Pengantar: Pemimpin umat Katolik sedunia (Holy See), Paus Fransiskus akan berkunjung ke Indonesia pada tangga 3-6 September 2024. Ini merupakan kunjungan kenegaraan Paus Fransiskus yang pertama ke Indonesia. Dalam kunjungan Paus Fransiskus ke kawasan Asia Pasifik, Indonesia menjadi negara pertama dikunjungi untuk kemudian Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura.
Paus yang dikenal dekat dengan orang-orang yang disingkirkan atau tidak dianggap keberadaannya akan mengadakan sejumlah pertemuan kenegaraan dan memimpin misa dengan ribuan umat Katolik di Jakarta. Menurut data Kementerian Agama, jumlah umat Katolik hingga akhir 2022 sebanyak 8,5 juta
jiwa atau sekitar 3,06 persen dari total populasi warga Indonesia yakni 277,75 juta jiwa.
Ketika dipilih sebagai pemimpin umat Katolik sejagat dan penerus Santo Petrus pada 2013, Paus Fransiskus berusia 76 tahun lebih 9 bulan. Sedangkan yang digantikannya yaitu Paus Benediktus XVI berusia 77 tahun 10 bulan ketika memulai pelayanan dan penggembalaannya sebagai Paus. Yang digantikan dan yang menggantikan sudah sama-sama berusia lanjut hanya selisih kurang lebih setahun.
Baca juga: Tentang Paus Fransiskus (6)
Memang pada umumnya usia seorang uskup ketika dilantik paus menjadi kardinal, tidak muda lagi. Contohnya Uskup Jorge Mario Bergoglio dilantik sebagai kardinal pada usia 65 tahun. Uskup Karl Ratzinger yang kemudian menjadi Paus Benediktus XVI dilantik sebagai kardinal pada usia 50 tahun, relatif muda. Sedangkan Uskup Suharyo dilantik sebagai kardinal pada usia 69 tahun.
Kardinal asal Indonesia sebelumnya yakni Julius Rijadi Darmaatmadja,SJ dilantik pada 26 November 1994 saat berusia 60 tahun. Jika Julius Kardinal Darmaatmadja menghadiri konklaf pada 2013, usianya 79 tahun. Seandainya Julius terpilih maka usia paus baru adalah 79 tahun. Tapi karena alasan kesehatan, Julius tidak menghadiri konklaf. Namun pada Konklaf 2005, Julius Kardinal Darmaatmadja hadir sebagai kardinal yang punya hak suara karena usianya saat itu belum 80 tahun.
Baca juga: Tentang Paus Fransiskus (5)
Menurut data Catholic Hierarchy per 26 November 2014 yang ada dalam buku “Kardinal Julius Darmaatmadja,SJ Terlahir untuk Mengabdi” (Obor, 2015) saat itu Gereja Katolik mempunyai 5.307 uskup. Dari jumlah itu 209 di antaranya adalah kardinal terdiri dari 113 kardinal elektoral dan 96 kardinal nonelektoral.
Kardinal elektoral yaitu kardinal yang belum mencapai usia 80 tahun dan karenanya punya hak suara dalam konklaf.
Dalam buku tersebut (hal 342), menurut Julius Kardinal Darmaatmadja, Kardinal Bergoglio sudah tampil pada Konklaf 2005. Namanya juga sudah disebut-sebut cukup santer. Ia ambil bagian dalam Konklaf 2005 sebagai panitia pemilihan yang turut menghitung suara para kardinal saat pemilihan berlangsung.
Baca juga: Tentang Paus Fransiskus (4)
Pada konklaf berikutnya giliran namanya yang dihitung. Dialah yang terpilih dari antara kardinal. Mengenai hal ini Julius Kardinal Darmaatmadja dalam buku itu menyebutkan, dialah saat ini yang dipandang oleh para kardinal sebagai yang paling pantas mengenakan kasut sang nelayan.
Kasut yang pernah dipakai sang nelayan agung, kini mengantar pergi Paus Fransiskus ke mana – mana dalam perjalanan apostolik. (Bersambung)