Matahari baru sejengkal di atas pegunungan Mute yang terletak di sisi timur Kampung Munda, Desa Gunung Baru, Kecamatan Kota Komba Utara, Manggarai Timur, ketika sejumlah siswa dan beberapa guru SDI Lengko Munda bergegas menuju Limbong pada Selasa, 15 Oktober 2024.
Limbong, sebuah area perkebunan dan persawahan di wilayah Desa Rana Mbata, berjarak sekitar 2 kilometer arah barat laut dari Munda. Lokasi ini menjadi salah satu tempat yang selalu didatangi oleh siswa-siswa dan para guru sekolah itu ketika hendak mengakses internet.
Beberapa guru menggunakan sepeda motor dan beberapa lainnya berjalan kaki bersama siswa-siswi, melintasi jalan bebatuan dan menyeberangi Wae Mokel, kali selebar sekitar 50 meter yang membela Desa Rana Mbata dan Gunung Baru.
Baca juga: Cerita Siswa Masuk Sekolah Subuh, dari Jalan Kaki 8 Km Hingga Takut Jalanan Sepi
“Kami terpaksa membawa para siswa ke sini untuk kegiatan simulasi ANBK tahun 2024,” kata Marselus Ambo salah seorang guru SDI Lengko Munda saat dihubungi KatongNTT.com.
Asesmen Nasional Berbasis Komputer atau ANBK diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbutristek) sebagai pengganti ujian nasional.
Marsel mengatakan, sebanyak 10 siswa-siswi kelas V SDI Lengko Munda mendatangi Limbong dan melaksanakan simulasi di tengah jalan “karena di sekolah kami tidak memiliki akses internet.”
“Setiap kegiatan yang butuh akses internet kami harus jalan kaki dan seberangi sungai Wae Mokel,” katanya.

Butuh Perhatian
Gunung Baru, berjarak sekitar 30-an kilometer arah Timur Borong, ibukota Manggarai Timur. Di desa ini terdapat tiga sekolah dasar dan satu sekolah menengah pertama.
Siswa-siswi dua sekolah yakni SDK Lait Sile dan SDI Lendo masih cukup beruntung karena jarak ke lokasi yang terjangkau akses internet masih terbilang dekat. Sementara siswa-siswi SDI Lengko Munda dan SMP Satap Lengko Munda terpaksa harus berjalan jauh untuk bisa mengakses internet.
Baca juga: Kisah Ana Paji Pakai Bahasa Ibu Didik Siswa di Pedalaman Sumba
Selain internet, akses transportasi ke desa ini juga masih sangat sulit. Belum ada jalan beraspal dan juga jembatan di sungai Wae Mokel. Warga desa ini juga belum terjangkau listrik PLN.
Rein Agut, salah satu guru SDI Lengko Munda yang ikut mendampingi siswa-siswinya saat simulasi ANBK 2024 mengatakan Gunung Baru adalah daerah terpencil yang tidak diperhatikan.
“Ketika tuntutan untuk sekolah terus bertambah (seperti ANBK), kami butuh pemerataan (pembangunan) dan perhatian (dari pemerintah),” katanya.
Rein mengatakan, “(Ketika) penerapan pendidikan yang sama, ada yang menjadi korban dari peraturan pendidikan.”
“Disuruh begitu, begini, namun fasilitas tidak diperhatikan (oleh pemerintah),” katanya.
Tanggapan Dinas PPO
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (PPO) Manggarai Timur, Vinsensius Tala mengatakan ANBK bersifat wajib.
Ada dua pilihan melaksanakan ANBK yakni full online untuk sekolah yang memiliki akses internet yang kuat dan semi online untuk sekolah dengan akses internet terbatas.
Baca juga: Banyak Penyandang Disabilitas di Manggarai Timur Tidak Bersekolah, Pemerintah Lakukan Apa?
“Resiko ketika sekolah dengan akses internet terbatas, tetapi memilih full online, harus mencari sinyal yang bagus,” katanya saat dihubungi pada Selasa malam.
Tahun depan, kata dia, Dinas PPO sudah punya skala prioritas, di mana “ada produk baru yang namanya starlink.”
“Kita akan menganjurkan kepada sekolah-sekolah yang koneksi internetnya kurang bagus untuk membeli starlink menggunakan dana BOS,” katanya.
Rein Agut yang kembali dihubungi KatongNTT pada Rabu pagi, 16 Oktober, mengatakan, mereka tidak memilih simulasi di sekolah karena memang akses internet tidak ada sama sekali.
“Mau pakai semi online juga tidak bisa karena tidak ada sama sekali jaringan internet,” katanya.
Terpaksa, siswa-siswi dan guru harus menuju tempat yang bisa mengakses internet kendati dengan topografi dan kondisi jalan yang sulit.
“Kami kewalahan setiap kegiatan ANBK. Sudah tiga tahun,” kata Rein
Rein berharap SDI Lenko Munda dapat segera mendapat bantuan fasilitas Internet, seperti sekolah-sekolah yang lain yaitu menerima bantuan wifi. [*]