Kupang – Penjabat (Pj) Bupati Lembata, Matheos Tan, mengomentari kasus bunuh diri yang dilakukan oleh anak seorang ASN di sebuah rumah dinas.
“Saya ingatkan, akhir-akhir ini, di bulan Desember telah terjadi satu kali kasus bunuh diri dan di bulan Januari telah terjadi dua kali kasus bunuh diri yang menimpa ASN dan anak-anak ASN. Ini jangan sampai kita imannya keropos, putus harapan, kurang perhatian dari orang tua kepada anak, kurang perhatian dari lingkungan kepada anak,” tandas Matheos.
Baca juga : 174 Penderita HIV di Lembata Meninggal Selama 15 Tahun Terakhir
Sesuai siaran pers yang diterima Jumat 19 Januari 2024, Matheos mengungkapkan ini saat memimpin apel kesadaran lingkup Pemerintah Daerah Lembata di halaman Kantor Bupati Lembata, 17 Januari 2024.
Kasus yang disinggungnya ialah PYM, anak seorang ASN Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata yang ditemukan membusuk di dalam rumah dinas 23 Desember 2023. Kematiannya diduga akibat bunuh diri.
Pria 27 tahun ini merupakan warga Lewoleba Tengah, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata. Ia menempati rumah itu pada Agustus 2022 dengan ibunya.
Baca juga : Masyarakat NTT Punya Andil Besar Dalam Kasus Bunuh Diri
PYM diketahui seringkali mengamuk bila tidak diberi uang. Ibunya yang sedang sakit-sakitan akhirnya pindah ke rumah adik kandungnya.
Dalam sambutannya, Matheos berharap para orang tua dapat memberi perhatian serius kepada anak. Ia juga mencontohkan bagaimana mencuri perhatian anak.
“Kata-kata yang sial itu tidak boleh dibuang kepada anak. Kalau anak ada salah maka panggil dengan baik pasti dia dengar. Supaya dia itu punya hati, tahu bahwa orang tuanya memberi nasehat yang baik. Jangan sampai anak-anak kita putus harapan,” ungkapnya.
Baca juga : Tekan Angka Bunuh Diri di NTT, Psikolog di Tiap Puskesmas Jadi Kebutuhan
Matheos saat itu juga menyinggung soal pencabulan, pencemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, dengki, roh pemecah belah, mabuk-mabukan dan pesta pora yang harus dihindari. ***
Anda bisa mencari bantuan jika mengetahui ada sahabat atau kerabat, termasuk diri anda sendiri, yang memiliki kecenderungan bunuh diri. Informasi terkait depresi dan isu kesehatan mental bisa diperoleh dengan menghubungi psikolog, dokter kesehatan jiwa di rumah sakit terdekat atau mengontak sejumlah komunitas untuk mendapat pendampingan seperti LSM Jangan Bunuh Diri via email janganbunuhdiri@yahoo.com dan saluran telepon (021) 9696 9293, dan Yayasan Pulih di (021) 78842580.