
Stok Beras Bulog Kosong Dua Pekan, Pembeli Beralih ke Premium
Kupang – Stok beras Bulog di pasar Kota Kupang sudah mulai kosong sejak dua minggu terakhir atau sekitar akhir Februari hingga awal Maret ini. Tidak hanya pembeli, penjual di pasar pun mengeluhkan hal ini dan berharap pemerintah mengawasinya.
Zulfikar, seorang pedagang di Pasar Oeba menjelaskan para pembeli terus menanyakan beras Bulog semenjak stoknya kosong. Pembeli terpaksa mengambil beras premium yang harganya berkisar antara Rp 13 ribu sampai Rp 14 ribuan. Harganya naik dari biasanya yang sekitar Rp 10 ribu hingga Rp 11 ribu.
“Namanya beras Bulog sudah murah dan sekarang kualitasnya bagus jadi banyak yang cari sekarang,” kata Zulfikar.
Tiap penjual juga boleh mendapatkan stok 1 ton beras dari Bulog. Stok ini pun bisa habis dalam waktu dua ata tiga hari terakhir.
“Stok sekarang memang kosong,” katanya.
Baca juga: 5 Ribu Ton Beras Vietnam Masuk NTT, Bulog Belum Tahu Pendistribusiannya
Zulfikar menjelaskan, ada pembongkaran stok beras di gudang Bulog untuk diambil oleh penjual. Ia pada Rabu 8 Maret 2023 juga telah mengantre di Bulog. Antrean menggunakan nomor urut dan dimulai dari pagi hingga jam 5 sore WITA.
“Banyak orang tadi, semua butuh. Nanti pembeli dapat beras yang di luar kantor itu. Kalau yang punya usaha atau kios antre di dalam,” jelasnya.
Selama stok beras Bulog kosong dia menjual dua merek beras premium yang didistribusikan dari Sulawesi. Pembeli terpaksa mengambil beras yang ada. Harganya pun relatif signifikan.
Stok beras dari Sulawesi ini pun sempat turun harganya dan hanya dalam dua hari lalu naik kembali sekitar Rp 4 ribuan.
“Pernah sampai Rp 9.700. Itu harga di pengumpul. Awalnya kan Rp 11.500, turun Rp 10.500, terus Rp 9.700, tapi naik lagi,” ujar dia.
Ada beberapa merek beras premium masih ada stoknya sejak sebulan lalu karena belum habis terjual seperti beras Nona Kupang.
“Kita pedagang pasti mengeluh apalagi pembeli karena tiba-tiba naik harganya. Kemarin-kemarin kita masih bisa jual ke Rp 12.500 yang premium. Sekarang terpaksa kita harus kasih naik karena nanti tahan harga kita yang tidak untung,” ucap Zulfikar.
Ia menyayangkan harga beras yang tetap tinggi ini dan stok beras Bulog yang kosong selama dua pekan ini.
“Ini yang bikin mahal karena berasnya tidak ada kan,” tambah dia.
Zulfikar berharap setelah adanya distribusi beras hari ini akan dapat menekan harga beras yang tinggi beberapa waktu terakhir.
“Karena sudah banyak yang tanya kapan harganya turun,” jelasnya.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Kupang telah melakukan pemantauan langsung ke gudang Bulog dan juga dua distributor lainnya.
Baca juga: Stok Beras di NTT Aman Hingga Empat Bulan Ke Depan
Lenny Hermanus sebagai Kadib Perdagangan menyampaikan ini saat diwawancarai di kantornya Rabu, 8 Maret 2023.
Pemantauan dilakukan di Bulog, CV. Sampoerna, dan UD. Sumber Cipta. Pemantauan dilakukan oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Kupang.
Berdasarkan pemantauan itu Disperindag Kota Kupang menyimpulkan tidak adanya penimbunan atau kelangkaan beras.
Laporan yang didapatkan menyebut Bulog telah membongkar 4.500 ton beras sejak Selasa 7 Maret 2023 untuk didistribusikan.
Di CV. Sampoerna, terdapat beras merek Tugu Buaya dan Lonceng. Beras Tugu Buaya kemasan 10 kilogram sebanyak 89 karung siap diedarkan. Sedangkan Beras Lonceng kemasan 5 kilogram sebanyak 2 kontainer atau 40 ton sedang dalam perjalanan.
Untuk di gudang Sumber Cipta saat ini kosong dan beras merek Gunung Fatuleu kemasan 40 kg sebanyak 40 Ton tengah didistribusi keluar.
“Kita akan terus memantau agar tidak terjadi penimbunan dan kelangkaan,” ujarnya.
Ia menyebut harga beras premium memang didapatkan dari distributor dengan harga Rp 13 ribu per kilogram. Para pengecer ada yang menjualnya menjadi Rp 14 ribu.
“Bulog yang HET (harga eceran tertinggi) Rp 9.950 per kilogram. Memang murah. Bulog akan memberikan ke RPK (Rumah Pangan Kita) dan hari ini sudah disalurkan karena kemarin sudah dibongkar,” sebutnya.
Pada akhir Februari hingga awal Maret ini diketahui adanya kelangkaan stok sedangkan permintaan tetap tinggi. Disperindag Kota Kupang menilai stok untuk dua hari ke depannya akan stabil karena telah didistribusikan.
Tetapi stok 4.500 ton itu tidak saja didistribusikan untuk Kota Kupang tetapi untuk wilayah kabupaten lainnya di Pulau Timor.
Bulog juga telah memesan 9 ribu ton beras dan masih dalam perjalanan. Stok ini untuk menambah stok pasca masa panen April-Mei ini.
Baca juga: Food Estate Sumba Tengah Diklaim Berhasil, DPR Usul Pansus Selidiki Data Palsu
Namun begitu Disperindag Kota Kupang belum mendapatkan data pasti berapa stok untuk Kota Kupang dari 9 ribu ton beras Bulog tersebut.
Sedangkan stok untuk distributor besar juga tidak sebanyak di waktu normal dan langsung didistribusikan.
Selain beras, Disperindag juga mendapati stok untuk berbagai kebutuhan pokok lainnya seperti minyak goreng dan gula pasir.
Di gudang Bulog terdapat stok 3 ribu liter Minyak Kita dan 32 ribu liter dalam perjalanan. Stok ini diperkirakan sampai pada pertengahan Maret ini.
Terdapat pula minyak goreng jenis Sanky yang stoknya 40.800 liter dan siap edar. Ada pun gula pasir stoknya 131 ton siap edar.
Untuk di CV. Sampoerna, stoknya minyak goreng merek Bimoli sebanyak 2 ribu karton terdiri dari berbagai ukuran 1,2,5, dan 18 liter.
Sedang di gudang Sumber Cipta akan ada stok Minyak Kita sebanyak 3.240 karton atau 38.880 liter. Sementara dalam perjalanan dengan menggunakan 2 kontainer. (Putra Bali Mula)