
NTT Pasok 550 Sapi ke Jakarta Menjelang Ramadan
Kupang – Sebanyak 550 ternak sapi asal Provinsi Nusa Tenggara Timur akan dikirimkan ke Jakarta dalam bulan ini. Sapi-sapi itu diangkut menggunakan Tol Laut Ternak Camara Nusantara I (CN 1) pada 15 Maret 2023 dan tiba di Jakarta pada 21 Maret 2023.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dijadwalkan akan menjemput 550 ternak sapi NTT ini setibanya di Jakarta.
Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang, Yulius Umbu Hungar, mengatakan pengiriman ternak NTT ini untuk memenuhi kebutuhan daging menjelang Ramadan.
Baca juga: Hasil Uji Terbaru, NTT Tetap Bebas Penyakit Mulut dan Kuku
Penyambutan oleh pejabat tinggi ini, kata dia, karena ternak asal NTT terbukti bebas Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). NTT menjadi harapan untuk menyuplai ternak secara nasional karena bebas PMK.
Yulius memantau pengangkutan dari Instalasi Karantina Hewan (IKH) Kupang ke kapal CN 1 pada Minggu 12 Maret 2023.
“Ini pertama dan akan diterima langsung oleh Menteri Pertanian dan Gubernur DKI Jakarta, di Pelabuhan Tanjung Priok nanti,” ujar dia.
Yulius dalam keterangannya pada Senin 13 Maret 2023 menyebut pengangkutan perdana di tahun 2023 ini telah melalui beberapa tahapan.
Ratusan ternak ini telah dikarantina selama 14 hari untuk pemeriksaan kesehatan secara berkala serta disemprot disinfektan sebelum dibawa ke kapal.
Menurutnya, NTT akan mendapatkan permintaan sapi yang tinggi karena statusnya sebagai provinsi yang bebas dari PMK. NTT merupakan satu-satunya daerah di Indonesia yang masih bebas PMK.
Baca juga: Pemprov NTT Siapkan Rp. 1 Triliun Untuk Program Tanam Jagung Panen Sapi
Peningkatan permintaan ini diperkirakan akan berlangsung pada Ramadhan dan Idul Adha nanti.
Namun begitu NTT tetap akan memprioritaskan ketahanan populasi dan kebutuhan dalam provinsi sendiri ketimbang mengirimkan keluar.
“Permintaan tinggi ini akan memacu untuk terus berproduksi, minimal yang lahir sama dengan yang dikirim keluar. Karena jika yang yang lahir menurun daripada keluar, maka kita akan kekurangan populasi,” papar Yulius.
Tono Sutami, salah satu pengusaha membenarkan adanya peningkatan permintaan sapi NTT. Permintaan terbanyak dalam dua bulan terakhir dari Banjarmasin, Samarinda dan menyusul DKI Jakarta.
“Sehingga dalam satu bulan itu ada enam kali pelayaran menggunakan tol laut. Akhir-akhir ini permintaan lebih banyak dari seluruh Kalimantan,” kata dia. (Putra Bali Mula)