Apapun kondisinya tetap menjadi orang baik.
Ucapan duka dan kehilangan memenuhi akun medsos Vidi Making. Banyak yang mengungkapkan rasa kaget dan berduka atas pilihan remaja kritis dan peduli pada tanah kelahirannya itu. Ada pula yang menyesalkan pilihannya untuk mengakhiri hidup. *****
Catatan redaksi:
Atas permintaan narasumber kami menghapus penjelasan narasumber tentang respons adiknya atas keputusan Vidi Making bunuh diri.